Saturday, October 29, 2011

0 pdf KTI Skripsi Kebidanan Gratis

  1. Dampak Prilaku Remaja Terhadap Penggunaan Minuman Keras
  2. Efektivitas Dalam Penanganan Nyeri Dismenorea Non Farmakologis Pada Remaja Putri Akper
  3. Faktor Risiko Pada Diabetes Mellitus di Rumah Sakit
  4. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Karies Gigi Pada Anak
  5. Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Solusio Plasenta Di RS
  6. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Hidramnion Di Rumah Sakit
  7. Gambaran Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Di Rumah Bersalin
  8. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Pencapaian Tumbuh Kembang Balita 4-5 Tahun Di TK
  9. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara Selama Kehamilan di Desa
  10. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Postpartum di RB
  11. Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Metode Amenorea Laktasi(MAL) Didesa
  12. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gejala-Gejala Fisik Pada Masa Menopause Di Desa
  13. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan
  14. Gambaran pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak Di Klinik Bersalin
  15. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Desa
  16. Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui Yang Benar di Desa
  17. Gambaran Pengetahuan Perokok Aktif Tentang Penyakit Kanker Paru
  18. Gambaran Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear di Desa
  19. Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas Di SMP
  20. Gambaran Pengetahuan Tentang Seks Bebas Pada Mahasiswa yang Tinggal di Kost
  21. Gambaran Pengetahuan Wanita Umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Desa
  22. Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang di Rumah Sakit
  23. Karakteristik Wanita Dengan Kanker Payudara Di Rumah Sakit
  24. Motivasi Remaja Dalam Melakukan Tindakan Sadari Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Kanker Payudara
  25. Pelaksanaan Manajemen Keperawatan Terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan di RS
  26. Peran Keluarga Pada Remaja Putri Dalam Memberikan Informasi Tentang Menstruasi di Desa
  27. Peran Perawat Dalam Melaksanakan Tindakan Imobilisasi Pada Pasien Caesarea di Rawat Inap RSU
  28. Prilaku Pasien Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di RSU
  29. Prilaku Sikap dan Tindakan Keluarga Tentang Pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
  30. Tindakan Keluarga Dalam Pencegahan Osteoporosis Pada Lansia di Dusun
  31. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Asma Pada Anak di Desa
  32. Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Gizi Yang Dibutuhkan Tubuh Di Desa
  33. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Mengkonsumsi Air Putih Bagi Kesehatan Tubuh Di Desa
  34. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (RDB) Di Puskesmas
  35. Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu Di Posyandu
  36. Analisis Perbedaan Berat Badan Sebelum Dan Sesudah Menggunakan KB Suntik Di BPS
  37. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Di BPS Wilayah Kerja Puskesmas
  38. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Dalam Kehamilan Di BPS
  39. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Memilih Penolong Persalinan
  40. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keenganan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD Di Puskesmas
  41. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Pemakaian Kontrasepsi Implant Di Desa
  42. Gambaran Akseptor KB AKDR Di Wilayah Kerja Puskesmas
  43. Gambaran Akseptor KB Metode Operatif Pria (MOP) Di Wilayah Kerja Puskesmas
  44. Gambaran Ibu Melakukan Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun Di Desa
  45. Gambaran Indikasi Dan Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Umum
  46. Gambaran Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
  47. Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
  48. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang PAP Smear Di Kelurahan
  49. Gambaran Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifas Di BPS
  50. Gambaran Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Tentang Efek Samping Depo Medroxyprogesterone Asetat (DMPA) Di RB
  51. Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Asuhan Persalinan Kala I Di Bidan Praktek Swasta
  52. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Menarche Di SMP Negeri
  53. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang HIV-AIDS Di SMU
  54. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis Gravidarum Di RB
  55. Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan Di Klinik Bersalin
  56. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Di Puskesmas
  57. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
  58. Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Depresi Pada Lansia Di Desa
  59. Gambaran Pengetahuan Petugas Kesehatan Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas
  60. Gambaran Pengetahuan Primipara Terhadap Perkembangan Bayi 0-1 Tahun Di Kelurahan
  61. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas II Tentang Diet Seimbang Di SMA Negeri
  62. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche Di SMP Negeri
  63. Gambaran Pengetahuan Tentang Perawatan Bayi Prematur Di RSU
  64. Gambaran Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun Di Desa
  65. Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu
  66. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan Di BPS
  67. Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Tingkat Pendidikan Ibu Yang Mempunyai Balita (1-5 Tahun) Di Posyandu
  68. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
  69. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Keputihan Di Desa
  70. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Resiko Perkawinan Dini Pada Kehamilan Dan Proses Persalinan
  71. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Usia 10-19 Tahun Tentang Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi
  72. Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Ruptur Perineum Persalinan Normal Pada Primigravida
  73. Hubungan Karakteristik Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi KB Di Kelurahan
  74. Hubungan Karakteristik Ibu Balita Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Desa
  75. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Asupan Makanan Bergizi Di Desa
  76. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Manfaat Tablet Zat Best Di Wilayah UPTD Puskesmas
  77. Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian ASI Di UPT Puskesmas
  78. Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian MPASI Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di UPTD Puskesmas
  79. Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Best Di Desa
  80. Gambaran Pengetahuan Narapidana Tentang Dampak Penyalahgunaan Narkoba di Lapas
  81. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi
  82. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Terhadap Pemberian PASI Pada Bayi 0-6 Bulan
  83. Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Postpartum Di RSUD
  84. Karakterisitk Akseptor KB POK (Pil Oral Kombinasi) Di Kelurahan
  85. Karakteristik Pelaksanaan Senam Lansia Pada Posyandu
  86. Karakteristik Akseptor KB Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Wilayah Kerja Puskesmas
  87. Karakteristik Akseptor KB Suntik Di Desa Wilayah Kerja Puskesmas
  88. Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Partus Lama Di RS
  89. Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklamsi Di Rumah Sakit Umum
  90. Karakteristik Ibu Hamil Yang Melaksanakan Antenatal Care Di BPS
  91. Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengkonsumsi Tablet Fe Di Kelurahan
  92. Karakteristik Ibu Yang Memeriksakan PAP Smear Di Rumah Sakit
  93. Karakteristik Ibu Yang Menyapih Anak Di Bawah Usia Satu Tahun Di Wilayah Kerja Wilayah Kerja
  94. Karakteristik Pasangan Usia Subur Yang Tidak Mengikuti Program Keluarga Berencana Di Desa
  95. Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Di BPS
  96. Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifas Di BPS
  97. Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Proses Pertolongan Persalinan Di Klinik
  98. Pengetahuan Dan Aplikasi Mahasiswi Tingkat II Akbid Tentang Partograf
  99. Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Tentang Persiapan Persalinan Di BPS
  100. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Di Puskesmas Ditinjau Dari Segi Umur, Pendidikan, Pekerjaan Dan Paritas
  101. Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi KB Suntik Di Kelurahan
  102. Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Cara Menyusui Di Desa
  103. Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Bayi 6 - 24 Bulan Di BPS
  104. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas Di BPS
  105. Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Pada Masa Kehamilan
  106. Pengetahuan Ibu Tentang Biang Keringat Pada Bayi 0-1 Tahun Di BPS
  107. Pengetahuan Primipara Terhadap Perkembangan Bayi 0-1 Tahun Di Kelurahan
  108. Pengetahuan Remaja Awal (11-13 Tahun) Tentang Pengertian Dan Perubahan Fisik Pubertas Di SMP
  109. Pengetahuan Remaja Putri Kelas III Tentang Seks Sekunder Di SMP
  110. Pengetahuan Remaja Putri Masa Pubertas Tentang Dysmenore Di SMP
  111. Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Pada Siswa Kelas II SMA Negeri
  112. Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Kehamilan Fisiologis Di RB
  113. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) Di SMU
  114. Tinjauan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun Di Puskesmas
  115. Faktor Resiko Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
  116. Faktor Risiko kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Tinjau Dari Pola Makan, Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu Dan Penyakit Infeksi
  117. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian KEP Ringan Dan Sedang Di Puskesmas
  118. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Puskesmas
  119. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Masyarakat Tentang Poskesdes
  120. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Di RS
  121. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Persalinan Caesar Pasien Rawat Inap Di RS
  122. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Robekan Perineum Ibu Bersalin Di BPS
  123. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan Ibu Dalam Memeriksakan Kehamilannya Pada Trimester I
  124. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas
  125. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Balita Dalam Pemanfaatan Posyandu Di Desa
  126. Gambaran Pengetahuaan Kepala Keluarga Tentang Katarak Di Kelurahan
  127. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama kehamilan di Kelurahan
  128. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan di RSU
  129. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Metode Kanguru Pada Bayi Prematur di Klinik
  130. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Bayi Prematur di RSU
  131. Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Pada Masa Nifas Tentang Mastitis
  132. Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Mastitis di Klinik
  133. Gambaran pengetahuan Ibu tentang AKDR di Kelurahan
  134. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Infertilitas Di Desa
  135. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Kelurahan
  136. Gambaran Pengetahuan Kepala Keluarga (Suami) Tentang Infertilitas Di Kelurahan
  137. Hubungan Sikap Ibu Terhadap Poskesdes, Tabulin Dan Dukungan Keluarga Dengan Pertolongan Persalinan Di Desa
  138. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Post Partum Dengan Pelaksanaan Ambulasi Dini Di RS
  139. Hubungan Antara Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Asma Rawat Inap
  140. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Pengisian Partograf Mahasiswa Akbid
  141. Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan
  142. Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
  143. Hubungan Karakteristik Ibu Balita dengan Pengetahuan tentang Imunisasi Hepatitis B di Desa
  144. Hubungan Karakteristik Ibu Balita Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas
  145. Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Perdarahan Post Partum
  146. Hubungan Karakteristik Kader Dengan Keterampilan Pencatatan KMS Balita Di Posyandu
  147. Hubungan Karakteristik Kader Dengan Pengetahuan Tentang Tetanus Neonatorum Di Desa
  148. Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Nifas
  149. Hubungan Pengetahuan Dan Lama Kerja Bidan Dengan Pencapaian Cakupan K1 Dan K4 Dalam Pencatatan Dan Pelaporan Register Kohort
  150. Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi di Desa
  151. Hubungan Peran Bidan Dan Karakteristik Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Puskesmas
  152. Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Ekstraksi Vakum Di Klinik
  153. Karakteristik Ibu Dengan Abortus Inkompletus Di RSU
  154. Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum Di Rumah Sakit
  155. Pengaruh Pemberian Konseling Ibu Hamil Tentang Proses Persalinan Terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan
  156. Perbedaan Antara Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan yang Diberi ASI Tanpa Susu Formula Dengan Diberi Susu Formula Tanpa ASI
  157. Perbedaan Fungsi Paru Pasien PPOK Yang Menggunakan Terapi Nebulizer Dengan Terapi Intravena Di Ruang RSUD
  158. Perbedaan Pengaruh Tindakan Suction ETT yang Dilakukan Selama 5 Detik dan 10 Detik Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Di Ruang ICU RSUD
  159. Perbedaan Tingkat Efektifitas Perawatan Luka Dengan Tehnik Dan Terbuka Terhadap Penyembuhan Luka Tali Pusat Bayi Baru Lahir
  160. Persepsi Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas
  161. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B Terhadap Cakupan Imunisasi Hepatitis B Pertama Pada Bayi 0 – 7 Hari
  162. Analisis Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu
  163. Analisis yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja
  164. Faktor-faktor Internal Yang Berhubungan dengan Kesulitan Belajar Mahasiswa
  165. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Akseptor KB Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD
  166. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pemberian Kolostrum Dalam Dalam Rawat Gabung
  167. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
  168. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia
  169. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR
  170. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR-2
  171. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
  172. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
  173. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan
  174. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes
  175. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan pelaksanaan ASI Eksklusif
  176. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause
  177. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Remaja Tentang Seks Bebas
  178. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Peran Kader Dalam Meningkatkan Pencapaian Usaha Perbaikan Gizi
  179. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Persepsi Ibu Terhadap Pemberian ASI eksklusif
  180. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Rendahnya Cakupan K4
  181. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Sikap Remaja Puteri Terhadap Flour Albus
  182. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Balita
  183. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Timbulnya Gejala Osteoporosis Pada Ibu Menopause
  184. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidakmauan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
  185. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan KN2 ke Posyandu
  186. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Kunjungan ke Posyandu
  187. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Pemakaian Kontrasepsi Implant
  188. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Dalam Penatalaksanaan Pencegahan Bayi Hipotermi
  189. Gambaran Karakteristik Akseptor KB Suntik
  190. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklamsia
  191. Gambaran Karakteristik Ibu yang Menyapih Bayinya di Bawah Usia Satu Tahun
  192. Gambaran Pelaksanaan “7T” Pada Ibu Hamil
  193. Gambaran Pemberian ASI Dini dan Faktor–faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Dini
  194. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care
  195. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hiperemesis Gravidarum
  196. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Persiapan Persalinan di BPS
  197. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis Gravidarum
  198. Gambaran Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Inisaisi Menyusui Dini
  199. Gambaran Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Proses Persalinan Fisiologi Kala II
  200. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas
  201. Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Pada Masa Kehamilan
  202. Gambaran pengetahuan Ibu Tentang Biang Keringat Pada Bayi 0-1 tahun
  203. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Umur 0-6 bulan
  204. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan
  205. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Anak Retardasi Mental
  206. Gambaran Pengetahuan Tentang Perawatan Payudara
  207. Gambaran Pengetahuan PUS tentang Alat Kontrasepsi IUD
  208. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia 35 – 55 Tahun Tentang Kanker Serviks
  209. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Reproduksi Sehat Tentang Kontrasepsi Hormonal
  210. Gambaran Sikap Wanita Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Pada Masa Premenaopause
  211. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan
  212. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Inpartu Dalam Menghadapi Proses Persalinan
  213. Gambaran Tingkat Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Menarche di SLTPN
  214. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Senam Pasca Persalinan
  215. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi yang Tepat
  216. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Imunisasi DPT I
  217. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi
  218. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Dalam Menggunakan Cairan Pembersih Genetalia
  219. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pendidikan Seksual di SMA
  220. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Usia 10-19 Tahun Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi
  221. Hubungan Antara BBLR Dengan Terjadinya Asfiksia
  222. Hubungan Antara Jenis Persalinan Dengan Kejadian Asfiksia
  223. Hubungan Antara Pendampingan Suami Pada Saat Persalinan Dengan Kelancaran Proses Persalinan Kala I (proposal)
  224. Hubungan Antara Pengetahuan Akseptor KB Pil Dengan Kepatuhan Akseptor Dalam Mengkomsumsi Pil KB
  225. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif
  226. Hubungan Antara Rooming In Dengan Kemandirian Ibu Dalam Menyusui Bayinya (proposal)
  227. Analisis Beberapa Faktor Risiko Terjadinya Diabetes Mellitus Pada RSUD
  228. Beberapa Faktor Risiko Kematian Perinatal di wilayah Kerja Puskesmas
  229. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas
  230. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Daerah
  231. Faktor Risiko kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Tinjau Dari Pola Makan, Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu Dan Penyakit Infeksi
  232. Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita
  233. Faktor Risiko Kematian Perinatal di wilayah Kerja Puskesmas
  234. Faktor risiko terhadap kejadian diabetes mellitus di RSUD
  235. Faktor Risiko Terjadinya Stroke Pada Pasien Rawat Jalan
  236. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan
  237. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
  238. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kanker Serviks
  239. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil
  240. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TBC-Paru
  241. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pencapaian Target Cakupan Imunisasi HB 0 – 7 Hari di Puskesmas
  242. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita di Desa
  243. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Kecemasan pada Lanjut Usia
  244. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Kecemasan Pada Lanjut Usia di Panti Wredha
  245. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Fast Food pada Mahasiswa
  246. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keenganan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD di Puskesmas
  247. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka pada Pasien Post Sectio Caesarea
  248. Gambaran Faktor-faktor Penyebab Rupture Perineum pada Ibu Bersalin
  249. Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Obat Tradisional Bagi Ibu Nifas di BPS
  250. Gambaran Pelaksanaan Pemberian ASI dalam Rawat Gabung Rawat Gabung di RB
  251. Hubungan Peran Keluarga Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Lanjut Usia dengan Stroke
  252. Gambaran pengetahuan dan sikap Bidan pada Pemanfaatan Kantong Taksiran Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas
  253. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Mengenai Personal Hygiene Terhadap Keputihan
  254. Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir
  255. Gambaran Pengetahuan mahasiswa tingkat III Akademi Kebidanan tentang Inisiasi Menyusui Dini
  256. Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Kebidanan Tingkat 3 tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
  257. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang PAP Smear di Kelurahan Puskesmas
  258. Gambaran Perilaku Ibu Hamil Primigravida Trimester III dalam Memeriksakan Kehamilan (ANC)
  259. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menarche
  260. Hubungan antara Karakteristik dan Sikap Ibu Balita dengan Pemberian Imunisasi Campak di Puskesmas
  261. Hubungan Antara Karakteristik dan Sikap Ibu Balita dengan Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah
  262. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien di RSUD
  263. Hubungan antara Pekerjaan dan Paritas dengan Kejadian Ketuban Pecah Sebelum Waktunya pada Ibu Bersalin
  264. Hubungan antara Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir
  265. Hubungan antara Pendidikan, Pengetahuan dan Pendapatan Keluarga dg Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi di RB
  266. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Pada Remaja di SMAN
  267. Hubungan antara Pengetahuan Gizi Ibu Tingkat Konsumsi Energi dan Status Gizi Balita di Desa
  268. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare dengan Kejadian Diare pada Balita yang dirawat di RS
  269. Tinjauan Terhadap Kelengkapan Tanda Tangan Dokter Terkait Penyelesaian Klaim Asuransi Kesehatan Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan di RS
  270. Tinjauan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Akseptor KB Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di wilayah kerja Puskesmas
  271. Pelaksanaan Pemberian ASI dalam Rawat Gabung di RB
  272. Studi Persepsi Ibu Hamil pada Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas
  273. Perbedaan Prevalensi Penyakit Diare pada Bayi dengan Asi Eksklusif dan Tidak Eksklusif di Puskesmas
  274. Perbedaan Efektifitas Diet dengan Nutrisi Herbalife dan Exercise dalam Menurunkan Berat Badan
  275. Perbandingan Pelayanan Persalinan antara Puskesmas dengan Klinik Bersalin
  276. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persiapan Persalinan dan Penanganan Komplikasi di Desa
  277. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas
  278. Pengetahuan Ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini di wilayah kerja puskesmas
  279. Pengembangan Soal-soal Pilihan Ganda pada Proses Evaluasi dalam Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa pada Pokok Bahasan Konsep Kebidanan
  280. Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Tenaga Kesehatan Berdasarkan Perhitungan Beban Kerja di Puskesmas pada Dinas Kesehatan
  281. Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Ibu Inpartu Fase Aktif di BPS
  282. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Kemampuan Ibu Menstimulasi Perkembangan Anak Usia 0-12 bulan
  283. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Kemampuan Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (Umur 6-24 Bulan)
  284. Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
  285. Pengaruh Penatalaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Waktu Pengeluaran ASI pada Ibu Postpartum di RSUD
  286. Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga
  287. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Perdarahan Post Partum
  288. Pengaruh Bermain pada Anak Usia 2-5 Tahun Terhadap Penurunan Dampak Hospitalisasi di Ruang Perawatan Anak
  289. Karakteristik Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Layanan Antenatal di Kelurahan
  290. Hubungan Prematuritas dengan Kejadian Asfiksia di RSUD
  291. Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)
  292. Hubungan Pengetahuan tentang Tuberculosis Paru dengan Kepatuhan Berobat Pasien Tuberculosis Paru di Puskesmas
  293. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ASI terhadap Pemberian PASI pada Bayi 0-6 Bulan di Wilayah Puskesmas
  294. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas
  295. Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Diet pada Pasien Gagal Ginjal yang Berobat di RSUP
  296. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pasien Melaksanakan Range Of Motion Exercise (ROM)
  297. Hubungan Pengembangan Desa Siaga dengan Peningkatan Motivasi Masyarakat Desa dalam Melaksanakan PHBS
  298. Hubungan Mobilisasi Dini Ibu Post Sectio Caesaria dengan Penyembuhan Luka Operasi di Ruang Nifas RSUD
  299. Hubungan antara Umur, Pendidikan Orang Tua, Psikologis, Sumber Informasi, Peran Teman Sebaya dengan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan Seks Sekunder
  300. Pengaruh Penatalaksanaan IMD Terhadap Waktu Pengeluaran ASI pada Ibu postpartum di RSUD
  1. Dampak Prilaku Remaja Terhadap Penggunaan Minuman Keras
  2. Efektivitas Dalam Penanganan Nyeri Dismenorea Non Farmakologis Pada Remaja Putri Akper
  3. Faktor Risiko Pada Diabetes Mellitus di Rumah Sakit
  4. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Karies Gigi Pada Anak
  5. Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Solusio Plasenta Di RS
  6. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Hidramnion Di Rumah Sakit
  7. Gambaran Karakteristik Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Pada Anak Di Rumah Bersalin
  8. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Pencapaian Tumbuh Kembang Balita 4-5 Tahun Di TK
  9. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara Selama Kehamilan di Desa
  10. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Postpartum di RB
  11. Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Metode Amenorea Laktasi(MAL) Didesa
  12. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gejala-Gejala Fisik Pada Masa Menopause Di Desa
  13. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan
  14. Gambaran pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak Di Klinik Bersalin
  15. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Desa
  16. Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui Yang Benar di Desa
  17. Gambaran Pengetahuan Perokok Aktif Tentang Penyakit Kanker Paru
  18. Gambaran Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear di Desa
  19. Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas Di SMP
  20. Gambaran Pengetahuan Tentang Seks Bebas Pada Mahasiswa yang Tinggal di Kost
  21. Gambaran Pengetahuan Wanita Umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Desa
  22. Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang di Rumah Sakit
  23. Karakteristik Wanita Dengan Kanker Payudara Di Rumah Sakit
  24. Motivasi Remaja Dalam Melakukan Tindakan Sadari Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Kanker Payudara
  25. Pelaksanaan Manajemen Keperawatan Terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan di RS
  26. Peran Keluarga Pada Remaja Putri Dalam Memberikan Informasi Tentang Menstruasi di Desa
  27. Peran Perawat Dalam Melaksanakan Tindakan Imobilisasi Pada Pasien Caesarea di Rawat Inap RSU
  28. Prilaku Pasien Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di RSU
  29. Prilaku Sikap dan Tindakan Keluarga Tentang Pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
  30. Tindakan Keluarga Dalam Pencegahan Osteoporosis Pada Lansia di Dusun
  31. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Asma Pada Anak di Desa
  32. Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Gizi Yang Dibutuhkan Tubuh Di Desa
  33. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Mengkonsumsi Air Putih Bagi Kesehatan Tubuh Di Desa
  34. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (RDB) Di Puskesmas
  35. Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu Di Posyandu
  36. Analisis Perbedaan Berat Badan Sebelum Dan Sesudah Menggunakan KB Suntik Di BPS
  37. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Di BPS Wilayah Kerja Puskesmas
  38. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Dalam Kehamilan Di BPS
  39. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Memilih Penolong Persalinan
  40. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keenganan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD Di Puskesmas
  41. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Pemakaian Kontrasepsi Implant Di Desa
  42. Gambaran Akseptor KB AKDR Di Wilayah Kerja Puskesmas
  43. Gambaran Akseptor KB Metode Operatif Pria (MOP) Di Wilayah Kerja Puskesmas
  44. Gambaran Ibu Melakukan Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun Di Desa
  45. Gambaran Indikasi Dan Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Umum
  46. Gambaran Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
  47. Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
  48. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang PAP Smear Di Kelurahan
  49. Gambaran Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifas Di BPS
  50. Gambaran Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Tentang Efek Samping Depo Medroxyprogesterone Asetat (DMPA) Di RB
  51. Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Asuhan Persalinan Kala I Di Bidan Praktek Swasta
  52. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Menarche Di SMP Negeri
  53. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang HIV-AIDS Di SMU
  54. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis Gravidarum Di RB
  55. Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan Di Klinik Bersalin
  56. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Di Puskesmas
  57. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
  58. Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Depresi Pada Lansia Di Desa
  59. Gambaran Pengetahuan Petugas Kesehatan Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas
  60. Gambaran Pengetahuan Primipara Terhadap Perkembangan Bayi 0-1 Tahun Di Kelurahan
  61. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas II Tentang Diet Seimbang Di SMA Negeri
  62. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche Di SMP Negeri
  63. Gambaran Pengetahuan Tentang Perawatan Bayi Prematur Di RSU
  64. Gambaran Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun Di Desa
  65. Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu
  66. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan Di BPS
  67. Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Tingkat Pendidikan Ibu Yang Mempunyai Balita (1-5 Tahun) Di Posyandu
  68. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
  69. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Keputihan Di Desa
  70. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Resiko Perkawinan Dini Pada Kehamilan Dan Proses Persalinan
  71. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Usia 10-19 Tahun Tentang Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi
  72. Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Ruptur Perineum Persalinan Normal Pada Primigravida
  73. Hubungan Karakteristik Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi KB Di Kelurahan
  74. Hubungan Karakteristik Ibu Balita Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Desa
  75. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Asupan Makanan Bergizi Di Desa
  76. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Manfaat Tablet Zat Best Di Wilayah UPTD Puskesmas
  77. Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian ASI Di UPT Puskesmas
  78. Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian MPASI Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di UPTD Puskesmas
  79. Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Best Di Desa
  80. Gambaran Pengetahuan Narapidana Tentang Dampak Penyalahgunaan Narkoba di Lapas
  81. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi
  82. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Terhadap Pemberian PASI Pada Bayi 0-6 Bulan
  83. Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Postpartum Di RSUD
  84. Karakterisitk Akseptor KB POK (Pil Oral Kombinasi) Di Kelurahan
  85. Karakteristik Pelaksanaan Senam Lansia Pada Posyandu
  86. Karakteristik Akseptor KB Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Wilayah Kerja Puskesmas
  87. Karakteristik Akseptor KB Suntik Di Desa Wilayah Kerja Puskesmas
  88. Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Partus Lama Di RS
  89. Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklamsi Di Rumah Sakit Umum
  90. Karakteristik Ibu Hamil Yang Melaksanakan Antenatal Care Di BPS
  91. Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengkonsumsi Tablet Fe Di Kelurahan
  92. Karakteristik Ibu Yang Memeriksakan PAP Smear Di Rumah Sakit
  93. Karakteristik Ibu Yang Menyapih Anak Di Bawah Usia Satu Tahun Di Wilayah Kerja Wilayah Kerja
  94. Karakteristik Pasangan Usia Subur Yang Tidak Mengikuti Program Keluarga Berencana Di Desa
  95. Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Di BPS
  96. Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifas Di BPS
  97. Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Proses Pertolongan Persalinan Di Klinik
  98. Pengetahuan Dan Aplikasi Mahasiswi Tingkat II Akbid Tentang Partograf
  99. Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Tentang Persiapan Persalinan Di BPS
  100. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Di Puskesmas Ditinjau Dari Segi Umur, Pendidikan, Pekerjaan Dan Paritas
  101. Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi KB Suntik Di Kelurahan
  102. Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Cara Menyusui Di Desa
  103. Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Bayi 6 - 24 Bulan Di BPS
  104. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas Di BPS
  105. Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Pada Masa Kehamilan
  106. Pengetahuan Ibu Tentang Biang Keringat Pada Bayi 0-1 Tahun Di BPS
  107. Pengetahuan Primipara Terhadap Perkembangan Bayi 0-1 Tahun Di Kelurahan
  108. Pengetahuan Remaja Awal (11-13 Tahun) Tentang Pengertian Dan Perubahan Fisik Pubertas Di SMP
  109. Pengetahuan Remaja Putri Kelas III Tentang Seks Sekunder Di SMP
  110. Pengetahuan Remaja Putri Masa Pubertas Tentang Dysmenore Di SMP
  111. Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Pada Siswa Kelas II SMA Negeri
  112. Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Kehamilan Fisiologis Di RB
  113. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) Di SMU
  114. Tinjauan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun Di Puskesmas
  115. Faktor Resiko Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
  116. Faktor Risiko kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Tinjau Dari Pola Makan, Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu Dan Penyakit Infeksi
  117. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian KEP Ringan Dan Sedang Di Puskesmas
  118. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Puskesmas
  119. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Masyarakat Tentang Poskesdes
  120. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Di RS
  121. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Persalinan Caesar Pasien Rawat Inap Di RS
  122. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Robekan Perineum Ibu Bersalin Di BPS
  123. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan Ibu Dalam Memeriksakan Kehamilannya Pada Trimester I
  124. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas
  125. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Balita Dalam Pemanfaatan Posyandu Di Desa
  126. Gambaran Pengetahuaan Kepala Keluarga Tentang Katarak Di Kelurahan
  127. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama kehamilan di Kelurahan
  128. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan di RSU
  129. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Metode Kanguru Pada Bayi Prematur di Klinik
  130. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Bayi Prematur di RSU
  131. Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Pada Masa Nifas Tentang Mastitis
  132. Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Mastitis di Klinik
  133. Gambaran pengetahuan Ibu tentang AKDR di Kelurahan
  134. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Infertilitas Di Desa
  135. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Kelurahan
  136. Gambaran Pengetahuan Kepala Keluarga (Suami) Tentang Infertilitas Di Kelurahan
  137. Hubungan Sikap Ibu Terhadap Poskesdes, Tabulin Dan Dukungan Keluarga Dengan Pertolongan Persalinan Di Desa
  138. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Post Partum Dengan Pelaksanaan Ambulasi Dini Di RS
  139. Hubungan Antara Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Asma Rawat Inap
  140. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Pengisian Partograf Mahasiswa Akbid
  141. Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan
  142. Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa
  143. Hubungan Karakteristik Ibu Balita dengan Pengetahuan tentang Imunisasi Hepatitis B di Desa
  144. Hubungan Karakteristik Ibu Balita Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas
  145. Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Perdarahan Post Partum
  146. Hubungan Karakteristik Kader Dengan Keterampilan Pencatatan KMS Balita Di Posyandu
  147. Hubungan Karakteristik Kader Dengan Pengetahuan Tentang Tetanus Neonatorum Di Desa
  148. Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Nifas
  149. Hubungan Pengetahuan Dan Lama Kerja Bidan Dengan Pencapaian Cakupan K1 Dan K4 Dalam Pencatatan Dan Pelaporan Register Kohort
  150. Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi di Desa
  151. Hubungan Peran Bidan Dan Karakteristik Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Puskesmas
  152. Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Ekstraksi Vakum Di Klinik
  153. Karakteristik Ibu Dengan Abortus Inkompletus Di RSU
  154. Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum Di Rumah Sakit
  155. Pengaruh Pemberian Konseling Ibu Hamil Tentang Proses Persalinan Terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan
  156. Perbedaan Antara Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan yang Diberi ASI Tanpa Susu Formula Dengan Diberi Susu Formula Tanpa ASI
  157. Perbedaan Fungsi Paru Pasien PPOK Yang Menggunakan Terapi Nebulizer Dengan Terapi Intravena Di Ruang RSUD
  158. Perbedaan Pengaruh Tindakan Suction ETT yang Dilakukan Selama 5 Detik dan 10 Detik Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Di Ruang ICU RSUD
  159. Perbedaan Tingkat Efektifitas Perawatan Luka Dengan Tehnik Dan Terbuka Terhadap Penyembuhan Luka Tali Pusat Bayi Baru Lahir
  160. Persepsi Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas
  161. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B Terhadap Cakupan Imunisasi Hepatitis B Pertama Pada Bayi 0 – 7 Hari
  162. Analisis Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu
  163. Analisis yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja
  164. Faktor-faktor Internal Yang Berhubungan dengan Kesulitan Belajar Mahasiswa
  165. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Akseptor KB Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD
  166. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pemberian Kolostrum Dalam Dalam Rawat Gabung
  167. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
  168. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia
  169. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR
  170. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR-2
  171. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
  172. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
  173. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan
  174. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes
  175. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan pelaksanaan ASI Eksklusif
  176. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause
  177. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Remaja Tentang Seks Bebas
  178. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Peran Kader Dalam Meningkatkan Pencapaian Usaha Perbaikan Gizi
  179. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Persepsi Ibu Terhadap Pemberian ASI eksklusif
  180. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Rendahnya Cakupan K4
  181. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Sikap Remaja Puteri Terhadap Flour Albus
  182. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Balita
  183. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Timbulnya Gejala Osteoporosis Pada Ibu Menopause
  184. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidakmauan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
  185. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan KN2 ke Posyandu
  186. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Kunjungan ke Posyandu
  187. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Pemakaian Kontrasepsi Implant
  188. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Dalam Penatalaksanaan Pencegahan Bayi Hipotermi
  189. Gambaran Karakteristik Akseptor KB Suntik
  190. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklamsia
  191. Gambaran Karakteristik Ibu yang Menyapih Bayinya di Bawah Usia Satu Tahun
  192. Gambaran Pelaksanaan “7T” Pada Ibu Hamil
  193. Gambaran Pemberian ASI Dini dan Faktor–faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Dini
  194. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care
  195. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hiperemesis Gravidarum
  196. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Persiapan Persalinan di BPS
  197. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis Gravidarum
  198. Gambaran Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Inisaisi Menyusui Dini
  199. Gambaran Pengetahuan Ibu Inpartu Tentang Proses Persalinan Fisiologi Kala II
  200. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas
  201. Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Pada Masa Kehamilan
  202. Gambaran pengetahuan Ibu Tentang Biang Keringat Pada Bayi 0-1 tahun
  203. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Umur 0-6 bulan
  204. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan
  205. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemenuhan Gizi Pada Anak Retardasi Mental
  206. Gambaran Pengetahuan Tentang Perawatan Payudara
  207. Gambaran Pengetahuan PUS tentang Alat Kontrasepsi IUD
  208. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia 35 – 55 Tahun Tentang Kanker Serviks
  209. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Reproduksi Sehat Tentang Kontrasepsi Hormonal
  210. Gambaran Sikap Wanita Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Pada Masa Premenaopause
  211. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan
  212. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Inpartu Dalam Menghadapi Proses Persalinan
  213. Gambaran Tingkat Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Menarche di SLTPN
  214. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Senam Pasca Persalinan
  215. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi yang Tepat
  216. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Imunisasi DPT I
  217. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi
  218. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Dalam Menggunakan Cairan Pembersih Genetalia
  219. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pendidikan Seksual di SMA
  220. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Usia 10-19 Tahun Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi
  221. Hubungan Antara BBLR Dengan Terjadinya Asfiksia
  222. Hubungan Antara Jenis Persalinan Dengan Kejadian Asfiksia
  223. Hubungan Antara Pendampingan Suami Pada Saat Persalinan Dengan Kelancaran Proses Persalinan Kala I (proposal)
  224. Hubungan Antara Pengetahuan Akseptor KB Pil Dengan Kepatuhan Akseptor Dalam Mengkomsumsi Pil KB
  225. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif
  226. Hubungan Antara Rooming In Dengan Kemandirian Ibu Dalam Menyusui Bayinya (proposal)
  227. Analisis Beberapa Faktor Risiko Terjadinya Diabetes Mellitus Pada RSUD
  228. Beberapa Faktor Risiko Kematian Perinatal di wilayah Kerja Puskesmas
  229. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas
  230. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Daerah
  231. Faktor Risiko kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Tinjau Dari Pola Makan, Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu Dan Penyakit Infeksi
  232. Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita
  233. Faktor Risiko Kematian Perinatal di wilayah Kerja Puskesmas
  234. Faktor risiko terhadap kejadian diabetes mellitus di RSUD
  235. Faktor Risiko Terjadinya Stroke Pada Pasien Rawat Jalan
  236. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Di Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan
  237. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
  238. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kanker Serviks
  239. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil
  240. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TBC-Paru
  241. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pencapaian Target Cakupan Imunisasi HB 0 – 7 Hari di Puskesmas
  242. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita di Desa
  243. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Kecemasan pada Lanjut Usia
  244. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Kecemasan Pada Lanjut Usia di Panti Wredha
  245. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Fast Food pada Mahasiswa
  246. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keenganan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD di Puskesmas
  247. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka pada Pasien Post Sectio Caesarea
  248. Gambaran Faktor-faktor Penyebab Rupture Perineum pada Ibu Bersalin
  249. Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Obat Tradisional Bagi Ibu Nifas di BPS
  250. Gambaran Pelaksanaan Pemberian ASI dalam Rawat Gabung Rawat Gabung di RB
  251. Hubungan Peran Keluarga Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Lanjut Usia dengan Stroke
  252. Gambaran pengetahuan dan sikap Bidan pada Pemanfaatan Kantong Taksiran Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas
  253. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Mengenai Personal Hygiene Terhadap Keputihan
  254. Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir
  255. Gambaran Pengetahuan mahasiswa tingkat III Akademi Kebidanan tentang Inisiasi Menyusui Dini
  256. Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Kebidanan Tingkat 3 tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
  257. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang PAP Smear di Kelurahan Puskesmas
  258. Gambaran Perilaku Ibu Hamil Primigravida Trimester III dalam Memeriksakan Kehamilan (ANC)
  259. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menarche
  260. Hubungan antara Karakteristik dan Sikap Ibu Balita dengan Pemberian Imunisasi Campak di Puskesmas
  261. Hubungan Antara Karakteristik dan Sikap Ibu Balita dengan Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah
  262. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien di RSUD
  263. Hubungan antara Pekerjaan dan Paritas dengan Kejadian Ketuban Pecah Sebelum Waktunya pada Ibu Bersalin
  264. Hubungan antara Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir
  265. Hubungan antara Pendidikan, Pengetahuan dan Pendapatan Keluarga dg Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi di RB
  266. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Pada Remaja di SMAN
  267. Hubungan antara Pengetahuan Gizi Ibu Tingkat Konsumsi Energi dan Status Gizi Balita di Desa
  268. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare dengan Kejadian Diare pada Balita yang dirawat di RS
  269. Tinjauan Terhadap Kelengkapan Tanda Tangan Dokter Terkait Penyelesaian Klaim Asuransi Kesehatan Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan di RS
  270. Tinjauan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Akseptor KB Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di wilayah kerja Puskesmas
  271. Pelaksanaan Pemberian ASI dalam Rawat Gabung di RB
  272. Studi Persepsi Ibu Hamil pada Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas
  273. Perbedaan Prevalensi Penyakit Diare pada Bayi dengan Asi Eksklusif dan Tidak Eksklusif di Puskesmas
  274. Perbedaan Efektifitas Diet dengan Nutrisi Herbalife dan Exercise dalam Menurunkan Berat Badan
  275. Perbandingan Pelayanan Persalinan antara Puskesmas dengan Klinik Bersalin
  276. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persiapan Persalinan dan Penanganan Komplikasi di Desa
  277. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas
  278. Pengetahuan Ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini di wilayah kerja puskesmas
  279. Pengembangan Soal-soal Pilihan Ganda pada Proses Evaluasi dalam Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa pada Pokok Bahasan Konsep Kebidanan
  280. Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Tenaga Kesehatan Berdasarkan Perhitungan Beban Kerja di Puskesmas pada Dinas Kesehatan
  281. Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Ibu Inpartu Fase Aktif di BPS
  282. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Kemampuan Ibu Menstimulasi Perkembangan Anak Usia 0-12 bulan
  283. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Kemampuan Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (Umur 6-24 Bulan)
  284. Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
  285. Pengaruh Penatalaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Waktu Pengeluaran ASI pada Ibu Postpartum di RSUD
  286. Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga
  287. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Perdarahan Post Partum
  288. Pengaruh Bermain pada Anak Usia 2-5 Tahun Terhadap Penurunan Dampak Hospitalisasi di Ruang Perawatan Anak
  289. Karakteristik Ibu Hamil Dalam Pemanfaatan Layanan Antenatal di Kelurahan
  290. Hubungan Prematuritas dengan Kejadian Asfiksia di RSUD
  291. Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)
  292. Hubungan Pengetahuan tentang Tuberculosis Paru dengan Kepatuhan Berobat Pasien Tuberculosis Paru di Puskesmas
  293. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ASI terhadap Pemberian PASI pada Bayi 0-6 Bulan di Wilayah Puskesmas
  294. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas
  295. Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Diet pada Pasien Gagal Ginjal yang Berobat di RSUP
  296. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pasien Melaksanakan Range Of Motion Exercise (ROM)
  297. Hubungan Pengembangan Desa Siaga dengan Peningkatan Motivasi Masyarakat Desa dalam Melaksanakan PHBS
  298. Hubungan Mobilisasi Dini Ibu Post Sectio Caesaria dengan Penyembuhan Luka Operasi di Ruang Nifas RSUD
  299. Hubungan antara Umur, Pendidikan Orang Tua, Psikologis, Sumber Informasi, Peran Teman Sebaya dengan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan Seks Sekunder
  300. Pengaruh Penatalaksanaan IMD Terhadap Waktu Pengeluaran ASI pada Ibu postpartum di RSUD

0 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Di Puskesmas Ditinjau Dari Segi Umur, Pendidikan, Pekerjaan Dan Paritas

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBerbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan dapat dikembangkan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI) 390/100.000 dan angka kematian perinatal (AKP) 56/100.000 persalinan hidup yang merupakan angka tertinggi di Asean.Angka kematian perinatal (AKP) dengan cepat dapat diturunkan karena sebagian besar dirawat di rumah sakit, tetapi
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBerbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan dapat dikembangkan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI) 390/100.000 dan angka kematian perinatal (AKP) 56/100.000 persalinan hidup yang merupakan angka tertinggi di Asean.Angka kematian perinatal (AKP) dengan cepat dapat diturunkan karena sebagian besar dirawat di rumah sakit, tetapi

0 Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Tentang Persiapan Persalinan Di BPS

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahTujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat tahun 2010 adalah meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat, mempunyai pengetahuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, serta memiliki
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahTujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat tahun 2010 adalah meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat, mempunyai pengetahuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, serta memiliki

0 Pengetahuan Dan Aplikasi Mahasiswi Tingkat II Akbid Tentang Partograf

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBerdasarkan pengamatan WHO, Angka Kematian Ibu adalah sebesar 500.000 jiwa dan Angka Kematian Bayi sebesar 10.000.000 jiwa setiap tahunnya. Jumlah tersebut sebenarnya masih diragukan karena besar kemungkinan kematian ibu dan bayi yang tidak dilaporkan (Prawirohardjo, 2002).Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002/2003 Angka Kematian
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBerdasarkan pengamatan WHO, Angka Kematian Ibu adalah sebesar 500.000 jiwa dan Angka Kematian Bayi sebesar 10.000.000 jiwa setiap tahunnya. Jumlah tersebut sebenarnya masih diragukan karena besar kemungkinan kematian ibu dan bayi yang tidak dilaporkan (Prawirohardjo, 2002).Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002/2003 Angka Kematian

0 Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Pada Proses Pertolongan Persalinan Di Klinik

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang WHO (World Health Oraganization) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan 1:18 meninggal akibat kehamilan / persalinan selama kehidupan Negara Afrika 1:4, sedangkan di Amerika Utara 1:6.366 lebih dari 50% kematian di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang WHO (World Health Oraganization) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan 1:18 meninggal akibat kehamilan / persalinan selama kehidupan Negara Afrika 1:4, sedangkan di Amerika Utara 1:6.366 lebih dari 50% kematian di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi

0 Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifas Di BPS

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIlmu kedokteran semakin hari semakin berkembang, demikian juga dengan penemuan tentang cara memandikan bayi baru lahir. Dahulu bayi yang baru lahir biasanya langsung dimandikan, baik itu oleh bidan maupun dukun beranak. Saat itu memandikan bayi yang baru lahir secara langsung merupakan prosedur dalam bidang kedokteran. Tujuannya karena bayi yang berlumuran
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIlmu kedokteran semakin hari semakin berkembang, demikian juga dengan penemuan tentang cara memandikan bayi baru lahir. Dahulu bayi yang baru lahir biasanya langsung dimandikan, baik itu oleh bidan maupun dukun beranak. Saat itu memandikan bayi yang baru lahir secara langsung merupakan prosedur dalam bidang kedokteran. Tujuannya karena bayi yang berlumuran

0 Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Di BPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI Negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kehamilah hidup, sementara itu di negara tetangga Malaysia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI Negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kehamilah hidup, sementara itu di negara tetangga Malaysia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per

0 Karakteristik Pasangan Usia Subur Yang Tidak Mengikuti Program Keluarga Berencana Di Desa

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAngka kematian ibu di Indonesia masih yang paling tinggi di Asia Tenggara yakni 307 per seratus ribu kelahiran hidup yang berarti 50 ibu meninggal setiap hari karena komplikasi persalinan dan saat melahirkan, itu menurut data tahun 2003Angka tersebut, menurut Direktur Bisa Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan telah turun menjadi 290,8 per seratus ribu
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAngka kematian ibu di Indonesia masih yang paling tinggi di Asia Tenggara yakni 307 per seratus ribu kelahiran hidup yang berarti 50 ibu meninggal setiap hari karena komplikasi persalinan dan saat melahirkan, itu menurut data tahun 2003Angka tersebut, menurut Direktur Bisa Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan telah turun menjadi 290,8 per seratus ribu

0 Karakteristik Ibu Yang Menyapih Anak Di Bawah Usia Satu Tahun Di Wilayah Kerja Wilayah Kerja

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia gerakan nasional Peningkatan Pemanfaatan Air Susu Ibu (PP-ASI) yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia kedua pada acara puncak peringatan hari ibu ke-62 tanggal 22 Desember 1990, menunjukkan dukungan pemerintah dalam Peningkatan Pemanfaatan Air Susu Ibu (PP-ASI) (Soetjiningsih, 1998).Dewasa ini di Indonesia 80-90%
BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia gerakan nasional Peningkatan Pemanfaatan Air Susu Ibu (PP-ASI) yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia kedua pada acara puncak peringatan hari ibu ke-62 tanggal 22 Desember 1990, menunjukkan dukungan pemerintah dalam Peningkatan Pemanfaatan Air Susu Ibu (PP-ASI) (Soetjiningsih, 1998).Dewasa ini di Indonesia 80-90%

0 Karakteristik Ibu Yang Memeriksakan PAP Smear Di Rumah Sakit

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahDiantara tumor ganas genokologi, kanker serviks uteri merupakan penyakit keganasan yang menimbulkan masalah dengan kesehatan terutama di negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Sementara di dunia penderita kanker serviks uteri masih merupakan urutan terbanyak kedua setelah kanker payudara (Mardiana, 2004).Departemen Kesehatan RI memperkirakan
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahDiantara tumor ganas genokologi, kanker serviks uteri merupakan penyakit keganasan yang menimbulkan masalah dengan kesehatan terutama di negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Sementara di dunia penderita kanker serviks uteri masih merupakan urutan terbanyak kedua setelah kanker payudara (Mardiana, 2004).Departemen Kesehatan RI memperkirakan

0 Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengkonsumsi Tablet Fe Di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) sesuai Data Survei Demografi Kependudukan Indonesia (SDKI) 2003 yakni 307 per 100.000 kelahiran hidup (www.depkes.info 2007). Penyebab kematian ibu yang utama adalah perdarahan 28%, eklamsi 13%, aborsi tidak aman 11% serta sepsis 10%. Penyebab tidak langsung, resiko kematian ibu makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) sesuai Data Survei Demografi Kependudukan Indonesia (SDKI) 2003 yakni 307 per 100.000 kelahiran hidup (www.depkes.info 2007). Penyebab kematian ibu yang utama adalah perdarahan 28%, eklamsi 13%, aborsi tidak aman 11% serta sepsis 10%. Penyebab tidak langsung, resiko kematian ibu makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas

0 Karakteristik Ibu Hamil Yang Melaksanakan Antenatal Care Di BPS

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPada tahun 1990 WHO meluncurkan strategi MPS (Making Pregnancy Safer) di dukung oleh badan-badan internasional seperti UNFPA, UNICEF dan Word Bank, sebagai upaya untuk menurunkan AKI dan AKB yang masih cukup tinggi dan sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang (Saeffudin, 2002). Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPada tahun 1990 WHO meluncurkan strategi MPS (Making Pregnancy Safer) di dukung oleh badan-badan internasional seperti UNFPA, UNICEF dan Word Bank, sebagai upaya untuk menurunkan AKI dan AKB yang masih cukup tinggi dan sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang (Saeffudin, 2002). Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah

0 Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklamsi Di Rumah Sakit Umum

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahDalam pelayanan obstetri, selain angka kematian maternal terdapat angka kematian perinatal yang dapat digunakan sebagai parameter keberhasilan pelayanan. Namun, keberhasilan menurunkan angka kematian maternal di negara-negara maju saat ini menganggap angka kematian perinatal merupakan parameter yang lebih baik dan lebih peka untuk menilai kualitas
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahDalam pelayanan obstetri, selain angka kematian maternal terdapat angka kematian perinatal yang dapat digunakan sebagai parameter keberhasilan pelayanan. Namun, keberhasilan menurunkan angka kematian maternal di negara-negara maju saat ini menganggap angka kematian perinatal merupakan parameter yang lebih baik dan lebih peka untuk menilai kualitas

0 Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Partus Lama Di RS

ABSTRAKKARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI RSAngka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih 307 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Penyebab kematian ibu 90% disebabkan oleh salah satunya partus lama. Persalinan lama/kasep merupakan masalah besar di Indonesia karena pertolongan di daerah pedesaan masih
ABSTRAKKARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI RSAngka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih 307 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Penyebab kematian ibu 90% disebabkan oleh salah satunya partus lama. Persalinan lama/kasep merupakan masalah besar di Indonesia karena pertolongan di daerah pedesaan masih

0 Karakteristik Akseptor KB Suntik Di Desa Wilayah Kerja Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangLaju kepadatan penduduk Indonesia 216 juta jiwa, dengan tingkat kepadatan pada tahun 2004 diperkirakan 112 jiwa per km2. Jumlah penduduk Propinsi ......... tahun 2004, dengan perhitungan proyeksi menggunakan data dasar berdasarkan SP 2000 tercatat sebesar 6.915.950 jiwa, yang terdiri dari 3.563.310 jiwa penduduk laki-laki dan 3.352.640 jiwa penduduk
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangLaju kepadatan penduduk Indonesia 216 juta jiwa, dengan tingkat kepadatan pada tahun 2004 diperkirakan 112 jiwa per km2. Jumlah penduduk Propinsi ......... tahun 2004, dengan perhitungan proyeksi menggunakan data dasar berdasarkan SP 2000 tercatat sebesar 6.915.950 jiwa, yang terdiri dari 3.563.310 jiwa penduduk laki-laki dan 3.352.640 jiwa penduduk

0 Karakteristik Akseptor KB Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIndonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak luput dari masalah kependudukan. Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 pertahun (Manuaba, 1998). Pada tahun 2005 jumlah penduduk dunia sebesar 6.500.000.000 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,7%, sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIndonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak luput dari masalah kependudukan. Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 pertahun (Manuaba, 1998). Pada tahun 2005 jumlah penduduk dunia sebesar 6.500.000.000 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,7%, sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada

0 Karakteristik Pelaksanaan Senam Lansia Pada Posyandu

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSalah satu isu kependudukan yang mulai menghangat pada dekade terakhir ini adalah peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di beberapa negara di dunia dan khususnya di Indonesia. Turunnya tingkat fertilitas dan tingkat kematian akan menghasilkan perubahan fundamental terhadap struktur umur sebagian besar masyarakat dan dapat menambah proporsi dan
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSalah satu isu kependudukan yang mulai menghangat pada dekade terakhir ini adalah peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di beberapa negara di dunia dan khususnya di Indonesia. Turunnya tingkat fertilitas dan tingkat kematian akan menghasilkan perubahan fundamental terhadap struktur umur sebagian besar masyarakat dan dapat menambah proporsi dan

0 Karakteristik Akseptor KB POK (Pil Oral Kombinasi) Di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangLaju kepadatan penduduk Indonesia 216 juta jiwa, dengan tingkat kepadatan pada tahun 2004 diperkirakan 112 jiwa per km2. Jumlah penduduk Propinsi .......... tahun 2004, dengan perhitungan proyeksi menggunakan data dasar berdasarkan SP 2000 tercatat sebesar 6.915.950 jiwa, yang terdiri dari 3.563.310 jiwa penduduk laki-laki dan 3.352.640 jiwa penduduk
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangLaju kepadatan penduduk Indonesia 216 juta jiwa, dengan tingkat kepadatan pada tahun 2004 diperkirakan 112 jiwa per km2. Jumlah penduduk Propinsi .......... tahun 2004, dengan perhitungan proyeksi menggunakan data dasar berdasarkan SP 2000 tercatat sebesar 6.915.950 jiwa, yang terdiri dari 3.563.310 jiwa penduduk laki-laki dan 3.352.640 jiwa penduduk

0 Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Postpartum Di RSUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangKesehatan wanita merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa. Kenyataan menunjukan bahwa umur harapan hidup bangsa Indonesia semakin meningkat sejalan dengan peningkatannya kualitas kesehatan yang berarti termasuk pula wanita. Khususnya untuk kesehatan reproduksi kesehatan wanita memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan generasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangKesehatan wanita merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa. Kenyataan menunjukan bahwa umur harapan hidup bangsa Indonesia semakin meningkat sejalan dengan peningkatannya kualitas kesehatan yang berarti termasuk pula wanita. Khususnya untuk kesehatan reproduksi kesehatan wanita memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan generasi yang

0 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi

BAB IPENDAHULUANI.1 Latar Belakang Program KB di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1965 yang disponsori oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)(Majalah Bidan, 2004). Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan konseling yang berarti petugas membantu klien dalam
BAB IPENDAHULUANI.1 Latar Belakang Program KB di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1965 yang disponsori oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)(Majalah Bidan, 2004). Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan konseling yang berarti petugas membantu klien dalam

0 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Terhadap Pemberian PASI Pada Bayi 0-6 Bulan

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah negara yang memiliki tujuan nasional dan cita-cita luhur yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dipersiapkan secara dini sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas (Muchtadi, 2002).Pemberian ASI dari awal kelahiran
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah negara yang memiliki tujuan nasional dan cita-cita luhur yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dipersiapkan secara dini sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas (Muchtadi, 2002).Pemberian ASI dari awal kelahiran

Friday, October 28, 2011

0 Gambaran Pengetahuan Narapidana Tentang Dampak Penyalahgunaan Narkoba di Lapas

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangNarkoba merupakan obat terlarang istilah yang digunakan masyarakat dan aparat penegak hukum untuk bahan/obat termasuk kategori berbahaya atau dilarang digunakan, diproduksi, dipasok, diperjualbelikan, diedarkan dan sebaiknya di luar ketentuan hukum.Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangNarkoba merupakan obat terlarang istilah yang digunakan masyarakat dan aparat penegak hukum untuk bahan/obat termasuk kategori berbahaya atau dilarang digunakan, diproduksi, dipasok, diperjualbelikan, diedarkan dan sebaiknya di luar ketentuan hukum.Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga

0 Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi Di Desa

ABSTRAKAnemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.Tujuan penelitian ini adalah mencari hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat bes di BPS Alamanda ............ ............. Desain penelitian yang digunakan
ABSTRAKAnemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.Tujuan penelitian ini adalah mencari hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat bes di BPS Alamanda ............ ............. Desain penelitian yang digunakan

0 Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian MPASI Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di UPTD Puskesmas

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang“............. Kabupaten Agribisnis termaju di Jawa Barat Tahun 2010 berbasis masyarakat agamis dan partisipatif” itulah visi Kabupaten .............. untuk menunjang visi Kabupaten ............. tersebut dibutuhkan masyarakat yang sehat dan memiliki kemampuan serta akses terhadap semua program pembangunan termasuk pembangunan kesehatan yang diformulasikan
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang“............. Kabupaten Agribisnis termaju di Jawa Barat Tahun 2010 berbasis masyarakat agamis dan partisipatif” itulah visi Kabupaten .............. untuk menunjang visi Kabupaten ............. tersebut dibutuhkan masyarakat yang sehat dan memiliki kemampuan serta akses terhadap semua program pembangunan termasuk pembangunan kesehatan yang diformulasikan

0 Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian ASI Di UPT Puskesmas

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang“............. Kabupaten Agribisnis termaju di Jawa Barat Tahun 2010 berbasis masyarakat agamis dan partisipatif” itulah visi Kabupaten .............. untuk menunjang visi Kabupaten ............. tersebut dibutuhkan masyarakat yang sehat dan memiliki kemampuan serta akses terhadap semua program pembangunan termasuk pembangunan kesehatan yang diformulasikan
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang“............. Kabupaten Agribisnis termaju di Jawa Barat Tahun 2010 berbasis masyarakat agamis dan partisipatif” itulah visi Kabupaten .............. untuk menunjang visi Kabupaten ............. tersebut dibutuhkan masyarakat yang sehat dan memiliki kemampuan serta akses terhadap semua program pembangunan termasuk pembangunan kesehatan yang diformulasikan

0 Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Manfaat Tablet Zat Besi Di Wilayah UPTD Puskesmas

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal (Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Bab III Pasal 3 :66).Visi Indonesia sehat 2010 adalah bahwa masyarakat bangsa dan negara ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal (Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Bab III Pasal 3 :66).Visi Indonesia sehat 2010 adalah bahwa masyarakat bangsa dan negara ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat

0 Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pengetahuan Asupan Makanan Bergizi Di Desa

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPerbaikan gizi diselenggarakan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan gizi. Perbaikan gizi meliputi upaya peningkatan status dan mutu gizi, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan akibat gizi salah. (Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004).Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi membangun dan memelihara
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPerbaikan gizi diselenggarakan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan gizi. Perbaikan gizi meliputi upaya peningkatan status dan mutu gizi, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan akibat gizi salah. (Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004).Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi membangun dan memelihara

0 Hubungan Karakteristik Ibu Balita Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Desa

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal (Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Bab III Pasal 3).Visi Indonesia sehat 2010 adalah bahwa masyarakat bangsa dan negara ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat memiliki
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal (Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Bab III Pasal 3).Visi Indonesia sehat 2010 adalah bahwa masyarakat bangsa dan negara ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat memiliki

0 Hubungan Karakteristik Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi KB Di Kelurahan

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangParadigma baru Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dan mewujudkan Norma Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangParadigma baru Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dan mewujudkan Norma Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan

0 Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Ruptur Perineum Persalinan Normal Pada Primigravida

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangAngka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masing-masing adalah 373/100.000 kelahiran hidup (SKRT, 1995) serta 60/1000 kelahiran hidup (Susenas 1995), maka pada tahun 2003 AKI turun menjadi 307/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2003), sedangkan AKB turun menjadi 37/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2003). Sementara itu, umur harapan hidup rata-rata
BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangAngka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masing-masing adalah 373/100.000 kelahiran hidup (SKRT, 1995) serta 60/1000 kelahiran hidup (Susenas 1995), maka pada tahun 2003 AKI turun menjadi 307/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2003), sedangkan AKB turun menjadi 37/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2003). Sementara itu, umur harapan hidup rata-rata

0 Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Usia 10-19 Tahun Tentang Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPara remaja dewasa ini generasi terbesar dalam usia 10-19 tahun dan beranjak dewasa di dunia yang sangat berbeda daripada dunia di waktu para orang tua mereka beranjak dewasa. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPara remaja dewasa ini generasi terbesar dalam usia 10-19 tahun dan beranjak dewasa di dunia yang sangat berbeda daripada dunia di waktu para orang tua mereka beranjak dewasa. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14

0 Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Resiko Perkawinan Dini Pada Kehamilan Dan Proses Persalinan

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPola pikir zaman primitif dengan zaman yang sudah berkembang jelas berbeda, hal ini dibuktikan dengan sebuah paradoks perkawinan antara pilihan orang tua dengan kemauan sendiri, pernikahan dini dipaksakan atau pernikahan dini karena kecelakaan. Namun prinsip orang tua pada zaman ganepo atau zaman primitif sangat menghendaki jika anak perempuan sudah
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPola pikir zaman primitif dengan zaman yang sudah berkembang jelas berbeda, hal ini dibuktikan dengan sebuah paradoks perkawinan antara pilihan orang tua dengan kemauan sendiri, pernikahan dini dipaksakan atau pernikahan dini karena kecelakaan. Namun prinsip orang tua pada zaman ganepo atau zaman primitif sangat menghendaki jika anak perempuan sudah

0 Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Keputihan Di Desa

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahDi Indonesia, kesehatan dan jasa-jasa lainnya secara umum semakin lama mulai menanggapi kebutuhan-kebutuhan dan permintaan dari kebanyakan remaja. Sejumlah proyek dan program yang didukung oleh pemerintah dengan atau tanpa bantuan donatur telah ada selama beberapa waktu, namun kebanyakan dari mereka hanya berfokus pada sejumlah isu-isu yang terbatas
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahDi Indonesia, kesehatan dan jasa-jasa lainnya secara umum semakin lama mulai menanggapi kebutuhan-kebutuhan dan permintaan dari kebanyakan remaja. Sejumlah proyek dan program yang didukung oleh pemerintah dengan atau tanpa bantuan donatur telah ada selama beberapa waktu, namun kebanyakan dari mereka hanya berfokus pada sejumlah isu-isu yang terbatas

0 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahKehamilan dan persalinan pada seorang ibu merupakan suatu proses yang alamiah. Agar proses yang alamiah ini berjalan lancar dan baik tidak berkembang menjadi keadaan patologis dan diperolehnya ibu dan bayi yang sehat optimal, diperlukan upaya sejak dini, yaitu jauh sebelum ibu itu hamil. Persiapan dan upaya yang seyogyanya dilakukan keluarga dimulai 
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahKehamilan dan persalinan pada seorang ibu merupakan suatu proses yang alamiah. Agar proses yang alamiah ini berjalan lancar dan baik tidak berkembang menjadi keadaan patologis dan diperolehnya ibu dan bayi yang sehat optimal, diperlukan upaya sejak dini, yaitu jauh sebelum ibu itu hamil. Persiapan dan upaya yang seyogyanya dilakukan keluarga dimulai 

0 Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Tingkat Pendidikan Ibu Yang Mempunyai Balita (1-5 Tahun) Di Posyandu

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPembangunan kesehatan dilaksanakan berlandaskan pada kemampuan dan kekuatan sendiri suatu bangsa, dalam mengatasi masalah-masalah kesehatannya sehingga setiap upaya kesehatan yang dijalankan harus mampu membangkitkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Pada masa otonomi daerah salah satu strategi yang harus
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPembangunan kesehatan dilaksanakan berlandaskan pada kemampuan dan kekuatan sendiri suatu bangsa, dalam mengatasi masalah-masalah kesehatannya sehingga setiap upaya kesehatan yang dijalankan harus mampu membangkitkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Pada masa otonomi daerah salah satu strategi yang harus

0 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan Di BPS

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangDalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS), disebutkan bahwa visi rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta bayi yang akan dilahirkan hidup sehat, dengan misinya menurunkan kesakitan dan kematian maternal dan neonatal melalui pemantapan sistem kesehatan di
BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangDalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS), disebutkan bahwa visi rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta bayi yang akan dilahirkan hidup sehat, dengan misinya menurunkan kesakitan dan kematian maternal dan neonatal melalui pemantapan sistem kesehatan di

0 Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan yang merupakan bagian interaksi dari pembangunan nasional yang secara keseluruhanya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalam sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan bahwa sebagai tujuan pembangunan kesehatan
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan yang merupakan bagian interaksi dari pembangunan nasional yang secara keseluruhanya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalam sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan bahwa sebagai tujuan pembangunan kesehatan

0 Gambaran Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun Di Desa

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bahwa alam telah menyediakan makanan yang paling sesuai untuk bayi, yaitu ASI. Bagi anak, menerima ASI merupakan sebuah kebutuhan yang tak boleh terputus. Sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak-hak Anak tahun 1990 antara lain menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak anak. Yang berarti selain ASI
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bahwa alam telah menyediakan makanan yang paling sesuai untuk bayi, yaitu ASI. Bagi anak, menerima ASI merupakan sebuah kebutuhan yang tak boleh terputus. Sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak-hak Anak tahun 1990 antara lain menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak anak. Yang berarti selain ASI

0 Gambaran Pengetahuan Tentang Perawatan Bayi Prematur Di RSU

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia gestasi kurang dari dan sama dengan 37 minggu dengan berat badan lahir rendah yaitu kurang dari 2500 gram (Surasmi, 2003). Di negara maju seperti Amerika Serikat, kelahiran bayi prematur terus meningkat per tahunnya, di Indonesia kelahiran bayi prematur justru diikuti kematian si bayi, kelahiran bayi prematur
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia gestasi kurang dari dan sama dengan 37 minggu dengan berat badan lahir rendah yaitu kurang dari 2500 gram (Surasmi, 2003). Di negara maju seperti Amerika Serikat, kelahiran bayi prematur terus meningkat per tahunnya, di Indonesia kelahiran bayi prematur justru diikuti kematian si bayi, kelahiran bayi prematur

0 Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche Di SMP Negeri

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMenstruasi (haid) merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Pada masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Ini ditandai dengan pertumbuhan yang terus berlanjut menuju kondisi somatik, sexual dan psikologi yang lebih matur.
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMenstruasi (haid) merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Pada masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Ini ditandai dengan pertumbuhan yang terus berlanjut menuju kondisi somatik, sexual dan psikologi yang lebih matur.

0 Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas II Tentang Diet Seimbang Di SMA Negeri

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Kehidupan seseorang mengalami masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, pada masa ini seseorang terus berkembang baik fisik, sosial dan psikologis (Khomsan, 2002). Selama pertumbuhan pesat masa remaja terjadi perubahan fisik penting diantaranya adalah perubahan ukuran tubuh baik tinggi
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Kehidupan seseorang mengalami masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, pada masa ini seseorang terus berkembang baik fisik, sosial dan psikologis (Khomsan, 2002). Selama pertumbuhan pesat masa remaja terjadi perubahan fisik penting diantaranya adalah perubahan ukuran tubuh baik tinggi

0 Gambaran Pengetahuan Primipara Terhadap Perkembangan Bayi 0-1 Tahun Di Kelurahan

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMemiliki anak sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkan tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi dan merawat anak secara seksama, khususnya memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya (Sulistijani dan Helianty, 2004).Angka kematian perinatal pada tahun 1984 diperkirakan 45/1000 kelahiran. Penyebab utama kematian
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMemiliki anak sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkan tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi dan merawat anak secara seksama, khususnya memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya (Sulistijani dan Helianty, 2004).Angka kematian perinatal pada tahun 1984 diperkirakan 45/1000 kelahiran. Penyebab utama kematian

0 Gambaran Pengetahuan Petugas Kesehatan Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas

BAB IPENDAHULUANA. Latar belakang Tujuan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010 dalah meningkat kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan yang sehat, memiliki derajat
BAB IPENDAHULUANA. Latar belakang Tujuan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010 dalah meningkat kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan yang sehat, memiliki derajat

0 Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Depresi Pada Lansia Di Desa

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDepresi merupakan suatu gangguan keadaan tonus perasaan yang secara umum ditandai oleh rasa kesedihan, apatis, pesimisme, dan kesepian yang mengganggu aktivitas sosial dalam sehari-hari. Depresi biasanya terjadi pada saat stress yang dialami oleh seseorang tidak kunjung reda, sebagian besar diantara kita pernah merasa sedih atau jengkel, kehidupan yang penuh
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDepresi merupakan suatu gangguan keadaan tonus perasaan yang secara umum ditandai oleh rasa kesedihan, apatis, pesimisme, dan kesepian yang mengganggu aktivitas sosial dalam sehari-hari. Depresi biasanya terjadi pada saat stress yang dialami oleh seseorang tidak kunjung reda, sebagian besar diantara kita pernah merasa sedih atau jengkel, kehidupan yang penuh

0 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangVitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (essensial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Depkes RI, 2005).Hasil kajian berbagai studi menyatakan bahwa vitamin A merupakan zat gizi
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangVitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (essensial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Depkes RI, 2005).Hasil kajian berbagai studi menyatakan bahwa vitamin A merupakan zat gizi

0 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Di Puskesmas

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPenyakit polio merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pemerintah telah menargetkan bahwa penyakit polio sudah harus terberantas terutama di Jawa, Bali dan Sumatera. Dengan mengintensifkan imunisasi polio pada anak-anak yang berumur 2-11 bulan. Untuk mencapai maksud tersebut maka, oleh instansi yang berwenang sedang dikaji
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPenyakit polio merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pemerintah telah menargetkan bahwa penyakit polio sudah harus terberantas terutama di Jawa, Bali dan Sumatera. Dengan mengintensifkan imunisasi polio pada anak-anak yang berumur 2-11 bulan. Untuk mencapai maksud tersebut maka, oleh instansi yang berwenang sedang dikaji

0 Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan Di Klinik Bersalin

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah, proses kehamilan merupakan satu kesatuan mata rantai mulai dari konsepsi, nidasi, adaptasi ibu terhadap nidasi, peneliharaan kehamilan, perubahan hormon sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi (Manuaba, 2007). Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik, perubahan
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah, proses kehamilan merupakan satu kesatuan mata rantai mulai dari konsepsi, nidasi, adaptasi ibu terhadap nidasi, peneliharaan kehamilan, perubahan hormon sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi (Manuaba, 2007). Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik, perubahan

0 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis Gravidarum Di RB

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangAngka kematian maternal dan neonatal di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup dan 520/100.000 kelahiran hidup. Untuk menurunkan AKI dan AKB tersebut memerlukan waktu dan upaya. Suatu upaya yang dianggap efektif oleh para pakar adalah menyediakan pelayanan obstetri mungkin kepada ibu hamil dan memastikan bahwa pelayanan tersebut dimanfaatkan
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangAngka kematian maternal dan neonatal di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup dan 520/100.000 kelahiran hidup. Untuk menurunkan AKI dan AKB tersebut memerlukan waktu dan upaya. Suatu upaya yang dianggap efektif oleh para pakar adalah menyediakan pelayanan obstetri mungkin kepada ibu hamil dan memastikan bahwa pelayanan tersebut dimanfaatkan

0 Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang HIV-AIDS Di SMU

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKasus IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV/AIDS cukup banyak terjadi dikalangan remaja. Berbagai jenis IMS serta HIV/AIDS sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang pada umumnya dan kondisi kesehatan reproduksi pada khususnya karena pada umumnya berbagai infeksi IMS dan HIV/AIDS berkaitan langsung dengan sistem reproduksi manusia. Bahkan HIV/AIDS
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKasus IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV/AIDS cukup banyak terjadi dikalangan remaja. Berbagai jenis IMS serta HIV/AIDS sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang pada umumnya dan kondisi kesehatan reproduksi pada khususnya karena pada umumnya berbagai infeksi IMS dan HIV/AIDS berkaitan langsung dengan sistem reproduksi manusia. Bahkan HIV/AIDS

0 Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Menarche Di SMP Negeri

BAB IPENDAHULUAN A. Latar BelakangIndonesia menempati urutan nomor 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Lampung pada tahun 2006 dihuni oleh 222.051.298 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 110.873.335 jiwa dan penduduk perempuan 111.177.963 jiwa (Hasil Sensus BPS Lampung, 2006).Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam
BAB IPENDAHULUAN A. Latar BelakangIndonesia menempati urutan nomor 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Lampung pada tahun 2006 dihuni oleh 222.051.298 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 110.873.335 jiwa dan penduduk perempuan 111.177.963 jiwa (Hasil Sensus BPS Lampung, 2006).Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam

0 Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Asuhan Persalinan Kala I Di Bidan Praktek Swasta

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Kala I adalah dimulai sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur dan meningkat hingga serviks membuka 10 cm. Fase-fase dalam kala satu persalinan ada 2 yaitu, fase laten dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap, berlangsung hingga serviks membuka ± 4 cm dan fase aktif dimulai dari pembukaan 4 cm hingga
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Kala I adalah dimulai sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur dan meningkat hingga serviks membuka 10 cm. Fase-fase dalam kala satu persalinan ada 2 yaitu, fase laten dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap, berlangsung hingga serviks membuka ± 4 cm dan fase aktif dimulai dari pembukaan 4 cm hingga

Thursday, October 27, 2011

0 Mito 9700 Harga Spesifikasi

Mito 9700 Harga Spesifikasi - Mito kembali unjuk gigi setelah beberapa waktu lalu juga telah menghadirkan Mito 855 yang kini juga unggul di pasaran, kali ini kembali Mito menghadirkan sebuah terobosan baru Mito 9700 dengan sebuah sensasi kedahsyatan games yang lebih canggih dan atraktif, mainkan serunya makin nyata di Mito 9700, layar extra lebar dan speaker extra besar dan semuanya hanya bisa
Mito 9700 Harga Spesifikasi - Mito kembali unjuk gigi setelah beberapa waktu lalu juga telah menghadirkan Mito 855 yang kini juga unggul di pasaran, kali ini kembali Mito menghadirkan sebuah terobosan baru Mito 9700 dengan sebuah sensasi kedahsyatan games yang lebih canggih dan atraktif, mainkan serunya makin nyata di Mito 9700, layar extra lebar dan speaker extra besar dan semuanya hanya bisa

Wednesday, October 26, 2011

0 A

Istilah kesehatan umum

Abilah : Cacar, ketumbuhan

Abilah peringgi : penyakit raja singa, sifilis

Aborsi : pengguguran kandungan

Abortive : obat2an yang dapat menggugurkan isi kandungan

Abortus provokatus : keguguran karena kesengajaan

Abras : mengidap penyakit kusta

Adenosis : penyakit kalenjar, terutama menyerang kelenjar getah bening

Adipose : penimbunan lemak yang berlebihan di tubuh

Adrenal : organ manusia yang berupa kalenjar bentuk di dekat ginjal dan menghasilkan hormone, anak ginjal

Adrenalin : hormone yang diambil dari kalenjar anak ginjal hewan

Adsorben : zat yang digunakan untuk obat mencret dan penawar racun

Aerobic : yang bersifat membutuhkan oksigen untuk kehidupan

Akromegali : penyakit yang ditandai dengan membesarnya ujung anggota badan, seperti hidung, dagu, telinga dan kaki

Akut : keadaan gangguan penyakit yang timbul secara mendadak & bersifat bahasa

Alternative : obat perangsang fungsi nutrisi tubuh

Ambah – ambah : penyakit sampar

Ambliopia : kelainan pada mata yang menyebabkan ketajaman daya lihat menjadi berkurang

Amnesia : gangguan kejiwaan

Amputasi : pemotongan kaki & tangan

Andrologi : ilmu yang mempelajari tentang kemandulan

Anemia : gangguan penyakit kurang darah

Antianemia : obat pencegah anemia

Aspirin : obat sakit kepala

Autopsi : pemeriksaan tubuh mayat yang dibedah.
Istilah kesehatan umum

Abilah : Cacar, ketumbuhan

Abilah peringgi : penyakit raja singa, sifilis

Aborsi : pengguguran kandungan

Abortive : obat2an yang dapat menggugurkan isi kandungan

Abortus provokatus : keguguran karena kesengajaan

Abras : mengidap penyakit kusta

Adenosis : penyakit kalenjar, terutama menyerang kelenjar getah bening

Adipose : penimbunan lemak yang berlebihan di tubuh

Adrenal : organ manusia yang berupa kalenjar bentuk di dekat ginjal dan menghasilkan hormone, anak ginjal

Adrenalin : hormone yang diambil dari kalenjar anak ginjal hewan

Adsorben : zat yang digunakan untuk obat mencret dan penawar racun

Aerobic : yang bersifat membutuhkan oksigen untuk kehidupan

Akromegali : penyakit yang ditandai dengan membesarnya ujung anggota badan, seperti hidung, dagu, telinga dan kaki

Akut : keadaan gangguan penyakit yang timbul secara mendadak & bersifat bahasa

Alternative : obat perangsang fungsi nutrisi tubuh

Ambah – ambah : penyakit sampar

Ambliopia : kelainan pada mata yang menyebabkan ketajaman daya lihat menjadi berkurang

Amnesia : gangguan kejiwaan

Amputasi : pemotongan kaki & tangan

Andrologi : ilmu yang mempelajari tentang kemandulan

Anemia : gangguan penyakit kurang darah

Antianemia : obat pencegah anemia

Aspirin : obat sakit kepala

Autopsi : pemeriksaan tubuh mayat yang dibedah.

0 Keyboard Unik Terbaru

Keyboard Unik Terbaru - Tampaknya keyboard tak hanya dapat digunakan sebagai alat bantu komputer saja, namun dapat dijadikan sebagai hasil kreasi keyboard unik terbaru yang dibuat dalam berbagai ragam,bahkan keyboard unik tersebut juga memiliki warna-warna yang menarik serta sangat canggih dan sesuai era baru persaingan teknologi komputer saat ini. Disini terdapat beberapa keyboard unik terbaru
Keyboard Unik Terbaru - Tampaknya keyboard tak hanya dapat digunakan sebagai alat bantu komputer saja, namun dapat dijadikan sebagai hasil kreasi keyboard unik terbaru yang dibuat dalam berbagai ragam,bahkan keyboard unik tersebut juga memiliki warna-warna yang menarik serta sangat canggih dan sesuai era baru persaingan teknologi komputer saat ini. Disini terdapat beberapa keyboard unik terbaru

0 Gambaran Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Tentang Efek Samping Depo Medroxyprogesterone Asetat (DMPA) Di RB

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”. Dewasa ini, Program Keluarga Berencana (KB) sebagai pilar pertama, telah dianggap berhasil (Saifudin, 2002). Program Keluarga Berencana (KB) adalah bagian yang terpadu (Integral) dalam
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”. Dewasa ini, Program Keluarga Berencana (KB) sebagai pilar pertama, telah dianggap berhasil (Saifudin, 2002). Program Keluarga Berencana (KB) adalah bagian yang terpadu (Integral) dalam

0 Gambaran Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus 0-7 Hari Terhadap Ibu Nifas Di BPS

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIlmu kedokteran semakin hari semakin berkembang, demikian juga dengan penemuan tentang cara memandikan bayi baru lahir. Dahulu bayi yang baru lahir biasanya langsung dimandikan, baik itu oleh bidan maupun dukun beranak. Saat itu memandikan bayi yang baru lahir secara langsung merupakan prosedur dalam bidang kedokteran. Tujuannya karena bayi yang berlumuran
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIlmu kedokteran semakin hari semakin berkembang, demikian juga dengan penemuan tentang cara memandikan bayi baru lahir. Dahulu bayi yang baru lahir biasanya langsung dimandikan, baik itu oleh bidan maupun dukun beranak. Saat itu memandikan bayi yang baru lahir secara langsung merupakan prosedur dalam bidang kedokteran. Tujuannya karena bayi yang berlumuran

0 Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang PAP Smear Di Kelurahan

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKanker leher rahim merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak diderita wanita diatas usia 18 tahun. Kanker leher rahim ini menduduki urutan nomor dua penyakit kanker didunia bahkan sekitar 500.000 wanita di seluruh dunia di diagnosa menderita kanker leher rahim dan rata-rata 270.000 meninggal tiap tahun (Depkes RI, 2008).Diperkirakan pada tahun 2010
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKanker leher rahim merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak diderita wanita diatas usia 18 tahun. Kanker leher rahim ini menduduki urutan nomor dua penyakit kanker didunia bahkan sekitar 500.000 wanita di seluruh dunia di diagnosa menderita kanker leher rahim dan rata-rata 270.000 meninggal tiap tahun (Depkes RI, 2008).Diperkirakan pada tahun 2010

0 Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rawan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bagi pada masa perinatal. Hal ini ditandai oleh tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi.Angka kematian ibu memang sangat tinggi, terbukti WHO memperkirakan
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rawan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bagi pada masa perinatal. Hal ini ditandai oleh tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi.Angka kematian ibu memang sangat tinggi, terbukti WHO memperkirakan

0 Gambaran Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPenyakit diare kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Diperkirakan angka kesakitan berkisar diantara 150-430 per seribu penduduk setahnnya. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan, angka kematian dirumah sakit dapat ditekan menjadi kurang dari 3%.Hippocrates mendefinisikan diare sebagai pengeluaran tinja yang tidak
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPenyakit diare kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Diperkirakan angka kesakitan berkisar diantara 150-430 per seribu penduduk setahnnya. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan, angka kematian dirumah sakit dapat ditekan menjadi kurang dari 3%.Hippocrates mendefinisikan diare sebagai pengeluaran tinja yang tidak

0 Gambaran Indikasi Dan Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Umum

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangUpaya pembangunan di bidang kesehatan yang sedang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan selama ini pada dasarnya untuk mempercepat tercapainya tingkat kesejahteraan. Salah satu bentuk dari upaya tersebut adalah peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan program yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).AKI
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangUpaya pembangunan di bidang kesehatan yang sedang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan selama ini pada dasarnya untuk mempercepat tercapainya tingkat kesejahteraan. Salah satu bentuk dari upaya tersebut adalah peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan program yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).AKI

0 Gambaran Ibu Melakukan Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun Di Desa

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bahwa alam telah menyediakan makanan yang paling sesuai untuk bayi, yaitu ASI. Bagi anak, menerima ASI merupakan sebuah kebutuhan yang tak boleh terputus. Sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak-hak Anak tahun 1990 antara lain menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak anak. Yang berarti selain ASI
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bahwa alam telah menyediakan makanan yang paling sesuai untuk bayi, yaitu ASI. Bagi anak, menerima ASI merupakan sebuah kebutuhan yang tak boleh terputus. Sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak-hak Anak tahun 1990 antara lain menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak anak. Yang berarti selain ASI

0 Gambaran Akseptor KB Metode Operatif Pria (MOP) Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangProgram keluarga berencana adalah suatu program yang dimaksudkan untuk membantu para pasangan usia subur dalam mencapai tujuan reproduksi mereka, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi insidens kehamilan beresiko tinggi, kesakitan dan kematian membuat pelayanan yang bermutu, terjangkau, diterima dan mudah diperoleh bagi semua orang yang
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangProgram keluarga berencana adalah suatu program yang dimaksudkan untuk membantu para pasangan usia subur dalam mencapai tujuan reproduksi mereka, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi insidens kehamilan beresiko tinggi, kesakitan dan kematian membuat pelayanan yang bermutu, terjangkau, diterima dan mudah diperoleh bagi semua orang yang

0 Gambaran Akseptor KB AKDR Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kurun waktu tiga dasawarsa, Program KB Nasional telah mencapai keberhasilan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin diterimanya norma keluarga sebagai bagian dari tata kehidupan masyarakat yang tercermin dari semakin meningkatnya angka kesertaan ber-KB, mengecilnya rata-rata jumlah anak yang dimiliki keluarga, menurunnya angka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kurun waktu tiga dasawarsa, Program KB Nasional telah mencapai keberhasilan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin diterimanya norma keluarga sebagai bagian dari tata kehidupan masyarakat yang tercermin dari semakin meningkatnya angka kesertaan ber-KB, mengecilnya rata-rata jumlah anak yang dimiliki keluarga, menurunnya angka

0 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap Pemakaian Kontrasepsi Implant Di Desa

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAngka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dan negara-negara lain relatif tinggi, hingga mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2002/2003). Penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan ibu menjadi prioritas utama dalam pembangunan, bidang kesehatan di Indonesia. Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan dapat
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAngka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dan negara-negara lain relatif tinggi, hingga mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2002/2003). Penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan ibu menjadi prioritas utama dalam pembangunan, bidang kesehatan di Indonesia. Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan dapat

0 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keenganan Akseptor KB Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD Di Puskesmas

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utama yang dihadapi diIndonesia adalah dibidang kependudukan yang masih tingginya pertumbuhan penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utama yang dihadapi diIndonesia adalah dibidang kependudukan yang masih tingginya pertumbuhan penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang

0 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Memilih Penolong Persalinan

BAB IPENDAHULUAN A. Latar BelakangMortalitas dan Morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang besar dinegara miskin dan berkembang seperti Indonesia. Menurut Women Of Our World 2005 yang diterbitkan oleh Population Reference Bureau (2005) Angka kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 230 kematian per 100.000 kelahiran hidup, angka ini masih sangat tinggi bila dibandingkan
BAB IPENDAHULUAN A. Latar BelakangMortalitas dan Morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang besar dinegara miskin dan berkembang seperti Indonesia. Menurut Women Of Our World 2005 yang diterbitkan oleh Population Reference Bureau (2005) Angka kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 230 kematian per 100.000 kelahiran hidup, angka ini masih sangat tinggi bila dibandingkan

0 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Dalam Kehamilan Di BPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI Negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kehamilah hidup, sementara itu di negara tetangga Malaysia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI Negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kehamilah hidup, sementara itu di negara tetangga Malaysia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per

0 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Di BPS Wilayah Kerja Puskesmas

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMasa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, yang lamanya kira-kira 6 minggu (Maternal Neonatal, 2002)Dalam masa nifas diperlukan suatu asuhan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis serta memberikan pendidikan kesehatan
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMasa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, yang lamanya kira-kira 6 minggu (Maternal Neonatal, 2002)Dalam masa nifas diperlukan suatu asuhan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis serta memberikan pendidikan kesehatan

0 Analisis Perbedaan Berat Badan Sebelum Dan Sesudah Menggunakan KB Suntik Di BPS

ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KB SUNTIK DI BPSLaju pertambahan penduduk di Indonesia dimasa ini kurang mengembirakan. Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2004 mencapai 1,26% sedangkan jumlah kelahiran pertahun 1000 penduduk mencapai 20,02%. Adanya program KB diharapkan ada keikutsertaan dari seluruh pihak dalam
ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KB SUNTIK DI BPSLaju pertambahan penduduk di Indonesia dimasa ini kurang mengembirakan. Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2004 mencapai 1,26% sedangkan jumlah kelahiran pertahun 1000 penduduk mencapai 20,02%. Adanya program KB diharapkan ada keikutsertaan dari seluruh pihak dalam

0 Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu Di Posyandu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI di negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, sementara itu di negara tetangga Malyasia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singgapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI di negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, sementara itu di negara tetangga Malyasia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singgapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per

Tuesday, October 25, 2011

0 G

Istilah kesehatan umum
Gabak : penyakit campa (kulit)

Gagu : bisu

Gajih : gemuk

Gamet : sel telur yang siap dibuahi

Gardin : penyakit kuda dengan gejala badan menggigil

Gastritis : peradangan selaput lender pada lambung

Gastroenteritis : radang pada lambung dan usus

Geladir : lender, kotoran

Gelema : dahak yang kental

Guit : menyentuh sesuatu dengan menggunakan jari-jari kaki

Gumboro : virus yang dapat menyerang anak ayam
Istilah kesehatan umum
Gabak : penyakit campa (kulit)

Gagu : bisu

Gajih : gemuk

Gamet : sel telur yang siap dibuahi

Gardin : penyakit kuda dengan gejala badan menggigil

Gastritis : peradangan selaput lender pada lambung

Gastroenteritis : radang pada lambung dan usus

Geladir : lender, kotoran

Gelema : dahak yang kental

Guit : menyentuh sesuatu dengan menggunakan jari-jari kaki

Gumboro : virus yang dapat menyerang anak ayam

0 E

Istilah kesehatan umum

Edan : gila, jatuh cinta

Eflorensasi : kelainan kulit yang mempunyai sifat tertentu

Eksem : penyakit kulit

Eksisi : pengeluaran jaringan dengan cara pembedahan

Ekskresi : proses pengeluaran (ampas hasil metabolisme)

Eksostosis : pertumbuhan tulang setempat yang menimbulkan tonjolan pada permukaannya

Ekspektoran : obat pelancar dahak

Ekspirasi : pengembusan nafas yang keluar

Ekstensor : otot yang berkaitan dengan anggota gerak

Ekstrauterin : berhubungan dengan perkembangan embrio di luar rahim

Ekstremitas : anggota badan

Elektropatologi : ilmu tentang kelainan penyakit pada tubuh

Emaskulasi : kastrasi pada laki-laki
Istilah kesehatan umum

Edan : gila, jatuh cinta

Eflorensasi : kelainan kulit yang mempunyai sifat tertentu

Eksem : penyakit kulit

Eksisi : pengeluaran jaringan dengan cara pembedahan

Ekskresi : proses pengeluaran (ampas hasil metabolisme)

Eksostosis : pertumbuhan tulang setempat yang menimbulkan tonjolan pada permukaannya

Ekspektoran : obat pelancar dahak

Ekspirasi : pengembusan nafas yang keluar

Ekstensor : otot yang berkaitan dengan anggota gerak

Ekstrauterin : berhubungan dengan perkembangan embrio di luar rahim

Ekstremitas : anggota badan

Elektropatologi : ilmu tentang kelainan penyakit pada tubuh

Emaskulasi : kastrasi pada laki-laki

0 D

Istilah kesehatan umum
Dobung : berpepat gigi (sebelum diasah)

Dabus : mempertunjukkan kekebalan dengan melukai diri sendiri

Dadah : berbagai macam obat yang tersedia

Daki : kotoran yang melekat pada tubuh kita

Daktil : kaki yang terdiri atas satu ruas panjang dan dua ruas pendek

Daktilogi : bahasa isyarat dengan jari

Dampal : telapak kaki

Darah : sel-sel merah (putih) yang mencair &mengalir dalam tubuh manusia

Darurat : keadaan gawat

Debil : akal lemah

Dedar : rasa gerah, panas (tentang kondisi tubuh)
Istilah kesehatan umum
Dobung : berpepat gigi (sebelum diasah)

Dabus : mempertunjukkan kekebalan dengan melukai diri sendiri

Dadah : berbagai macam obat yang tersedia

Daki : kotoran yang melekat pada tubuh kita

Daktil : kaki yang terdiri atas satu ruas panjang dan dua ruas pendek

Daktilogi : bahasa isyarat dengan jari

Dampal : telapak kaki

Darah : sel-sel merah (putih) yang mencair &mengalir dalam tubuh manusia

Darurat : keadaan gawat

Debil : akal lemah

Dedar : rasa gerah, panas (tentang kondisi tubuh)

0 C

Istilah kesehatan umum
Cabuk : penyakit kulit yang berbau busuk, peking

Cacak : air pembasuh rambut agar tumbuh lebat

Cacar : penyakit kulit yang disebabkan oleh virus

Cacingan : menderita sakit karena banyak cacing didalam perut

Cagu : penyakit kuku jari bernanah

Candu : getah yang dikeringkan dan berwarna hitam digunakan untuk mengurangi rasa nyeri /sakit

Cangga : cacat sejak lahir, cenanga

Cangkrang : jenis gangguan penyakit semacam cacar air

Cangkak : obat yang dibuat dari bunga yang dkeringkan

Ceguk : gangguan pada organ tenggorokan
Istilah kesehatan umum
Cabuk : penyakit kulit yang berbau busuk, peking

Cacak : air pembasuh rambut agar tumbuh lebat

Cacar : penyakit kulit yang disebabkan oleh virus

Cacingan : menderita sakit karena banyak cacing didalam perut

Cagu : penyakit kuku jari bernanah

Candu : getah yang dikeringkan dan berwarna hitam digunakan untuk mengurangi rasa nyeri /sakit

Cangga : cacat sejak lahir, cenanga

Cangkrang : jenis gangguan penyakit semacam cacar air

Cangkak : obat yang dibuat dari bunga yang dkeringkan

Ceguk : gangguan pada organ tenggorokan

0 B

Istilah kesehatan umum

Babesiasis : penyakit darah yang ditimbulkan oleh genus babesia, ******, kucing

Bagat : berbintik-bintik hitam di badan

Bakterin : vaksin bakteri yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan tubuh

Balam : tidak kelihatan nyata karena jauh, kabut

Balung : daging yang tumbuh dikepala ayam

Bludrek : tekanan darah tinggi yang mempengaruhi emosi

Bodok : penyakit kusta

Busik : burik-burik pada kulit kepala

Busung : keadaan gembung

Buta : tidak dapat melihat karena gangguan mata
Istilah kesehatan umum

Babesiasis : penyakit darah yang ditimbulkan oleh genus babesia, ******, kucing

Bagat : berbintik-bintik hitam di badan

Bakterin : vaksin bakteri yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan tubuh

Balam : tidak kelihatan nyata karena jauh, kabut

Balung : daging yang tumbuh dikepala ayam

Bludrek : tekanan darah tinggi yang mempengaruhi emosi

Bodok : penyakit kusta

Busik : burik-burik pada kulit kepala

Busung : keadaan gembung

Buta : tidak dapat melihat karena gangguan mata

Monday, October 24, 2011

0 K

Istilah kesehatan umum
Kacamata : lensa tipis untuk mata guna menormalkan

Kadas : kurap yang disebabkan oleh jamur


Kahak : dahak

Kalomel : obat pencuci perut

Kalus : bagian kulit yang menebal

Kambuh : jatuh sakit

Kandungan : kantong peranakan di dalam perut wanita

Kandut : hamil

Karah : noda pada kulit / gigi

Kardia : jantung

Karies : pembusukan / perusakan pada tulang gigi

Karminatif : obat untuk menekan kolik perut

Karsinogenik : bersifat menyebabkan penyakit kanker

Karotis : anteri yang menyalurkan darah keleher dan ke kepala

Kedadak : gangguan penyakit berupa buang-buang air besar

Kudis : jenis gangguan jamur pada kulit

Kusta : suatu jenis penyakit yang merusak tubuh
Istilah kesehatan umum
Kacamata : lensa tipis untuk mata guna menormalkan

Kadas : kurap yang disebabkan oleh jamur


Kahak : dahak

Kalomel : obat pencuci perut

Kalus : bagian kulit yang menebal

Kambuh : jatuh sakit

Kandungan : kantong peranakan di dalam perut wanita

Kandut : hamil

Karah : noda pada kulit / gigi

Kardia : jantung

Karies : pembusukan / perusakan pada tulang gigi

Karminatif : obat untuk menekan kolik perut

Karsinogenik : bersifat menyebabkan penyakit kanker

Karotis : anteri yang menyalurkan darah keleher dan ke kepala

Kedadak : gangguan penyakit berupa buang-buang air besar

Kudis : jenis gangguan jamur pada kulit

Kusta : suatu jenis penyakit yang merusak tubuh

0 J

 Istilah kesehatan umum
Jalar : Menjangkit (tentang wabah penyakit)

Jamu : obat penyembuh yang dibuat dari ramu-ramuan

Janin : bakal bayi

Jaram : bibit penyakit

Jeksi : suntik

Jeluntung : cacar air

Jembrana : gangguan penyakit pes pada binatang

Jengkot : cacat berupa kepincangan

Jenu : obat yang diambil dari tumbuhan

Jogging : lari pelan-pelan untuk menjaga kesehatan
 Istilah kesehatan umum
Jalar : Menjangkit (tentang wabah penyakit)

Jamu : obat penyembuh yang dibuat dari ramu-ramuan

Janin : bakal bayi

Jaram : bibit penyakit

Jeksi : suntik

Jeluntung : cacar air

Jembrana : gangguan penyakit pes pada binatang

Jengkot : cacat berupa kepincangan

Jenu : obat yang diambil dari tumbuhan

Jogging : lari pelan-pelan untuk menjaga kesehatan

0 I

Istilah kesehatan umum
Idepan : penyakit yang tak lekas sembuh

Impotensi : lemah syahwat

Imun : kebal terhadap suatu penyakit

Imunisasi : pengebalan

Imunoterapi : peningkatan daya tahan tubuh

Infartus : gangguan pembuluh darah

Infeksi : kemasukan bibit penyakit

Infertilitas : kemampuan menghasilkan keturunan

Inflamasi : reaksi tubuh terhadap mikroorganisme

Injeksi : suntikan

Inkarserasi : pengguguran
Istilah kesehatan umum
Idepan : penyakit yang tak lekas sembuh

Impotensi : lemah syahwat

Imun : kebal terhadap suatu penyakit

Imunisasi : pengebalan

Imunoterapi : peningkatan daya tahan tubuh

Infartus : gangguan pembuluh darah

Infeksi : kemasukan bibit penyakit

Infertilitas : kemampuan menghasilkan keturunan

Inflamasi : reaksi tubuh terhadap mikroorganisme

Injeksi : suntikan

Inkarserasi : pengguguran

0 H

Istilah kesehatan umum
Halafan : cairan tidak berwarna yang berbau khas digunakan sebagai anestetik

Hamil : mengandung bagi wanita

Hamulus : kait tulang hematutum

Haploid : keadaan dalam sel jaringan

Hartal : bedak kuning dari gerangan yang dicampur belerang dipakai untuk bahan obat

Hawar : Penyakit yang menular

Heliotaksis : reaksi yang diberikan suatu organisme terhadap rangsangan yang berasal dari sinar matahari

Helioterapi : pengobatan dengan berjemur

Hematology : ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk darah bagi kesehatan

Hemofilia : penyakit darah yang tak mau beku

Hemapoisis : pembentukan darah dalam tubuh

Hemositometer : alat penghitung darah

Hiosiamina : alkoid beracun untuk obat

Hyperemia : kelebihan darah

Hiploblas : endoderm embrio
Istilah kesehatan umum
Halafan : cairan tidak berwarna yang berbau khas digunakan sebagai anestetik

Hamil : mengandung bagi wanita

Hamulus : kait tulang hematutum

Haploid : keadaan dalam sel jaringan

Hartal : bedak kuning dari gerangan yang dicampur belerang dipakai untuk bahan obat

Hawar : Penyakit yang menular

Heliotaksis : reaksi yang diberikan suatu organisme terhadap rangsangan yang berasal dari sinar matahari

Helioterapi : pengobatan dengan berjemur

Hematology : ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk darah bagi kesehatan

Hemofilia : penyakit darah yang tak mau beku

Hemapoisis : pembentukan darah dalam tubuh

Hemositometer : alat penghitung darah

Hiosiamina : alkoid beracun untuk obat

Hyperemia : kelebihan darah

Hiploblas : endoderm embrio

0 F

Istilah kesehatan umum

Fagosit : sel-sel yang berfungsi mematikan mikroorganisme

Fajaj : kemaluan perempuan

Farmatologi : ilmu tentang interaksi otot dan pengobatan penyakit

Faring : bagian tubuh yang terletak antara rongga mulut dan tenggorok

Farmasi : cara dan teknologi pembuatan obat

Fibrin : protein darah yang dapat beku

Fekundasi : banyaknya sel telur yang dihasilkan oleh betina

Fertilitas : kesuburan & kemampuan untuk menghasilkan keturunan

Fetus : janin

Fimbria : saluran indung telur tempat pembuahan terjadi

Fisioterapi : system pengobatan dengan terapi latihan jaringan otot tubuh
Istilah kesehatan umum

Fagosit : sel-sel yang berfungsi mematikan mikroorganisme

Fajaj : kemaluan perempuan

Farmatologi : ilmu tentang interaksi otot dan pengobatan penyakit

Faring : bagian tubuh yang terletak antara rongga mulut dan tenggorok

Farmasi : cara dan teknologi pembuatan obat

Fibrin : protein darah yang dapat beku

Fekundasi : banyaknya sel telur yang dihasilkan oleh betina

Fertilitas : kesuburan & kemampuan untuk menghasilkan keturunan

Fetus : janin

Fimbria : saluran indung telur tempat pembuahan terjadi

Fisioterapi : system pengobatan dengan terapi latihan jaringan otot tubuh

0 Ban GT Radial

Ban Terbaik di Indonesia GT Radial adalah ban yang diproduksi oleh PT Gajah Tunggal Tbk yang  memiliki kualitas tinggi dan telah banyak meraih penghargaan ban terbaik di Indonesia maupun International. Penghargaan ini merupakan sebuah bukti bahwa Ban Terbaik di Indonesia adalah GT Radial, bukan hanya di Indonesia Ban GT Radial juga terbukti mampu bersaing dan melampaui merek lain, bahkan merek
Ban Terbaik di Indonesia GT Radial adalah ban yang diproduksi oleh PT Gajah Tunggal Tbk yang  memiliki kualitas tinggi dan telah banyak meraih penghargaan ban terbaik di Indonesia maupun International. Penghargaan ini merupakan sebuah bukti bahwa Ban Terbaik di Indonesia adalah GT Radial, bukan hanya di Indonesia Ban GT Radial juga terbukti mampu bersaing dan melampaui merek lain, bahkan merek

Sunday, October 23, 2011

0 O

Istilah kesehatan umum

Obduksi : pemeriksaan mayat untuk diusut

Odontoblas : sel pembentuk lapisan dentin pada gigi

Odontologi : kajian mengenai gigi

Oedipus kompleks : kelainan jenis orientasi seksual dimana seorang laki-laki menyukai perempuan berumur lebih tua (ibunya)

Oftalmia : radang pada mata

Oftalmoskop : alat untuk memeriksakan bagian dalam mata

Oksigenase : enzim yg memungkinkan organisme dapat memanfaatkan oksigen

Okulis : dokter ahli mata

Optic : alat

Optimig : mempergunakan lensa
Istilah kesehatan umum

Obduksi : pemeriksaan mayat untuk diusut

Odontoblas : sel pembentuk lapisan dentin pada gigi

Odontologi : kajian mengenai gigi

Oedipus kompleks : kelainan jenis orientasi seksual dimana seorang laki-laki menyukai perempuan berumur lebih tua (ibunya)

Oftalmia : radang pada mata

Oftalmoskop : alat untuk memeriksakan bagian dalam mata

Oksigenase : enzim yg memungkinkan organisme dapat memanfaatkan oksigen

Okulis : dokter ahli mata

Optic : alat

Optimig : mempergunakan lensa
 

Universitasku Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates