Saturday, May 12, 2012

0 Konsep Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi


A.   Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah Terhadap Pembelajaran
Pencapaian pendidikan yang bermutu menuntut pengelolaan sekolah secara profesional. Salah satu keprofesionalan yang dapat dilakukan adalah memberikan kewenangan kepada sekolah dalam pengambilan keputusan penyelenggaraan program pendidikan.
Manajemen berbasis Sekolah (MBS) atau school Based Management (SBM) adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi atau kemandirian kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partsipatif yang melibatkan secara langsugn semua warga seoklah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yang bertujuan untuk :
1.    Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2.    Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama
3.    Meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orang tua, sekolah dan pemerintah tentang mutu sekolah serta
4.    Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah dalam mencapai mutu pendidikan yang diharapkan.
Ada dua asumsi dasar penerapan model Manajemen Berbasis SEKolah dalam upaya peningkatan pengeolaan pendidikan ini :
1.    Sekolah dipandang sebagai lembaga layanan jasa pendidikan yang memposisikan kepada sekola sebagai manajer pendidikan dan bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu pelayanan dan hasil belajar
2.    Manajemen Berbasis Sekolah dapat efektif diterapkan apabila didukung oleh sistem berbagi kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan sekolah.
Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di lapangan memiliki beberapa prinsip umum antara lain :
1)    Profesionalisme,
2)    Pembagian kewenangan
3)    Pencapaian mutu pendidikan
4)    Partisipasi masyarakat
5)    Transparasi
6)    Pembentukan Dewan Sekolah

Konsep Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia tidak terlepas dari perubahan da perbaikan kebijakan pendidikan yang dilakukan pemerintah. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah yang sekarang ini tengah hangat diperbincangkan merupakan suatu konsep untuk menciptakan keadilan dan pemerataan pendidikan bagi semua warga sekolah, membangun konsensus dengan berbagai pihak dalam melakukan tindakan-tindakan politik yang dibutuhkan, serta untuk menciptakan kerangka konsep kebijakan pemerintah pusat atas daerah yang sepadan terutama dalam kebijakan fiskal dan manajemen keuangan.

Konsep Manajemen Berbasis Sekolah pada dasarnya merupakan suatu proses dalam mengembangkan keahlian dan budaya profesional. Intinya, Manajemen Berbasis Sekolah akan mengimplikasikan adanya kebutuhan untuk berinovasi, kebutuhan mendesain kembali organisasi sekolah, serta kebutuhan untuk menciptakan perubahan dalam proses pembelajaran.

B.   Pengertian Kurikulum Berbasis Komputer
Seiring dengan berkembangnya zaman, kurikulum pun mengalam prubahan dan perbaikan. Kurikulum dapat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi, perubahan dan perbaikan Kurikulum yang dilakukan harus memiliki landasan berpijak yang jelas dan kokoh.
Sepanjang kurun waktu tiga puluh empat tahun kita sudah mengalami beberapa kali perubahan dan perbaikan kurikulum. Kurikulum 1975 dikembangkan untuk memperbaharui kurikulum 1968, Kurikulum 1984 dikembangkan untuk memperbaharui kurikulum 1975, Kurikulum 1994 dikembangkan untuk memperbaharui kurikulum 1984 dan Kurikulum 2004 dikembangkan untuk memperbaharui kurikulum 1994.

Kurikulum 2004 yang dikenal sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum 1994 dari segi penyajian.
Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan melaksanakan tugas yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan untuk mencetak lulusan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsanya.
Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan agar sisitem pendidikan nasional dapat merespons secara proaktif berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seni, dan tuntutan desentralisasi.

C.   Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi
Secara umum kurikulum berbasis kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.    Menitikberatkan pada pencapaian target kompetensi daripada penguasaan materi
b.    Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia
c.     Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Kelebihan kurikulum berbasis kompetensi menurut Ariantoni (2002) :
1.    Dapat dijadikan acuan secara nasional dalam mengembangkan mata pelajaran di masing-masing daerah
2.    Memudahkan daerah untuk mengembgnakan mata pelajaran sesuai dengan lingkungannya
3.    Memberi peluang kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensinya
4.    Memudahkan guru dalam menentukan materi pembelajaran
5.    Meningkatan kreativitas guru dalam proses belajar
6.    Memudahkan sistem evaluasi.

Kurikulum berbasis kompetensi ini bertumpu pada rekonstruksi sosial dan teknologi, artinya pembelajaran dilakukan dengan menekankan pada interaksi individu dengan lengkungannya sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuannya sendiri.

Menurut Boediono (2002), Kurikulum Berbasis Kompetensi terdiri atas empat komponen :
1.    Kurikulum dan hasil belajar
2.    Penilaian berbasis Kelas
3.    Kegiatan Belajar-Mengajar
4.    Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

0 comments:

Post a Comment

 

Universitasku Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates