Monday, October 29, 2012

0 Judul Dari Contoh Proposal Studi Kelayakan Bisnis

Apakah anda seorang mahasiswa yang ingin melihat contoh proposal studi kelayakan bisnis? Jika iya, apakah anda sedang mendapatkan tugas dari dosen Kewirausahaan untuk membuat proposal tentang studi kelayakan bisnis? Atau apakah anda ingin mengajukan proposal PKM Kewirausahaan? Serta yang terakhir, apakah anda ingin menjalankan sebuah bisnis?

Apapun itu jawabannya tidaklah penting. Karena yang terpenting anda dapat memperoleh contoh proposal yang menjelaskan tentang studi kelayakan suatu bisnis bukan.

Mungkin pada artikel kali ini, anda tidak dapat memperoleh rincian-rincian serta layak atau tidaknya suatu bisnis. Tetapi setidaknya anda dapat memperoleh ide bisnis yang memang layak untuk dijalankan. Jika anda memang ingin memperoleh contoh proposal tersebut, anda dapat membaca pada artikel lain di blog ini.

Nah, untuk contoh judul-judul proposal studi kelayakan usaha atau bisnis yaitu sebagai berikut:
  • Usaha kedai kopi dengan fasilitas full hotspot area.
  • Outlet pisang goreng aneka rasa.
  • Bisnis papan nama ukiran kayu melaui online.
  • Usaha sate keong dengan pilihan rasa yang menggoyang lidah.
  • Usaha ternak belut.
  • Usaha aneka olahan dari belut.
  • Usaha cuci helm keliling.
  • Usaha pembuatan barang memanfaatkan barang-barang bekas.
  • Usaha kotak kado memanfaatkan kertas-kertas bekas.
  • Miniatur yang terbuat dari kaset-kaset vcd bekas.
  • Usaha servis laptop dan printer panggilan.
  • Usaha jasa pembuatan website yang unik, keren dan profesional.
Itulah judul-judul dari contoh proposal studi kelayakan bisnis. Mudah-mudahan setelah membaca, ada salah satu atau salah dua judul yang dapat memberikan inspirasi atau ide dalam berbisnis. Pilihlah satu hal saja yang dirimu yakini bahwa kamu dapat menjadikan hal tersebut menjadi hal yang luar biasa. Karena bila dirimu memilih lebih dari satu, belum tentu dirimu dapat menjadikan hal-hal tersebut menjadi hal yang luar biasa.
Apakah anda seorang mahasiswa yang ingin melihat contoh proposal studi kelayakan bisnis? Jika iya, apakah anda sedang mendapatkan tugas dari dosen Kewirausahaan untuk membuat proposal tentang studi kelayakan bisnis? Atau apakah anda ingin mengajukan proposal PKM Kewirausahaan? Serta yang terakhir, apakah anda ingin menjalankan sebuah bisnis?

Apapun itu jawabannya tidaklah penting. Karena yang terpenting anda dapat memperoleh contoh proposal yang menjelaskan tentang studi kelayakan suatu bisnis bukan.

Mungkin pada artikel kali ini, anda tidak dapat memperoleh rincian-rincian serta layak atau tidaknya suatu bisnis. Tetapi setidaknya anda dapat memperoleh ide bisnis yang memang layak untuk dijalankan. Jika anda memang ingin memperoleh contoh proposal tersebut, anda dapat membaca pada artikel lain di blog ini.

Nah, untuk contoh judul-judul proposal studi kelayakan usaha atau bisnis yaitu sebagai berikut:
  • Usaha kedai kopi dengan fasilitas full hotspot area.
  • Outlet pisang goreng aneka rasa.
  • Bisnis papan nama ukiran kayu melaui online.
  • Usaha sate keong dengan pilihan rasa yang menggoyang lidah.
  • Usaha ternak belut.
  • Usaha aneka olahan dari belut.
  • Usaha cuci helm keliling.
  • Usaha pembuatan barang memanfaatkan barang-barang bekas.
  • Usaha kotak kado memanfaatkan kertas-kertas bekas.
  • Miniatur yang terbuat dari kaset-kaset vcd bekas.
  • Usaha servis laptop dan printer panggilan.
  • Usaha jasa pembuatan website yang unik, keren dan profesional.
Itulah judul-judul dari contoh proposal studi kelayakan bisnis. Mudah-mudahan setelah membaca, ada salah satu atau salah dua judul yang dapat memberikan inspirasi atau ide dalam berbisnis. Pilihlah satu hal saja yang dirimu yakini bahwa kamu dapat menjadikan hal tersebut menjadi hal yang luar biasa. Karena bila dirimu memilih lebih dari satu, belum tentu dirimu dapat menjadikan hal-hal tersebut menjadi hal yang luar biasa.

Thursday, October 25, 2012

0 Commonwealth Life Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik Indonesia

Commonwealth Life Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik Indonesia - Asuransi jiwa adalah program perlindungan dalam bentuk pengalihan resiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi jiwa sendiri adalah suatu hal yang jarang sekali terpikirkan oleh setiap Individu. Oleh karena itu, kita harus mengetahui mengapa kita perlu memiliki program asuransi jiwa. Pada
Commonwealth Life Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik Indonesia - Asuransi jiwa adalah program perlindungan dalam bentuk pengalihan resiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi jiwa sendiri adalah suatu hal yang jarang sekali terpikirkan oleh setiap Individu. Oleh karena itu, kita harus mengetahui mengapa kita perlu memiliki program asuransi jiwa. Pada

Monday, October 22, 2012

0 Guruku Pahlawan Untuk Kesuksesanku

Bu Guru Aku Acungkan  Jempol Untuk Kesabaranmu
Pagi yang cerah itu aku pergi pertama ke sekolah menjinjing sebuah tas baru  menuju ke sebuah  kelas yang dengan papan tulis hitam legam,    atap bersawang dan dinding ada yang berlubang. Maklum dulu sekolahku adalah sekolah pinggiran, dengan  fasilitas yang tentunya kwalitasnya masih afkiran. Di hari pertama itu aku tidak  masih belum berani menatap guruku karena aku masih lugu dan malu dengan keadaaanku yang tak bisa ini dan itu, maklum umurku sejak itu masih belum cukup untuk menimba ilmu, namun karena kondisi keadaan orang tuaku yang tinggal satu maka orang tuaku terpaksa untuk aku di titipkan kakakku menuntut ilmu.

Aku  tambah malu   ketika sudah seminggu sekolahku, aku mendapat giliran untuk maju dengan seragam lusuhku, bekas lama baju seragam kakakku dan aku hanya bisa  menundukkan kepalaku dengan diam tersipu karena aku tak bisa membaca sebuah kata dalam buku pelajaranku dalam hatiku aku hanya berharap  semoga guruku segera mengembalikan aku ke tempat dudukku. Namun sungguh diluar dugaanku aku  ternyata disuruh menuliskan sesuatu di papan tulisku nama lengkapku. Dengan sedikit kerlingan mataku aku melihat guruku  memanggilku. Aku terpaksa bilang dengan penuh rasa malu "maaf bu guru aku tidak bisa menulis nama lengkapku". Kulihat  riuh tawa teman-temanku menambah rasa maluku. 

Hari selanjutnya  aku bilang sama orang tuaku untuk tidak mohon maaf tidak bisa masuk sekolah dulu dengan aku sedikit berpura-pura sama ibu dan bilang bahwa "aku sedang sakit bu".  Orang  tuaku yang sudah lama membinaku tentu tahu kondisiku dankepura-puraanku, Sehingga beliau  memaksaku untuk berangkat ke sekolahku. Hari  itu aku hanya duduk malu teringat kejadian satu hari lalu. 

Aku dihampiri guruku, dia terlihat memotivasiku untuk bisa membaca dan meniru teman-temanku yang memilki semangat untuk maju. Di waktu senggang guruku aku  dan teman-teman yang senasip denganku selalu dia beri tambahan ilmu dengan tanpa imbalan karena memang kami tidak bisa memberikannya. Dan kadang ketika waktu agak longgar  kami dan teman-teman yang senasip sepenanggungan disuruh ke rumahnya untuk mengambil sedikit ilmunya dengan sukarela.  Mungkin karena kebodohanku atau karena giziku ternyata  ilmu yang diberikan guruku hanya masuk sidikit dalam otakku. Sedikit sekali perkembangan dalam membaca dan menulisku, belum lagi jika di tanya berhitungku.

Setahun telah berlalu dari kelas satu, namun kemampuan baca tulisaku belum sesuai dengan harapan bu guruku,  tapi kumelihat kesabaran tertuang di wajah guru kesanganku, tanpa ada satu rupiah mengucur dariku engkau tetap semangat selalu. Tak henti-hentinya dia juga selalu memotivasiku untuk selalu maju, Alahmdulillah berkat kerja kerasmu bu guru aku bisa membaca dan menulis di kelas dua waktu itu.  Dengan semangat itu aku merasakan bisa menatap harapanku  bu guruku Acungkan Jempolku Untuk Kesabaranmu. Entah apakah masih adakah guru sekarang yang memiliki smenagat juang untuk membuat anak menjadi pejuang dan selalu berharap menang.

Banyak PR Pendidikan Untuk  Guru dan dan Negeriku
Bu guru sekarang jika kau masih ada di hadapanku ingin sekali ku memelukmu dan mengucapkan banyak terimakasihku dengan karena berkatmu aku bisa membuka sedikit duniaku. Dan aku yakin Engkau senang melihat muridmu yang ingin selalu maju. Sekarang hanya bisa bisa aku berharap kepada Tuhanku yang telah memanggilmu semoga semua  yang kau lakukan padaku dan teman- temanku.   Guruku Engkaulah Pahlawanku. 
Dengan melihat realita saat ini tentunya mencari guru semacam di atas mungkin sulit ditemukan, coba  kita tengok data saat ini  tentang kuliatas guru kita masih jauh dari harapan  data dari Situs Insonesia Berkibar  kualitas guru masih memprihatinkan 54% guru  memiliki standar kulaifikasi yang masih perlu diperbaiki, dengan kilaitas guru  yang mengajar tidak sesuai disiplin ilmu 50%. tentunya dengan melihat ini hubungannya dengan cerita di atas kita harus memilki rasa malu dengan segera memperbaiki kulitas kita sebagi seorang guru yang memiliki semangat mengajar yang lebih baik dari guru-guru lama kita yang penuh kesabaran. 

Guru Agamaku Aku Salut dengan Didikkanmu
Aku menginjakkan kaki di sekolah swasta dengan label agama sehingga aku merasakan ada yang berbeda dengan pelajarannya, aku melihat ada  huruf-huruf lagi yang tak kumengerti. Kembali kejadian itu mengulangku ketika guru agamaku masuk pertama di kelasku semua siswa disuruh membuka Al-Qur'anku. Mungkin untuk memberikan sok terapi maka guruku menyuruh satu persatu untuk membaca salah satu ayat yang ada di dalamnya. Dengan sigap segera aku memohon ijin kepada guruku untuk ke belakang dulu agar tidak mendapat giliranku untuk membaca kitab suciku.

Setelah aku masuk lagi ternyata  caaan ayat suci itu masih mengumandang dan terlihat dengan jelas di telingaku.  Aku masuk dan duduk kembali di kursiku, Guruku mengentikan sesaat dan dia mengeluarkan absensi kelasku. dan ternyata dia memanggil menurut tanggal hari itu yang kebetulan sesuai dengan  jatahku. Uh... seperti terhantam palu, aku hanya bisa terbata-bata membaca kitap suciku dan aku benar-benar malu dengan melihat tatapan teman- temanku. 

Melihat  kejadian itu guruku hanya menggelengkan kepala dan menyuruh aku mengulang-ulanginya, tak kuasa menahan maluku aku meneteskan air mataku di mejaku.  dan kuhentikan untuk tidak mengaji dulu. Guruku tahu kondisiku dia tidak menghampiriku dan juga tidak menyapaku, dengan sigap dia langsung memberikan giliran membaca kitab suciku ke teman sebelahku. Aku lebih menangis saat itu ketika mendengar lantunan indah bacaan temanku. Kubilang dalam hatiku "bodohnya aku kenapa tidak belajar  dari dulu, padaha; ibu telah memberikan kesempatan untuk itu kenapa aku menyiakan waktu itu".  melihat kejadian ini kuberipiki mungkin juga ini salah satu adalah bagaimna caranya guruku mendidikku agar memiliki rasa malu  dan berharap untuk bisa merubah sikapku. 
Guru Agamaku yang Menjadi Motivasiku 
Satu minggu sudah berlalu dari kejadian itu, sebelum pelajaran agamaku aku dipanggil oleh guru Agamaku aku disuruh untuk mendengarkan lantunan bacaannya, dan aku disuruh membacakan artinya. ayat pertama adalah   "iqro" dan dia suruh mengatikannya dan dia mengulangi bacaan itu sampai beebrapa kali sehingga teringat di telingaku.
Bagaimana dengan kondisi saat ini adakah pelajaran yang seperti ini. Walau kurikulum yang berganti-ganti, mungkin ada yang merasa masih belum ada perubahan yang berarti untuk kemajuan negeri, Pendidikan masih menjadi momok diri dengan pendidikan yang berharga tinggi dan kwalitas anak yang masih ikut tawuran sana sini, dan tak mau untuk selalu ikut berpartisipasi dan berprestasi untuk negeri. Mungkinkah dengan kurikulum ke depan yang kata orang mau berganti lagi dengan "kurikulum perekat bangsa" adakah perubahan yang nyata nantinya. kita tunggu saja, kita hanya bisa berusaha untuk membantu  negara untuk mewujudkannya
Sampai kerumahku aku bilang  tanpa malu simbokku (panggilan ibuku waktu itu) untuk bisa ikut ngaji gratisan di langgar  yang agak jauh dari rumahku. dan Simbokku merasa senang dengan perubahanku, terimakasih guruku, semenjak itu aku selalu bersemangat mengingat sebagaimana  guruku mengajariku dengan  isyarat-isarat tanpa ada suruhan dan belajar dengan penuh keiklasan, dan saat itulah ada perubahan pandangan tentang massa depan.  Guruku Engkaulah Pahlawanku 

Guru Matematiku Adalah Motivasiku untuk Maju 
Baru satu kali aku melihat guru matematika dengan senyum manis selalu di bibir kecilnya, dia selalu menuliskan  catatan kecil di samping kiri papan tulisku dengan sebuah kata-kata motivasi untuk maju sebelum pelajarnku. "Ayo Kamu Bisa", "Anak Muda Tumpuan Bangsa", "Buat Karyamu Untuk Negerimu", "Kau terlihat Indah dengan Aklah Muliamu". dan masih banyak lagi kata- kata mutiara  terlutis dan tertanam di hatiku dan teman- temanku.

Lain dari pada yang lain sebutan teman- temanku dengan guru matematika yang satu ini, dia selalu menghipnotis dengan penjelasan gamblang dan mudah di cerna oleh otakku. Suatu ketika ada murid yang sedang bertanya dia langsung mendekatinya dan memeberi gambaran mudah penyelesaiannya. Layakalah dia menjadi guru idola di kelasku.

Tak henti sampai di sana ketika melihat tampilannya, kumelihat dengan montor buntutnya yang juga selalu menghiasinya adalah tas hitam legam dan sepatu tuanya dan sangat rapih dikenakannya.  Rambutnya yang selalu membelah ke kiri , dandanan selalu rapi merupakan cermin diri dari sikapnya yang sering memuji dari pada mencaci. Menambah gagahnya dia  ketika melangakah tegap tanpa ragu dan senyuman bersumbar murah di bibirnya.

Dia selalu memberikan cerita-cerita di selang seling pelajarannya, tidak hanya angka-angka melulu saja, walau dia guru matematika. inilah salah satu kelebihan dari guru yang lainnya.  Ada suatu saat yang bertanya kepada beliau dengan pertanyaan gombalnya. Dengan sigapnya dia acungkan jempolnya tanda memberi motivasi kepada mereka yang bertanya, walau kadang saya  berpikir pertanyaan itukan tidak  bermakna. Begitu menghargainya dia sama sesama, pikirku dalam hati saja.

Dengan melihat sikap, dan tutur katanya, motivasiku mucul juga untuk menjadi seorang guru  yang bisa motivator bagi murid-muridnya. Walau aku masih harus berpikir dari mana ku dapat uang berjuta-juta untuk kuliahnya.  Dia selalu tak henti untuk memberikan harapan untuk kemajuan siswanya. Sampai suatu saat aku bertanya dari mana uang kuliah saya? dia menjawab dengan santainya. Pasrahkan saja sama yang kuasa dan jangan lupa ihtiar dengan doa dan membantu orang tua insyaAllah Dia Akan memberikan jalan keluarnya. seperti es  batu meresap dalam kompresan panas di kepala. Adem..adem rasanya. Dan memang itulah yang terjadi dengan dengan banyak motivasinya aku bisa menjadi seorang sarjana.
Ayo bangkit Guruku untuk  Indonesiaku
Dengan tekonologi saat ini  tentunya kreatifitas guru, berbeda dengan guru lama, guru saat ini sangat dimanjakan diri dengan teknologi sehingga guru harus meubah diri dengan berimprovisasi, berkolaborasi, berkreasi dan berinovasi untuk kemajuan negeri. Namun apakah kita sudah menggunakannya apakah kita sudah memaksimalkannya. Menjadi tanda tanya buat guru-guru kita semuanya yang katanya sudah  di bayar banyak negara dengan  uang sertifikasinya.  
Terimakasih semua atas motivasi-motivasi dari guru-guruku tercinta. Engkaulah pahlawan yang mulia, Engkaulah pintu pembuka kesuksesan dunia. Aku akan selalu ingat pesan-pesan darimu, sehingga  akan ku usahakan menjadi guru-guru sepertimu. Dengan kesabaran nomer satu mengadapi murid-muridmu dengan kecerdasan dan akhklak mulia menghiasi langkah-langkahmu, dan tentunya dapat menjadi inspirasi baru bagi murid-muridnya untuk selalu  maju.  Dan selalu berjuang untuk Indonesiaku dan semoga penididikan di Negeri ini menjadi lebih baik lagi. Guruku Engkaulah Pahlawanku 

Bu Guru Aku Acungkan  Jempol Untuk Kesabaranmu
Pagi yang cerah itu aku pergi pertama ke sekolah menjinjing sebuah tas baru  menuju ke sebuah  kelas yang dengan papan tulis hitam legam,    atap bersawang dan dinding ada yang berlubang. Maklum dulu sekolahku adalah sekolah pinggiran, dengan  fasilitas yang tentunya kwalitasnya masih afkiran. Di hari pertama itu aku tidak  masih belum berani menatap guruku karena aku masih lugu dan malu dengan keadaaanku yang tak bisa ini dan itu, maklum umurku sejak itu masih belum cukup untuk menimba ilmu, namun karena kondisi keadaan orang tuaku yang tinggal satu maka orang tuaku terpaksa untuk aku di titipkan kakakku menuntut ilmu.

Aku  tambah malu   ketika sudah seminggu sekolahku, aku mendapat giliran untuk maju dengan seragam lusuhku, bekas lama baju seragam kakakku dan aku hanya bisa  menundukkan kepalaku dengan diam tersipu karena aku tak bisa membaca sebuah kata dalam buku pelajaranku dalam hatiku aku hanya berharap  semoga guruku segera mengembalikan aku ke tempat dudukku. Namun sungguh diluar dugaanku aku  ternyata disuruh menuliskan sesuatu di papan tulisku nama lengkapku. Dengan sedikit kerlingan mataku aku melihat guruku  memanggilku. Aku terpaksa bilang dengan penuh rasa malu "maaf bu guru aku tidak bisa menulis nama lengkapku". Kulihat  riuh tawa teman-temanku menambah rasa maluku. 

Hari selanjutnya  aku bilang sama orang tuaku untuk tidak mohon maaf tidak bisa masuk sekolah dulu dengan aku sedikit berpura-pura sama ibu dan bilang bahwa "aku sedang sakit bu".  Orang  tuaku yang sudah lama membinaku tentu tahu kondisiku dankepura-puraanku, Sehingga beliau  memaksaku untuk berangkat ke sekolahku. Hari  itu aku hanya duduk malu teringat kejadian satu hari lalu. 

Aku dihampiri guruku, dia terlihat memotivasiku untuk bisa membaca dan meniru teman-temanku yang memilki semangat untuk maju. Di waktu senggang guruku aku  dan teman-teman yang senasip denganku selalu dia beri tambahan ilmu dengan tanpa imbalan karena memang kami tidak bisa memberikannya. Dan kadang ketika waktu agak longgar  kami dan teman-teman yang senasip sepenanggungan disuruh ke rumahnya untuk mengambil sedikit ilmunya dengan sukarela.  Mungkin karena kebodohanku atau karena giziku ternyata  ilmu yang diberikan guruku hanya masuk sidikit dalam otakku. Sedikit sekali perkembangan dalam membaca dan menulisku, belum lagi jika di tanya berhitungku.

Setahun telah berlalu dari kelas satu, namun kemampuan baca tulisaku belum sesuai dengan harapan bu guruku,  tapi kumelihat kesabaran tertuang di wajah guru kesanganku, tanpa ada satu rupiah mengucur dariku engkau tetap semangat selalu. Tak henti-hentinya dia juga selalu memotivasiku untuk selalu maju, Alahmdulillah berkat kerja kerasmu bu guru aku bisa membaca dan menulis di kelas dua waktu itu.  Dengan semangat itu aku merasakan bisa menatap harapanku  bu guruku Acungkan Jempolku Untuk Kesabaranmu. Entah apakah masih adakah guru sekarang yang memiliki smenagat juang untuk membuat anak menjadi pejuang dan selalu berharap menang.

Banyak PR Pendidikan Untuk  Guru dan dan Negeriku
Bu guru sekarang jika kau masih ada di hadapanku ingin sekali ku memelukmu dan mengucapkan banyak terimakasihku dengan karena berkatmu aku bisa membuka sedikit duniaku. Dan aku yakin Engkau senang melihat muridmu yang ingin selalu maju. Sekarang hanya bisa bisa aku berharap kepada Tuhanku yang telah memanggilmu semoga semua  yang kau lakukan padaku dan teman- temanku.   Guruku Engkaulah Pahlawanku. 
Dengan melihat realita saat ini tentunya mencari guru semacam di atas mungkin sulit ditemukan, coba  kita tengok data saat ini  tentang kuliatas guru kita masih jauh dari harapan  data dari Situs Insonesia Berkibar  kualitas guru masih memprihatinkan 54% guru  memiliki standar kulaifikasi yang masih perlu diperbaiki, dengan kilaitas guru  yang mengajar tidak sesuai disiplin ilmu 50%. tentunya dengan melihat ini hubungannya dengan cerita di atas kita harus memilki rasa malu dengan segera memperbaiki kulitas kita sebagi seorang guru yang memiliki semangat mengajar yang lebih baik dari guru-guru lama kita yang penuh kesabaran. 

Guru Agamaku Aku Salut dengan Didikkanmu
Aku menginjakkan kaki di sekolah swasta dengan label agama sehingga aku merasakan ada yang berbeda dengan pelajarannya, aku melihat ada  huruf-huruf lagi yang tak kumengerti. Kembali kejadian itu mengulangku ketika guru agamaku masuk pertama di kelasku semua siswa disuruh membuka Al-Qur'anku. Mungkin untuk memberikan sok terapi maka guruku menyuruh satu persatu untuk membaca salah satu ayat yang ada di dalamnya. Dengan sigap segera aku memohon ijin kepada guruku untuk ke belakang dulu agar tidak mendapat giliranku untuk membaca kitab suciku.

Setelah aku masuk lagi ternyata  caaan ayat suci itu masih mengumandang dan terlihat dengan jelas di telingaku.  Aku masuk dan duduk kembali di kursiku, Guruku mengentikan sesaat dan dia mengeluarkan absensi kelasku. dan ternyata dia memanggil menurut tanggal hari itu yang kebetulan sesuai dengan  jatahku. Uh... seperti terhantam palu, aku hanya bisa terbata-bata membaca kitap suciku dan aku benar-benar malu dengan melihat tatapan teman- temanku. 

Melihat  kejadian itu guruku hanya menggelengkan kepala dan menyuruh aku mengulang-ulanginya, tak kuasa menahan maluku aku meneteskan air mataku di mejaku.  dan kuhentikan untuk tidak mengaji dulu. Guruku tahu kondisiku dia tidak menghampiriku dan juga tidak menyapaku, dengan sigap dia langsung memberikan giliran membaca kitab suciku ke teman sebelahku. Aku lebih menangis saat itu ketika mendengar lantunan indah bacaan temanku. Kubilang dalam hatiku "bodohnya aku kenapa tidak belajar  dari dulu, padaha; ibu telah memberikan kesempatan untuk itu kenapa aku menyiakan waktu itu".  melihat kejadian ini kuberipiki mungkin juga ini salah satu adalah bagaimna caranya guruku mendidikku agar memiliki rasa malu  dan berharap untuk bisa merubah sikapku. 
Guru Agamaku yang Menjadi Motivasiku 
Satu minggu sudah berlalu dari kejadian itu, sebelum pelajaran agamaku aku dipanggil oleh guru Agamaku aku disuruh untuk mendengarkan lantunan bacaannya, dan aku disuruh membacakan artinya. ayat pertama adalah   "iqro" dan dia suruh mengatikannya dan dia mengulangi bacaan itu sampai beebrapa kali sehingga teringat di telingaku.
Bagaimana dengan kondisi saat ini adakah pelajaran yang seperti ini. Walau kurikulum yang berganti-ganti, mungkin ada yang merasa masih belum ada perubahan yang berarti untuk kemajuan negeri, Pendidikan masih menjadi momok diri dengan pendidikan yang berharga tinggi dan kwalitas anak yang masih ikut tawuran sana sini, dan tak mau untuk selalu ikut berpartisipasi dan berprestasi untuk negeri. Mungkinkah dengan kurikulum ke depan yang kata orang mau berganti lagi dengan "kurikulum perekat bangsa" adakah perubahan yang nyata nantinya. kita tunggu saja, kita hanya bisa berusaha untuk membantu  negara untuk mewujudkannya
Sampai kerumahku aku bilang  tanpa malu simbokku (panggilan ibuku waktu itu) untuk bisa ikut ngaji gratisan di langgar  yang agak jauh dari rumahku. dan Simbokku merasa senang dengan perubahanku, terimakasih guruku, semenjak itu aku selalu bersemangat mengingat sebagaimana  guruku mengajariku dengan  isyarat-isarat tanpa ada suruhan dan belajar dengan penuh keiklasan, dan saat itulah ada perubahan pandangan tentang massa depan.  Guruku Engkaulah Pahlawanku 

Guru Matematiku Adalah Motivasiku untuk Maju 
Baru satu kali aku melihat guru matematika dengan senyum manis selalu di bibir kecilnya, dia selalu menuliskan  catatan kecil di samping kiri papan tulisku dengan sebuah kata-kata motivasi untuk maju sebelum pelajarnku. "Ayo Kamu Bisa", "Anak Muda Tumpuan Bangsa", "Buat Karyamu Untuk Negerimu", "Kau terlihat Indah dengan Aklah Muliamu". dan masih banyak lagi kata- kata mutiara  terlutis dan tertanam di hatiku dan teman- temanku.

Lain dari pada yang lain sebutan teman- temanku dengan guru matematika yang satu ini, dia selalu menghipnotis dengan penjelasan gamblang dan mudah di cerna oleh otakku. Suatu ketika ada murid yang sedang bertanya dia langsung mendekatinya dan memeberi gambaran mudah penyelesaiannya. Layakalah dia menjadi guru idola di kelasku.

Tak henti sampai di sana ketika melihat tampilannya, kumelihat dengan montor buntutnya yang juga selalu menghiasinya adalah tas hitam legam dan sepatu tuanya dan sangat rapih dikenakannya.  Rambutnya yang selalu membelah ke kiri , dandanan selalu rapi merupakan cermin diri dari sikapnya yang sering memuji dari pada mencaci. Menambah gagahnya dia  ketika melangakah tegap tanpa ragu dan senyuman bersumbar murah di bibirnya.

Dia selalu memberikan cerita-cerita di selang seling pelajarannya, tidak hanya angka-angka melulu saja, walau dia guru matematika. inilah salah satu kelebihan dari guru yang lainnya.  Ada suatu saat yang bertanya kepada beliau dengan pertanyaan gombalnya. Dengan sigapnya dia acungkan jempolnya tanda memberi motivasi kepada mereka yang bertanya, walau kadang saya  berpikir pertanyaan itukan tidak  bermakna. Begitu menghargainya dia sama sesama, pikirku dalam hati saja.

Dengan melihat sikap, dan tutur katanya, motivasiku mucul juga untuk menjadi seorang guru  yang bisa motivator bagi murid-muridnya. Walau aku masih harus berpikir dari mana ku dapat uang berjuta-juta untuk kuliahnya.  Dia selalu tak henti untuk memberikan harapan untuk kemajuan siswanya. Sampai suatu saat aku bertanya dari mana uang kuliah saya? dia menjawab dengan santainya. Pasrahkan saja sama yang kuasa dan jangan lupa ihtiar dengan doa dan membantu orang tua insyaAllah Dia Akan memberikan jalan keluarnya. seperti es  batu meresap dalam kompresan panas di kepala. Adem..adem rasanya. Dan memang itulah yang terjadi dengan dengan banyak motivasinya aku bisa menjadi seorang sarjana.
Ayo bangkit Guruku untuk  Indonesiaku
Dengan tekonologi saat ini  tentunya kreatifitas guru, berbeda dengan guru lama, guru saat ini sangat dimanjakan diri dengan teknologi sehingga guru harus meubah diri dengan berimprovisasi, berkolaborasi, berkreasi dan berinovasi untuk kemajuan negeri. Namun apakah kita sudah menggunakannya apakah kita sudah memaksimalkannya. Menjadi tanda tanya buat guru-guru kita semuanya yang katanya sudah  di bayar banyak negara dengan  uang sertifikasinya.  
Terimakasih semua atas motivasi-motivasi dari guru-guruku tercinta. Engkaulah pahlawan yang mulia, Engkaulah pintu pembuka kesuksesan dunia. Aku akan selalu ingat pesan-pesan darimu, sehingga  akan ku usahakan menjadi guru-guru sepertimu. Dengan kesabaran nomer satu mengadapi murid-muridmu dengan kecerdasan dan akhklak mulia menghiasi langkah-langkahmu, dan tentunya dapat menjadi inspirasi baru bagi murid-muridnya untuk selalu  maju.  Dan selalu berjuang untuk Indonesiaku dan semoga penididikan di Negeri ini menjadi lebih baik lagi. Guruku Engkaulah Pahlawanku 

0 Riview Lomba LPSB Berbasis Blog BPTIKP Versi Guru IPA Pati

Berkarya Berbagi untuk Negeri 
Ketika  blog yang kita sayangi banyak yang mengunjungi tentunya kita harus memberikan sesuatu yang terbaik bagi para pengunjung baik itu dari segi tampilan atau template, isi atau materi blog dan propertis lainya.  Selain itu  kita juga perlu promosi blog agar banyak yang mengenalnya. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk promosi blog mulai dari jejaring sosial atau selain kita berkunjung sesama blog teman istilah kerennya "blog walking" dan memberikan komentar di dalamnya, dan  tentunya kita dalam berkunjung dalam blog yang seide dengan kita. walau boleh juga tuh berkunjung ke blog yang lain yang keren sehingga blog kita juga dapat tertaman dan bisa mengankat blog kita.

Sebenarnya ada cara lain agar blog kita juga di kenal lebih baik yaitu dengan mengikutkan dalam ajang kompetisi yang bergengsi  seperti  yang di lakukan teman-teman jateng sesama blogger guru Jawa Tengah yaitu ikut lomba LPSB berbasis Blog  BPTIKP yang di adakan setiap tahunnya. Nah tentunya ikut lomba LPSB berbasis Blog  BPTIKP ini tujuan utama tidak hanya kemenangan bukan, kata yurinya juga sebagai sarana untuk berbagi informasi tentang pendidikan, berbagi pengalaman dengan memberikan tutorial, berbagi ilmu dengan materi-materi yang ada , berbagi semangat dengan kreatifitas yang kita miliki, berbagi karya untuk teman-teman sejawat khususnya untuk murid-murid kita sayangi.

Lomba LPSB berbasis Blog di BPTIKP tentunya juga berbeda dengan lomba blog yang lainnya karena lomba ini mengkhusukan untuk lomba pengayaan sumber belajar sehingga memang penilaian utama di sana, coba lihat yang juara memang lebih banyak konten pembelajarannya. Jadi yang kemarin masih bersifat umum jika mau ikut lomba BPTIKP perbanyaklah materi konten pembelajaran, evaluasi pembelajaran yang sifatnya pengayaaan seperti animasi, media pembelajaran  interaktif, video - video pembelajaran, evaluasi online, simulasi, dan materi-materi pengayaan yang dapat menunjang blog kita tidak di dapatkan di buku teks biasa sehingga kemanfaatan blog lebih nyata.  Dan tentunya juga berikan template-template yang manis dan cantik walau ini bukan modal utama namun tenttnya si pembaca akan tertarik dahulu untuk melihatnya, dengan warna yang tidak mencolok mata dan serasi jika di pandang oleh mata. 
Lomba BPTIKP ini memang ajang yang saya katakan jempol 5 kali karena dengan di adakan lomba blog ini akan di dapatkan karya-karya yang mendukung  proses belajar mengajar yaitu  sebagai bahan pembelajaran di sekolah  tidak hanya untuk lomba semata  dan tentunya bermanfaat bagi guru-guru di seluruh Indoensia tercinta dengan karya-karya guru jateng ini dapat di gunakan sebagai barometer perkembangan ICT ndonesia atau minimal memberikan semangat bagi propinsi-propinsi lain untuk mengikutinya. 

Di depan saya katakan ketika kita ikut lomba di BPTIKP, kita  bisa sharing ilmu nah itu saya dapatkan di sana dengan teman-teman yang memang lebih jago media. di sana kita share pengalaman Blog atau media pembelajaran lain seperti membuat media interaktif dengan flash, power point atau lain sebagainya. Nah bagi teman- teman yang  belum ikut bisa tuh persiapan sejak dini untuk bisa ikut tahun depan. 

Adap pesan dari para blogger sejati  'Ngeblog Jangan Hanya untuk Kosumsi Lomba Saja". Tapi harus ada tujuan lain  yang lebih utama misalanya bisa, "Menulis untuk Menghidupkan Hati", "Indahnya Berbagi Untuk Negeri" , dan lain sebaginya jika ada tujuan utama tentunya kalah menang dalam lomba itu hanya biasa saja,  yang jelas sudah menjadi juara bagi anak istri kita, atau murid kita itu kan luar biasa.  

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan ke Allah yang telah memberikan banyak rizki dan limpahan rahmatnya bisa mendapatkan Rangking 4 lomba Blog BPTIKP , karena ada sepenggal ayat yang di ulang-ulang dalam sebuah suratnya agar kita tidak selalu bersyukur dan bersemnagat untuk berkarya dalam surat Ar-Rahman yang diulang banyak kali yang artinya " Maka nikmat Tuhanmu, yang manakah yang hendak kau dustakan ".  Nah untuk teman- teman yang ingin mengetahui hasil lomba blog bisa berkunjung ke blog BPTIKP  http://lomba.bptikp-jateng.net/  .

Dan Guru IPA Pati mengucapkan selamat bagi para juara lomba Blog BPTIKP semoga dapat  selalu berkarya untuk bangsa ini dan khsusnya utnuk anak negeri yang memang membutuhkan karya-karya dari guru yang selalu berusaha untuk memberikan inovasinya dan kreatifitasnya . 

Keep  Blogging, Keep sharing and  Good Earning
Berkarya Berbagi untuk Negeri 
Ketika  blog yang kita sayangi banyak yang mengunjungi tentunya kita harus memberikan sesuatu yang terbaik bagi para pengunjung baik itu dari segi tampilan atau template, isi atau materi blog dan propertis lainya.  Selain itu  kita juga perlu promosi blog agar banyak yang mengenalnya. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk promosi blog mulai dari jejaring sosial atau selain kita berkunjung sesama blog teman istilah kerennya "blog walking" dan memberikan komentar di dalamnya, dan  tentunya kita dalam berkunjung dalam blog yang seide dengan kita. walau boleh juga tuh berkunjung ke blog yang lain yang keren sehingga blog kita juga dapat tertaman dan bisa mengankat blog kita.

Sebenarnya ada cara lain agar blog kita juga di kenal lebih baik yaitu dengan mengikutkan dalam ajang kompetisi yang bergengsi  seperti  yang di lakukan teman-teman jateng sesama blogger guru Jawa Tengah yaitu ikut lomba LPSB berbasis Blog  BPTIKP yang di adakan setiap tahunnya. Nah tentunya ikut lomba LPSB berbasis Blog  BPTIKP ini tujuan utama tidak hanya kemenangan bukan, kata yurinya juga sebagai sarana untuk berbagi informasi tentang pendidikan, berbagi pengalaman dengan memberikan tutorial, berbagi ilmu dengan materi-materi yang ada , berbagi semangat dengan kreatifitas yang kita miliki, berbagi karya untuk teman-teman sejawat khususnya untuk murid-murid kita sayangi.

Lomba LPSB berbasis Blog di BPTIKP tentunya juga berbeda dengan lomba blog yang lainnya karena lomba ini mengkhusukan untuk lomba pengayaan sumber belajar sehingga memang penilaian utama di sana, coba lihat yang juara memang lebih banyak konten pembelajarannya. Jadi yang kemarin masih bersifat umum jika mau ikut lomba BPTIKP perbanyaklah materi konten pembelajaran, evaluasi pembelajaran yang sifatnya pengayaaan seperti animasi, media pembelajaran  interaktif, video - video pembelajaran, evaluasi online, simulasi, dan materi-materi pengayaan yang dapat menunjang blog kita tidak di dapatkan di buku teks biasa sehingga kemanfaatan blog lebih nyata.  Dan tentunya juga berikan template-template yang manis dan cantik walau ini bukan modal utama namun tenttnya si pembaca akan tertarik dahulu untuk melihatnya, dengan warna yang tidak mencolok mata dan serasi jika di pandang oleh mata. 
Lomba BPTIKP ini memang ajang yang saya katakan jempol 5 kali karena dengan di adakan lomba blog ini akan di dapatkan karya-karya yang mendukung  proses belajar mengajar yaitu  sebagai bahan pembelajaran di sekolah  tidak hanya untuk lomba semata  dan tentunya bermanfaat bagi guru-guru di seluruh Indoensia tercinta dengan karya-karya guru jateng ini dapat di gunakan sebagai barometer perkembangan ICT ndonesia atau minimal memberikan semangat bagi propinsi-propinsi lain untuk mengikutinya. 

Di depan saya katakan ketika kita ikut lomba di BPTIKP, kita  bisa sharing ilmu nah itu saya dapatkan di sana dengan teman-teman yang memang lebih jago media. di sana kita share pengalaman Blog atau media pembelajaran lain seperti membuat media interaktif dengan flash, power point atau lain sebagainya. Nah bagi teman- teman yang  belum ikut bisa tuh persiapan sejak dini untuk bisa ikut tahun depan. 

Adap pesan dari para blogger sejati  'Ngeblog Jangan Hanya untuk Kosumsi Lomba Saja". Tapi harus ada tujuan lain  yang lebih utama misalanya bisa, "Menulis untuk Menghidupkan Hati", "Indahnya Berbagi Untuk Negeri" , dan lain sebaginya jika ada tujuan utama tentunya kalah menang dalam lomba itu hanya biasa saja,  yang jelas sudah menjadi juara bagi anak istri kita, atau murid kita itu kan luar biasa.  

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan ke Allah yang telah memberikan banyak rizki dan limpahan rahmatnya bisa mendapatkan Rangking 4 lomba Blog BPTIKP , karena ada sepenggal ayat yang di ulang-ulang dalam sebuah suratnya agar kita tidak selalu bersyukur dan bersemnagat untuk berkarya dalam surat Ar-Rahman yang diulang banyak kali yang artinya " Maka nikmat Tuhanmu, yang manakah yang hendak kau dustakan ".  Nah untuk teman- teman yang ingin mengetahui hasil lomba blog bisa berkunjung ke blog BPTIKP  http://lomba.bptikp-jateng.net/  .

Dan Guru IPA Pati mengucapkan selamat bagi para juara lomba Blog BPTIKP semoga dapat  selalu berkarya untuk bangsa ini dan khsusnya utnuk anak negeri yang memang membutuhkan karya-karya dari guru yang selalu berusaha untuk memberikan inovasinya dan kreatifitasnya . 

Keep  Blogging, Keep sharing and  Good Earning

Saturday, October 20, 2012

0 Seragam Kerja Kantor Murah di Surewi

Seragam kerja kantor murah di surewi - Surewi Wardrobe merupakan sebuah manufaktur garment dan general trading yang bergerak di bidang pelayanan kebutuhan akan pakaian seragam kerja atau uniforms dan juga melayani penyediaan aneka keperluan barang promosi / merchandise. Surewi Wardrobe sendiri telah berdiri sejak tahun 2007 lalu, dan dengan berbekal pengalaman bertahun-tahun selama berkecimpung
Seragam kerja kantor murah di surewi - Surewi Wardrobe merupakan sebuah manufaktur garment dan general trading yang bergerak di bidang pelayanan kebutuhan akan pakaian seragam kerja atau uniforms dan juga melayani penyediaan aneka keperluan barang promosi / merchandise. Surewi Wardrobe sendiri telah berdiri sejak tahun 2007 lalu, dan dengan berbekal pengalaman bertahun-tahun selama berkecimpung

Friday, October 19, 2012

0 Harga Samsung Galaxy Chat


Samsung Galaxy Chat dengan kode B5330 kini hadir sebagai ponsel yang  menggunakan OS Android 4.0 ICS, hadir dengan  gabungan layar lebar 3 inci dengan papan keypad QWERTY. Samsung Galaxy Chat ini dibuat untuk memudahkan Anda dalam melakukan sms serta berchating ria karena di dalamnya sudah tersedia fitur ChatON message dengan sebuah tombol khusus untuk mengaksesnya secara langsung.





Galaxy

Samsung Galaxy Chat dengan kode B5330 kini hadir sebagai ponsel yang  menggunakan OS Android 4.0 ICS, hadir dengan  gabungan layar lebar 3 inci dengan papan keypad QWERTY. Samsung Galaxy Chat ini dibuat untuk memudahkan Anda dalam melakukan sms serta berchating ria karena di dalamnya sudah tersedia fitur ChatON message dengan sebuah tombol khusus untuk mengaksesnya secara langsung.





Galaxy

Thursday, October 18, 2012

0 Kata Kata Gombal Lucu Terbaru 2012

Kata-kata gombal lucu terbaru 2012 tapi romantis adalah kumpulan kata-kata gombal untuk merayu wanita yang sangat tepat. Karena setiap cewek juga pasti memiliki selera humor yang cukup tinggi pula, so dari pada ngerayu dengan kata-kata yang serius tapi di tolak lebih baik kita ngerayu cewe menggunakan kata-kata gombal yang lucu tapi romatis, baik itu untuk di ucapkan langsung kalo Gentle atau
Kata-kata gombal lucu terbaru 2012 tapi romantis adalah kumpulan kata-kata gombal untuk merayu wanita yang sangat tepat. Karena setiap cewek juga pasti memiliki selera humor yang cukup tinggi pula, so dari pada ngerayu dengan kata-kata yang serius tapi di tolak lebih baik kita ngerayu cewe menggunakan kata-kata gombal yang lucu tapi romatis, baik itu untuk di ucapkan langsung kalo Gentle atau

Wednesday, October 17, 2012

0 Profile Maddi Jane Lengkap

Profile Maddi Kristie Jane yang merupakan seorang
Gadis berusia 13 tahun yang meraih popularitas melalui situs berbagi
video Youtube. Mungkin sobat semua sudah pernah mendengan nama Maddi Jane sendiri, namun apabila belum terlalu mengenal nama Maddi Jane, silahkan sobat clik disini

Profile Maddi Kristie Jane yang merupakan seorang
Gadis berusia 13 tahun yang meraih popularitas melalui situs berbagi
video Youtube. Mungkin sobat semua sudah pernah mendengan nama Maddi Jane sendiri, namun apabila belum terlalu mengenal nama Maddi Jane, silahkan sobat clik disini

0 Profesi Keguruan


1.  Pengertian Sikap dan Kinerja Profesional Guru
1.1 Pengertian Sikap Profesional Guru
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan sikap yang baik sehingga dapat dijadikan panutan bagi lingkungannya, yaitu cara guru meningkatkan pelayanannya, meningkatkan pengetahuannya, memberi arahan dan dorongan kepada anak didiknya dan cara guru berpakaian, berbicara, bergaul baik dengan siswa, sesama guru, serta anggota masyarakat.
Menurut Walgito (dalam Deden, 2011), sikap adalah gambaran kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu objek, sedangkan Berkowitz (dalam Deden, 2011) mendefinisikan “sikap seseorang pada suatu objek adalah perasaan atau emosi, dan faktor kedua adalah respon atau kecenderungan untuk bereaksi”. Sebagai reaksi, maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu senang (like) atau tidak senang (dislike), menurut dan melaksanakan atau menghindari sesuatu.
Guru sebagai suatu profesi dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 ayat (1) tentang guru dan dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Lebih lanjut, Sagala (dalam Deden, 2011), menegaskan bahwa, guru yang memenuhi standar adalah guru yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dan memahami benar apa yang harus dilakukan, baik ketika di dalam maupun di luar kelas.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, guru yang profesional adalah guru yang kompeten menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. Untuk memahami beratnya profesi guru karena harus memiliki keahlian ganda berupa keahlian dalam bidang pendidikan dan keahlian dalam bidang studi yang diajarkan, maka Kellough (dalam Deden, 2011) mengemukakan profesionalisme guru antara lain sebagai berikut.
1.   Menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran yang diajarkan.
2.  Guru merupakan anggota aktif organisasi profesi guru, membaca jurnal profesional, melakukan dialog sesama guru, mengembangkan kemahiran metodologi, membina siswa dan materi pelajaran.
3.  Memahami proses belajar dalam arti siswa memahami tujuan belajar, harapan-harapan, dan prosedur yang terjadi di kelas.
4.  Mengetahui cara dan tempat memperoleh pengetahuan.
5.  Melaksanakan perilaku sesuai sesuai model yang diinginkan di depan kelas.
6. Memiliki sikap terbuka terhadap perubahan, berani mengambil resiko, dan siap bertanggung jawab.
7.  Mengorganisasikan kelas dan merencanakan pembelajaran secara cermat.
Walaupun segala perilaku guru selalu diperhatikan masyarakat, tetapi yang akan dibicarakan dalam bagian ini adalah khusus perilaku guru yang berhubungan dengan profesinya. Hal ini berhubungan dengan pola tingkah laku dalam memahami, menghayati serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesionalnya. Pola tingkah laku guru yang berhubungan dengan itu akan dibicarakan sesuai dengan sasarannya.
1.2 Pengertian Kinerja Profesional Guru
Kinerja profesional terdiri dari dua kata, yaitu kinerja dan profesional. Istilah kinerja sering diidentikkan dengan istilah prestasi. Istilah kinerja atau prestasi merupakan pengalih bahasaan dari kata Inggris ‘performance’. Terdapat beberapa pengertian mengenai kinerja dalam Utami (2011), yaitu sebagai berikut.
1. Mangkunegara mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2. Sulistiyani dan Rosidah menyatakan kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
3. Bernandin dan Russell mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan, serta waktu.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, definisi kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu organisasi pada suatu periode tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi di mana individu tersebut bekerja.
Sedangkan profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, yang dimiliknya yang merupakan jalan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari apa yang berupa perkerjaanya.
Dengan demikian, kinerja profesional merupakan hasil kerja yang dicapai oleh individu dengan mempraktekkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya pada suatu periode tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi di mana individu tersebut bekerja.
2.2 Sikap Profesional Guru
2.2.1 Sasaran Sikap Profesional Guru
Secara umum, sikap profesional seorang guru dilihat dari faktor luar. Akan tetapi, hal tersebut belum mencerminkan seberapa baik potensi yang dimiliki guru sebagai seorang tenaga pendidik. Menurut PP No. 74 Tahun 2008 pasal 1.1 Tentang Guru dan UU. No. 14 Tahun 2005 pasal 1.1 Tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalar pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1.4). Guru sebagai pendidik professional dituntut untuk selalu menjadi teladan bagi masyarakat di sekelilingnya. Berikut dijelaskan tujuh sikap profesional guru (dalam Ady, 2009).
1. Sikap Pada Peraturan
Pada butir sembilan Kode Etik Guru Indonsia disebutkan bahwa guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Kebijaksanaan pendidikan di negara kita dipegang oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan oleh aparatur dan abdi negara. Guru mutlak merupakan unsur aparatur dan abdi negara. Karena itu guru harus`mengetahui dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan. Setiap guru di Indonesia wajib tunduk dan taat terhadap kebijaksanaan dan peraturan yang ditetapkan dalam bidang pendidikan, baik yang dikeluarkan oleh Depdikbud maupun departemen lainnya yang berwenang mengatur pendidikan. Kode Etik Guru Indonesia memiliki peranan penting agar hal ini dapat terlaksana.
2. Sikap Terhadap Organisasi Profesi
Dalam UU. No 14 Tahun 2005 pasal 7.1.i disebutkan bahwa guru harus memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Sedangkan dalam Pasal 41.3 dipaparkan bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi profesi. Ini berarti setiap guru di Indonesia harus tergabung dalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai wadah usaha untuk membawakan misi dan memantapkan profesi guru. Di Indonesia organisasi ini disebut dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Dalam Kode `Etik Guru Indonesia butir delapan disebutkan bahwa guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Ini makin menegaskan bahwa setiap guru di Indonesia harus tergabung dalam PGRI dan berkewajiban serta bertanggung jawabuntuk menjalankan, membina, memelihara, dan memajukan PGRI sebagai organisasi profesi, baik sebagai pengurus ataupun sebagai anggota. Hal ini dipertegas dalam dasar keenam kode etik guru bahwa guru secara pribadi maupun bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan martabat profesinya. Peningkatan mutu profesi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penataran, lokakarya, pendidikan lanjutan, pendidikan dalam jabatan, studi perbandingan, dan berbagai kegiatan akademik lainnya. Jadi kegiatan pembinaan profesi tidak hanya terbatas pada pendidikan prajabatan atau pendidikan lanjutan di perguruan tinggi saja, melainkan dapat juga dilakukan setelah lulus dari pendidikan prajabatan ataupun dalam melaksanakan jabatan.
3. Sikap Terhadap Teman Sejawat
Dalam ayat Kode Etik Guru disebutkan bahwa guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial. Ini berarti sebagai berikut.
a. Guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan kerjanya.
b. Guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan kerjanya.
Dalam hal ini ditunjukkan bahwa betapa pentingnya hubungan yang harmonis untuk menciptakan rasa persaudaraan yang kuat di antara sesama anggota profesi khususnya di lingkungan kerja yaitu sekolah, guru hendaknya menunjukkan suatu sikap yang ingin bekerja sama, menghargai, pengertian, dan rasa tanggung jawab kepada sesama personel sekolah. Sikap ini diharapkan akan memunculkan suatu rasa senasib sepenanggungan, menyadari kepentingan bersama, dan tidak mementingkan kepentingan sendiri dengan mengorbankan kepentingan orang lain, sehingga kemajuan sekolah pada khususnya dan kemajuan pendidikan pada umumnya dapat terlaksana. Sikap ini hendaknya juga dilaksanakan dalam pergaulan yang lebih luas yaitu sesama guru dari sekolah lain.
4. Sikap Terhadap Anak Didik
Dalam Kode Etik Guru Indonesia disebutkan bahwa guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila”. Dasar ini mengandung beberapa prinsip yang harus dipahami seorang guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, yakni: tujuan pendidikan nasional, prinsip membimbing, dan prinsip pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.
Tujuan Pendidikan Nasional sesuai dengan UU. No. 2/1989 yaitu membentuk manusia Indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila. Prinsip yang lain adalah membimbing peserta didik, bukan mengajar, atau mendidik saja. Pengertian membimbing seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani. Kalimat ini mengindikasikan bahwa pendidikkan harus memberi contoh, harus dapat memberikan pengaruh, dan harus dapat mengendalikan peserta didik.
Prinsip manusia seutuhnya dalam kode etik ini memandang manusia sebagai kesatuan yang bulat dan utuh, baik jasmani maupun rohani, tidak hanya berilmu tinggi tetapi juga bermoral tinggi pula. Dalam mendidik guru tidak hanya mengutamakan aspek intelektual saja, tetapi juga harus memperhatikan perkembangan seluruh pribadi peserta didik, baik jasmani, rohani, sosial, maupun yang lainnya sesuai dengan hakikat pendidikan.
5. Sikap Tempat Kerja
Untuk menyukseskan proses pembelajaran guru harus bisa menciptakan suasana kerja yang baik, dalam hal ini adalah suasana sekolah. Dalam kode etik dituliskan bahwa guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, guru harus aktif mengusahakan suasana baik itu dengan berbagai cara, baik dengan penggunaan metode yang sesuai, maupun dengan penyediaan alat belajar yang cukup, serta pengaturan organisasi kelas yang mantap, ataupun pendekatan lain yang diperlukan.
Selain itu untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran guru juga harus mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama perangkat sekolah, orang tua siswa, dan juga masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengundang orang tua sewaktu pengambilan rapor, membentuk BP3 dan lain- lain.
6. Sikap Terhadap Pemimpin
Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi guru maupun yang lebih besar, guru akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak atasan. Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari cabang, daerah, sampai ke pusat. Begitu juga sebagai anggota keluarga besar depdikbud, ada pembagian pengawasan mulai dari kepala sekolah, kakandep, dan seterusnya sampai kementeri pendidikan dan kebudayaan. Kerja sama juga dapat diberikan dalam bentuk usulan dan kritik yang membangun demi pencapaian tujuan yang telah digariskan bersama dan kemajuan organisasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan sikap seorang guru terhadap pemimpin harus positif dan loyal terhadap pimpinan.
7. Sikap Terhadap pekerjaan
Dalam undang-undang No.14 Tahun 2005 pasal 7 ayat 1, tentang guru dan dosen, disebutkan profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsi psebagai berikut.
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
Hal ini berarti seorang guru sebagai pendidik harus benar-benar berkomimen dalam memajukan pendidikan. Guru harus mampu melaksanakan tugasnya dan melayani pesrta didik dengan baik. Agar dapat memberikan layanan yang memuaskan masyarakat, guru harus selalu dapat menyesuaikan kemampuan dengan keinginan masyarakat, dalam hal ini peserta didik dan para orang tuanya. Keinginan dan permintaan ini selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang biasanya dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, guru selalu dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
Dalam butir keenam, guru dituntut secara pribadi maupun kelompok untuk meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Guru sebagaimana juga dengan profesi lainnya, tidak mungkin dapat meningkatkan mutu dan martabat profesinya bila guru itu tidak meningkatkan atau menambah pengetahuan dan keterampilannya, karena ilmu dan pengetahuan yang menunjang profesi itu selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Berdasarkan pasal 7 ayat 1, disebutkan guru sebagai tenaga pendidik memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Untuk meningkatkan mutu profesi, guru dapat melakukan secara formal maupun informal. Secara formal, guru dapat mengikuti berbagai pendidikan lanjutan atau kursus yang sesuai dengan bidang tugas, keinginan dan waktunya. Pada umumnya, bagi guru yang telah berstatus sebagai PNS, pemerintah memberikan dukungan anggaran yang digunakan untuk meningkatkan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru ( Pasal 13 Ayat 1 ). Secara informal, guru dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui media massa ataupun membaca buku teks dan pengetahuan lainnya.
2.2.2 Pengembangan Sikap Profesional
Dalam rangka meningkatkan mutu, baik mutu profesional maupun layanannya, guru harus meningkatkan sikap profesionalnya. Ini berarti bahwa ketujuh sasaran penyikapan yang telah dibicarakan harus selalu dipupuk dan dikembangkan. Hal tersebut dapat dilakukan baik dalam pendidikan prajabatan maupun setelah bertugas (dalam jabatan), yaitu sebadai berikut (dalam Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 1994).
1. Pengembangan Sikap selama Pendidikan Prajabatan
Dalam pendidikan prajabatan calon guru dididik dalam berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaannya nanti. Karena tugasnya yang bersifat unik, guru selalu menjadi panutan bagi siswanya, dan bahkan bagi masyarakat sekelilingnya. Oleh karena itu, guru bersikap terhadap pekerjaan dan jabatannya selalu menjadi perhatian siswa dan masyarakat.
Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin muncul begitu saja, tetapi harus dibina sejak calon guru memulai pendidikannya di lembaga pendidikan guru. Berbagai usaha, latihan, contoh-contoh, aplikasi penerapan ilmu, keterampilan, serta sikap profesional yang dirancang dan dilaksanakan selama calon guru berada dalam pendidikan prajabatan. Sering juga pembentukan sikap tertentu terjadi sebagai hasil sampingan (by product) dari pengetahuan yang diperoleh calon guru. Sikap teliti dan disiplin, misalnya dapat terbentuk sebagai hasil sampingan dari hasil belajar matematika yang benar, karena belajar matematika selalu menuntut ketelitian dan kedisiplinan penggunaan aturan dan prosedur yang telah ditentukan. Sementara itu tentu saja pembentukan sikap dapat diberikan dengan memberikan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan khusus yang direncanakan, sebagaimana halnya mempelajari Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang diberikan kepada seluruh siswa sejak dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
2. Pengembangan Sikap Selama dalam Jabatan
Pengembangan sikap profesional tidak berhenti apabila calon guru selesai mendapatkan pendidikan prajabatan. Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan sikap profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru. Seperti telah disebut, peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan mengikuti penataran lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah lainnya, ataupun secara informal melalui media massa televisi, radio, koran, dan majalah maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sekaligus dapat juga meningkatkan sikap profesional keguruan.
2.3 Kinerja Profesional Guru
3.1 Pendidik sebagai Profesi
Di Indonesia, beberapa profesi masih pada taraf sedang berkembang, termasuk profesi pendidik. Dalam praktek di lapangan, tidak semua okupasi didukung dengan kemampuan profesi, karena kondisi pasar tenaga kerja, belum dirumuskannya standar profesi, lemahnya organisasi dalam mengontrol pengisian okupasi, dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang lebih dikontrol oleh profesi lain. Kondisi semacam ini akan semakin berbahaya apabila dibiarkan karena tidak ada kepastian kemampuan minimal yang harus dipenuhi dalam mengisi okupasi, jeleknya layanan publik, dan biasanya cenderung berdampak kepada penyalahgunaan kewenangan (malpraktek).
Menurut Saudagar dan Idrus (2009: 87-88), suatu jabatan dapat termasuk kategori profesi apabila memenuhi setidak-tidaknya lima syarat, yaitu sebagai berikut.
1. Didasarkan atas sosok ilmu pengetahuan teoretik (body of theoretical knowledge) yang disepakati bersama.
2. Komitmen untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam praktek secara otonom dan berkekuatan monopoli.
3. Adanya kode etik profesi sebagai instrumen untuk memonitor tingkat ketaatan anggotanya dan sistem sanksi yang perlu diterapkan.
4. Adanya organisasi profesi yang mengembangkan, menjaga, dan melindungi profesi.
5. Sistem sertifikasi bagi individu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjalankan profesi tersebut.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan, jelas membedakan antara pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik dipastikan merupakan tenaga profesional, yaitu yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembibingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Karena sebagai tenaga professional, pendidik harus memiliki kualifikasi minimal dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajarnya. Tidak semua tenaga kependidikan merupakan jabatan yang memerlukan keahlian profesional, karena termasuk dalam pengertian ini adalah tenaga administrasi dan penyelenggara pendidikan.
2.3.2 Peningkatan Kinerja Profesional Guru
1. Akuntabilitas Publik
Otonomi pengelolaan sekolah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, pemerintah, dan stakeholderlainnya, seperti dana yang diterima, kualitas SDM guru, dan sumber daya lainnya harus diimbangi dengan meningkatnya tanggung jawab sosial terhadap institusi.
Otonomi dalam pengelolaan guru seharusnya lebih fleksibel. Kompensasi yang diterima guru seharusnya tidak mengacu pada sistem kompensasi PNS, tetapi didasarkan pada prestasi kerja dalam kurun waktu guru mempertahankan kinerja prima.
2. Pengembangan Total Quality Management dalam Pendidikan
Implementasi Total Quality Management (TQM) di bidang pendidikan secara fungsional dalam struktur organisasi lembaga pendidikan terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Quality control, yang diperankan oleh guru sebagai lini depan pelaksanaan proses pembelajaran.
b. Quality assurance, yang dijalankan oleh para pemimpin menengah.
c. Quality management, yang merupakan tanggung jawab pucuk pimpinan.
TQM sebagai roh peningkatan mutu dalam pendidikan ada lima unsur, yaitu sebagai berikut.
a. Quality first, semua pikiran dan yindakan pengelola pendidikan harus memprioritaskan mutu.
b. Stakeholders-in, semua tindakan pengelola pendidikan ditujukan kepada kepentingan stakeholders.
c. The next process is our stakeholders, target utama dari proses pendidikan adalah kepuasan pengguna akhir.
d. Speak with data, setiap kebijakan atau keputusan dalam pengelolaan pendidikan harus berdasarkan hasil data yang teruji kebenarannya.
e. Upstream management, semua pengambilan keputusan dalam proses pendidikan dilakukan secara partisipatif.
3. Pengembangan Profesionalisme Guru
Ilmu pendidikan sebagai roh pengembangan profesi pendidikan mengkaji dan memberikan pemahaman cara tugas dan fungsi, serta perilaku pendidik yang professional dalam menciptakan suasana layanan pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan.
4. Kompetensi dan Keterampilan Profesional Guru
Kompetensi merupakan kemampuan personal yang diperlukan pada suatu profesi tertentu yang berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Secara professional, kompetensi guru mengandung dua bidang kajian pokok, yaitu kompetensi akademik dan kompetensi etika profesi atau perilaku profesi.
Secara operasional, keterampilan perilaku profesi keguruan terwujud dalam bentuk tindakan atau perilaku pendidik dalam berkomunikasi dengan peserta didik, baik berupa kata-kata maupun dalam bentuk bahasa tubuh. Menurut Widana (2003:19) Ada beberapa keterampilan perilaku professional keguruan dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Keterampilan bertanya
b. Keterampilan membimbing
c. Keterampilan menjelaskan
d. Keterampilan merangkum
e. Keterampilan memotivasi
f. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
g. Keterampilan Mengelola kelas
h. Keterampilan memberi rangsangan (stimulus)
i. Keterampilan memberi penguatan
Setiap tindakan yang ditampilkan oleh pendidik atau guru merupakan cermin peserta didik dan konsekuensinya dapat berdampak positif atau negatif dalam pembentukan kepribadian dan perilaku peserta didik. Oleh karena itu, penerapan beberapa keterampilan perilaku professional keguruan perlu dilandasi nilai-nilai etika profesi yang selalu mengedepankan nilai dan martabat peserta didik.

1.  Pengertian Sikap dan Kinerja Profesional Guru
1.1 Pengertian Sikap Profesional Guru
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan sikap yang baik sehingga dapat dijadikan panutan bagi lingkungannya, yaitu cara guru meningkatkan pelayanannya, meningkatkan pengetahuannya, memberi arahan dan dorongan kepada anak didiknya dan cara guru berpakaian, berbicara, bergaul baik dengan siswa, sesama guru, serta anggota masyarakat.
Menurut Walgito (dalam Deden, 2011), sikap adalah gambaran kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu objek, sedangkan Berkowitz (dalam Deden, 2011) mendefinisikan “sikap seseorang pada suatu objek adalah perasaan atau emosi, dan faktor kedua adalah respon atau kecenderungan untuk bereaksi”. Sebagai reaksi, maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu senang (like) atau tidak senang (dislike), menurut dan melaksanakan atau menghindari sesuatu.
Guru sebagai suatu profesi dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 ayat (1) tentang guru dan dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Lebih lanjut, Sagala (dalam Deden, 2011), menegaskan bahwa, guru yang memenuhi standar adalah guru yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dan memahami benar apa yang harus dilakukan, baik ketika di dalam maupun di luar kelas.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, guru yang profesional adalah guru yang kompeten menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. Untuk memahami beratnya profesi guru karena harus memiliki keahlian ganda berupa keahlian dalam bidang pendidikan dan keahlian dalam bidang studi yang diajarkan, maka Kellough (dalam Deden, 2011) mengemukakan profesionalisme guru antara lain sebagai berikut.
1.   Menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran yang diajarkan.
2.  Guru merupakan anggota aktif organisasi profesi guru, membaca jurnal profesional, melakukan dialog sesama guru, mengembangkan kemahiran metodologi, membina siswa dan materi pelajaran.
3.  Memahami proses belajar dalam arti siswa memahami tujuan belajar, harapan-harapan, dan prosedur yang terjadi di kelas.
4.  Mengetahui cara dan tempat memperoleh pengetahuan.
5.  Melaksanakan perilaku sesuai sesuai model yang diinginkan di depan kelas.
6. Memiliki sikap terbuka terhadap perubahan, berani mengambil resiko, dan siap bertanggung jawab.
7.  Mengorganisasikan kelas dan merencanakan pembelajaran secara cermat.
Walaupun segala perilaku guru selalu diperhatikan masyarakat, tetapi yang akan dibicarakan dalam bagian ini adalah khusus perilaku guru yang berhubungan dengan profesinya. Hal ini berhubungan dengan pola tingkah laku dalam memahami, menghayati serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesionalnya. Pola tingkah laku guru yang berhubungan dengan itu akan dibicarakan sesuai dengan sasarannya.
1.2 Pengertian Kinerja Profesional Guru
Kinerja profesional terdiri dari dua kata, yaitu kinerja dan profesional. Istilah kinerja sering diidentikkan dengan istilah prestasi. Istilah kinerja atau prestasi merupakan pengalih bahasaan dari kata Inggris ‘performance’. Terdapat beberapa pengertian mengenai kinerja dalam Utami (2011), yaitu sebagai berikut.
1. Mangkunegara mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2. Sulistiyani dan Rosidah menyatakan kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
3. Bernandin dan Russell mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan, serta waktu.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, definisi kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu organisasi pada suatu periode tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi di mana individu tersebut bekerja.
Sedangkan profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, yang dimiliknya yang merupakan jalan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari apa yang berupa perkerjaanya.
Dengan demikian, kinerja profesional merupakan hasil kerja yang dicapai oleh individu dengan mempraktekkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya pada suatu periode tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi di mana individu tersebut bekerja.
2.2 Sikap Profesional Guru
2.2.1 Sasaran Sikap Profesional Guru
Secara umum, sikap profesional seorang guru dilihat dari faktor luar. Akan tetapi, hal tersebut belum mencerminkan seberapa baik potensi yang dimiliki guru sebagai seorang tenaga pendidik. Menurut PP No. 74 Tahun 2008 pasal 1.1 Tentang Guru dan UU. No. 14 Tahun 2005 pasal 1.1 Tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalar pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1.4). Guru sebagai pendidik professional dituntut untuk selalu menjadi teladan bagi masyarakat di sekelilingnya. Berikut dijelaskan tujuh sikap profesional guru (dalam Ady, 2009).
1. Sikap Pada Peraturan
Pada butir sembilan Kode Etik Guru Indonsia disebutkan bahwa guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Kebijaksanaan pendidikan di negara kita dipegang oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan oleh aparatur dan abdi negara. Guru mutlak merupakan unsur aparatur dan abdi negara. Karena itu guru harus`mengetahui dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan. Setiap guru di Indonesia wajib tunduk dan taat terhadap kebijaksanaan dan peraturan yang ditetapkan dalam bidang pendidikan, baik yang dikeluarkan oleh Depdikbud maupun departemen lainnya yang berwenang mengatur pendidikan. Kode Etik Guru Indonesia memiliki peranan penting agar hal ini dapat terlaksana.
2. Sikap Terhadap Organisasi Profesi
Dalam UU. No 14 Tahun 2005 pasal 7.1.i disebutkan bahwa guru harus memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Sedangkan dalam Pasal 41.3 dipaparkan bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi profesi. Ini berarti setiap guru di Indonesia harus tergabung dalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai wadah usaha untuk membawakan misi dan memantapkan profesi guru. Di Indonesia organisasi ini disebut dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Dalam Kode `Etik Guru Indonesia butir delapan disebutkan bahwa guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Ini makin menegaskan bahwa setiap guru di Indonesia harus tergabung dalam PGRI dan berkewajiban serta bertanggung jawabuntuk menjalankan, membina, memelihara, dan memajukan PGRI sebagai organisasi profesi, baik sebagai pengurus ataupun sebagai anggota. Hal ini dipertegas dalam dasar keenam kode etik guru bahwa guru secara pribadi maupun bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan martabat profesinya. Peningkatan mutu profesi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penataran, lokakarya, pendidikan lanjutan, pendidikan dalam jabatan, studi perbandingan, dan berbagai kegiatan akademik lainnya. Jadi kegiatan pembinaan profesi tidak hanya terbatas pada pendidikan prajabatan atau pendidikan lanjutan di perguruan tinggi saja, melainkan dapat juga dilakukan setelah lulus dari pendidikan prajabatan ataupun dalam melaksanakan jabatan.
3. Sikap Terhadap Teman Sejawat
Dalam ayat Kode Etik Guru disebutkan bahwa guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial. Ini berarti sebagai berikut.
a. Guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan kerjanya.
b. Guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan kerjanya.
Dalam hal ini ditunjukkan bahwa betapa pentingnya hubungan yang harmonis untuk menciptakan rasa persaudaraan yang kuat di antara sesama anggota profesi khususnya di lingkungan kerja yaitu sekolah, guru hendaknya menunjukkan suatu sikap yang ingin bekerja sama, menghargai, pengertian, dan rasa tanggung jawab kepada sesama personel sekolah. Sikap ini diharapkan akan memunculkan suatu rasa senasib sepenanggungan, menyadari kepentingan bersama, dan tidak mementingkan kepentingan sendiri dengan mengorbankan kepentingan orang lain, sehingga kemajuan sekolah pada khususnya dan kemajuan pendidikan pada umumnya dapat terlaksana. Sikap ini hendaknya juga dilaksanakan dalam pergaulan yang lebih luas yaitu sesama guru dari sekolah lain.
4. Sikap Terhadap Anak Didik
Dalam Kode Etik Guru Indonesia disebutkan bahwa guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila”. Dasar ini mengandung beberapa prinsip yang harus dipahami seorang guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, yakni: tujuan pendidikan nasional, prinsip membimbing, dan prinsip pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.
Tujuan Pendidikan Nasional sesuai dengan UU. No. 2/1989 yaitu membentuk manusia Indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila. Prinsip yang lain adalah membimbing peserta didik, bukan mengajar, atau mendidik saja. Pengertian membimbing seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani. Kalimat ini mengindikasikan bahwa pendidikkan harus memberi contoh, harus dapat memberikan pengaruh, dan harus dapat mengendalikan peserta didik.
Prinsip manusia seutuhnya dalam kode etik ini memandang manusia sebagai kesatuan yang bulat dan utuh, baik jasmani maupun rohani, tidak hanya berilmu tinggi tetapi juga bermoral tinggi pula. Dalam mendidik guru tidak hanya mengutamakan aspek intelektual saja, tetapi juga harus memperhatikan perkembangan seluruh pribadi peserta didik, baik jasmani, rohani, sosial, maupun yang lainnya sesuai dengan hakikat pendidikan.
5. Sikap Tempat Kerja
Untuk menyukseskan proses pembelajaran guru harus bisa menciptakan suasana kerja yang baik, dalam hal ini adalah suasana sekolah. Dalam kode etik dituliskan bahwa guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, guru harus aktif mengusahakan suasana baik itu dengan berbagai cara, baik dengan penggunaan metode yang sesuai, maupun dengan penyediaan alat belajar yang cukup, serta pengaturan organisasi kelas yang mantap, ataupun pendekatan lain yang diperlukan.
Selain itu untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran guru juga harus mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama perangkat sekolah, orang tua siswa, dan juga masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengundang orang tua sewaktu pengambilan rapor, membentuk BP3 dan lain- lain.
6. Sikap Terhadap Pemimpin
Sebagai salah seorang anggota organisasi, baik organisasi guru maupun yang lebih besar, guru akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak atasan. Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari cabang, daerah, sampai ke pusat. Begitu juga sebagai anggota keluarga besar depdikbud, ada pembagian pengawasan mulai dari kepala sekolah, kakandep, dan seterusnya sampai kementeri pendidikan dan kebudayaan. Kerja sama juga dapat diberikan dalam bentuk usulan dan kritik yang membangun demi pencapaian tujuan yang telah digariskan bersama dan kemajuan organisasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan sikap seorang guru terhadap pemimpin harus positif dan loyal terhadap pimpinan.
7. Sikap Terhadap pekerjaan
Dalam undang-undang No.14 Tahun 2005 pasal 7 ayat 1, tentang guru dan dosen, disebutkan profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsi psebagai berikut.
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
Hal ini berarti seorang guru sebagai pendidik harus benar-benar berkomimen dalam memajukan pendidikan. Guru harus mampu melaksanakan tugasnya dan melayani pesrta didik dengan baik. Agar dapat memberikan layanan yang memuaskan masyarakat, guru harus selalu dapat menyesuaikan kemampuan dengan keinginan masyarakat, dalam hal ini peserta didik dan para orang tuanya. Keinginan dan permintaan ini selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang biasanya dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, guru selalu dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
Dalam butir keenam, guru dituntut secara pribadi maupun kelompok untuk meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Guru sebagaimana juga dengan profesi lainnya, tidak mungkin dapat meningkatkan mutu dan martabat profesinya bila guru itu tidak meningkatkan atau menambah pengetahuan dan keterampilannya, karena ilmu dan pengetahuan yang menunjang profesi itu selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Berdasarkan pasal 7 ayat 1, disebutkan guru sebagai tenaga pendidik memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Untuk meningkatkan mutu profesi, guru dapat melakukan secara formal maupun informal. Secara formal, guru dapat mengikuti berbagai pendidikan lanjutan atau kursus yang sesuai dengan bidang tugas, keinginan dan waktunya. Pada umumnya, bagi guru yang telah berstatus sebagai PNS, pemerintah memberikan dukungan anggaran yang digunakan untuk meningkatkan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru ( Pasal 13 Ayat 1 ). Secara informal, guru dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui media massa ataupun membaca buku teks dan pengetahuan lainnya.
2.2.2 Pengembangan Sikap Profesional
Dalam rangka meningkatkan mutu, baik mutu profesional maupun layanannya, guru harus meningkatkan sikap profesionalnya. Ini berarti bahwa ketujuh sasaran penyikapan yang telah dibicarakan harus selalu dipupuk dan dikembangkan. Hal tersebut dapat dilakukan baik dalam pendidikan prajabatan maupun setelah bertugas (dalam jabatan), yaitu sebadai berikut (dalam Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 1994).
1. Pengembangan Sikap selama Pendidikan Prajabatan
Dalam pendidikan prajabatan calon guru dididik dalam berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaannya nanti. Karena tugasnya yang bersifat unik, guru selalu menjadi panutan bagi siswanya, dan bahkan bagi masyarakat sekelilingnya. Oleh karena itu, guru bersikap terhadap pekerjaan dan jabatannya selalu menjadi perhatian siswa dan masyarakat.
Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin muncul begitu saja, tetapi harus dibina sejak calon guru memulai pendidikannya di lembaga pendidikan guru. Berbagai usaha, latihan, contoh-contoh, aplikasi penerapan ilmu, keterampilan, serta sikap profesional yang dirancang dan dilaksanakan selama calon guru berada dalam pendidikan prajabatan. Sering juga pembentukan sikap tertentu terjadi sebagai hasil sampingan (by product) dari pengetahuan yang diperoleh calon guru. Sikap teliti dan disiplin, misalnya dapat terbentuk sebagai hasil sampingan dari hasil belajar matematika yang benar, karena belajar matematika selalu menuntut ketelitian dan kedisiplinan penggunaan aturan dan prosedur yang telah ditentukan. Sementara itu tentu saja pembentukan sikap dapat diberikan dengan memberikan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan khusus yang direncanakan, sebagaimana halnya mempelajari Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang diberikan kepada seluruh siswa sejak dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
2. Pengembangan Sikap Selama dalam Jabatan
Pengembangan sikap profesional tidak berhenti apabila calon guru selesai mendapatkan pendidikan prajabatan. Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan sikap profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru. Seperti telah disebut, peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan mengikuti penataran lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah lainnya, ataupun secara informal melalui media massa televisi, radio, koran, dan majalah maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sekaligus dapat juga meningkatkan sikap profesional keguruan.
2.3 Kinerja Profesional Guru
3.1 Pendidik sebagai Profesi
Di Indonesia, beberapa profesi masih pada taraf sedang berkembang, termasuk profesi pendidik. Dalam praktek di lapangan, tidak semua okupasi didukung dengan kemampuan profesi, karena kondisi pasar tenaga kerja, belum dirumuskannya standar profesi, lemahnya organisasi dalam mengontrol pengisian okupasi, dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang lebih dikontrol oleh profesi lain. Kondisi semacam ini akan semakin berbahaya apabila dibiarkan karena tidak ada kepastian kemampuan minimal yang harus dipenuhi dalam mengisi okupasi, jeleknya layanan publik, dan biasanya cenderung berdampak kepada penyalahgunaan kewenangan (malpraktek).
Menurut Saudagar dan Idrus (2009: 87-88), suatu jabatan dapat termasuk kategori profesi apabila memenuhi setidak-tidaknya lima syarat, yaitu sebagai berikut.
1. Didasarkan atas sosok ilmu pengetahuan teoretik (body of theoretical knowledge) yang disepakati bersama.
2. Komitmen untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam praktek secara otonom dan berkekuatan monopoli.
3. Adanya kode etik profesi sebagai instrumen untuk memonitor tingkat ketaatan anggotanya dan sistem sanksi yang perlu diterapkan.
4. Adanya organisasi profesi yang mengembangkan, menjaga, dan melindungi profesi.
5. Sistem sertifikasi bagi individu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjalankan profesi tersebut.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan, jelas membedakan antara pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik dipastikan merupakan tenaga profesional, yaitu yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembibingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Karena sebagai tenaga professional, pendidik harus memiliki kualifikasi minimal dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajarnya. Tidak semua tenaga kependidikan merupakan jabatan yang memerlukan keahlian profesional, karena termasuk dalam pengertian ini adalah tenaga administrasi dan penyelenggara pendidikan.
2.3.2 Peningkatan Kinerja Profesional Guru
1. Akuntabilitas Publik
Otonomi pengelolaan sekolah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, pemerintah, dan stakeholderlainnya, seperti dana yang diterima, kualitas SDM guru, dan sumber daya lainnya harus diimbangi dengan meningkatnya tanggung jawab sosial terhadap institusi.
Otonomi dalam pengelolaan guru seharusnya lebih fleksibel. Kompensasi yang diterima guru seharusnya tidak mengacu pada sistem kompensasi PNS, tetapi didasarkan pada prestasi kerja dalam kurun waktu guru mempertahankan kinerja prima.
2. Pengembangan Total Quality Management dalam Pendidikan
Implementasi Total Quality Management (TQM) di bidang pendidikan secara fungsional dalam struktur organisasi lembaga pendidikan terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Quality control, yang diperankan oleh guru sebagai lini depan pelaksanaan proses pembelajaran.
b. Quality assurance, yang dijalankan oleh para pemimpin menengah.
c. Quality management, yang merupakan tanggung jawab pucuk pimpinan.
TQM sebagai roh peningkatan mutu dalam pendidikan ada lima unsur, yaitu sebagai berikut.
a. Quality first, semua pikiran dan yindakan pengelola pendidikan harus memprioritaskan mutu.
b. Stakeholders-in, semua tindakan pengelola pendidikan ditujukan kepada kepentingan stakeholders.
c. The next process is our stakeholders, target utama dari proses pendidikan adalah kepuasan pengguna akhir.
d. Speak with data, setiap kebijakan atau keputusan dalam pengelolaan pendidikan harus berdasarkan hasil data yang teruji kebenarannya.
e. Upstream management, semua pengambilan keputusan dalam proses pendidikan dilakukan secara partisipatif.
3. Pengembangan Profesionalisme Guru
Ilmu pendidikan sebagai roh pengembangan profesi pendidikan mengkaji dan memberikan pemahaman cara tugas dan fungsi, serta perilaku pendidik yang professional dalam menciptakan suasana layanan pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan.
4. Kompetensi dan Keterampilan Profesional Guru
Kompetensi merupakan kemampuan personal yang diperlukan pada suatu profesi tertentu yang berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Secara professional, kompetensi guru mengandung dua bidang kajian pokok, yaitu kompetensi akademik dan kompetensi etika profesi atau perilaku profesi.
Secara operasional, keterampilan perilaku profesi keguruan terwujud dalam bentuk tindakan atau perilaku pendidik dalam berkomunikasi dengan peserta didik, baik berupa kata-kata maupun dalam bentuk bahasa tubuh. Menurut Widana (2003:19) Ada beberapa keterampilan perilaku professional keguruan dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Keterampilan bertanya
b. Keterampilan membimbing
c. Keterampilan menjelaskan
d. Keterampilan merangkum
e. Keterampilan memotivasi
f. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
g. Keterampilan Mengelola kelas
h. Keterampilan memberi rangsangan (stimulus)
i. Keterampilan memberi penguatan
Setiap tindakan yang ditampilkan oleh pendidik atau guru merupakan cermin peserta didik dan konsekuensinya dapat berdampak positif atau negatif dalam pembentukan kepribadian dan perilaku peserta didik. Oleh karena itu, penerapan beberapa keterampilan perilaku professional keguruan perlu dilandasi nilai-nilai etika profesi yang selalu mengedepankan nilai dan martabat peserta didik.
 

Universitasku Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates