[02 Mei 2012] Pelatih Inter Milan Andrea Stramaccioni mengaku bangga sebagai pelatih termuda di ajang Serie A Italia. Pelatih berusia 36 tahun memberikan dampak besar sejak menjadi pelatih di Giuseppe Meazza menggantikan posisi Claudio Ranieri.
“Saya bangga menjadi pelatih paling muda di Serie A Italia, tetapi yang dilihat adalah bagaimana prestasi yang anda raih. Pikiran saya hanyalah untuk memberikan yang terbaik kepada tim,” ujar pelatih berusia 36 tahun tersebut.
“Apa yang penting bagi saya adalah Inter telah banyak berkembang. Pertandingan menghadapi Udinese dan Cesena adalah permainan terbaik kami. Kami selalu berusaha untuk mengendalikan permainan.”
“Saya akan berbohong apabila saya mengatakan pujian tidak membuat saya senang. Terutama jika pujian tersebut datang dari pelatih senior. Tetapi saya tidak tahu apakah saya telah berkembang. Saya tidak tahu apakah saya tampil baik di mata presiden Inter. Anda harus bertanya kepada dia. Yang saya tahu adalah saya telah memberikan yang terbaik untuk tim.” (Bolasonic.com)
Biodata :
Biografi
Lulusan fakultas hukum Universitas La Sapienza Roma dengan tesis tentang hukum dagang klub olahraga yang terdaftar di bursa efek dengan subjek penelitian situasi ekonomi yang berkembang di A.S. Roma.[2]Karir Pemain
Mantan pemain belakang klub Bologna, Italia musim 1994-1995 yang bermain di Serie C1 dan dilatih oleh Renzo Ulivieri. Namun musim itu adalah musim pertama dan terakhirnya dalam karirnya sebagai pemain, setelah ia mendapatkan cidera lutut parah.Karir Kepelatihan
Awal Karir
Setelah karirnya sebagai pemain sepak bola terhenti, Stramaccioni mengikuti kursus kepelatihan pemain junior pada 2003.Ia menjadi pelatih sepak bola dibeberapa tim yunior atau amatir. Saat berusia 25 tahun, membawa timnya AZ Sport Junior menjuarai kejuaran amatir di kota Roma. Setelah itu Stramaccioni pindah melatih Romulea yang merupakan klub pertamanya dilevel junior hingga tahun 2005 dengan beberapa prestasi. Pada periode itu pula, Stramaccioni juga menjabat sebagai pencari bakat dan pemantau tim lawan untuk klub Crotone yang saat itu dilatih oleh Gian Piero Gasperini.
Roma Primavera
Pada tahun 2005 Stramaccioni bergabung dengan staf kepelatihan Roma primavera atas rekomendasi langsung dari Bruno Conti. Dibawah asuhannya Roma primavera memenangkan dua gelar nasional primavera di dua tingkatan berbeda pada tahun 2007 dan 2010.Pada 9 Mei 2009, Stramaccioni memperoleh lisensi kepelatihan UEFA tingkat A yang membuatnya memenuhi syarat sebagai pelatim tim junior dan tim amatir, namun tidak bisa menjadi pelatih kepala untuk tim Serie A dan Serie B, kecuali sebagai pelatih sementara ataupun wakil pelatih. Untuk melengkapi kekurangannya itu, seorang pelatih harus memperoleh lisensi kepelatihan Pro UEFA. Pada saat bersamaan Roberto Samaden (Direktur Akademi Sepakbola Inter Milan sejak 2006) juga mengikuti kursus tersebut.
Inter Milan Primavera
Setelah kepergian Fulvio Pea untuk menjadi pelatih kepala Sassuolo di musim panas 2011, Roberto Samaden dan Ernesto Paolillo (CEO Inter Milan) menawarkan Stramaccioni untuk menjadi pelatih Inter Milan Primavera, dan ia menerimanya. Inter Milan harus bergerak cepat untuk mendapatkan jasa Stramaccioni dengan memberikan kebebasan merancang program kepelatihan primavera, karena banyak tim yang menginginkan jasanya termasuk tim nasional Italia U-17.Pada 25 Maret 2012, Inter Milan Primavera menjuarai NextGen series (setara dengan Piala Champions level junior) setelah menang adu penalti dengan Ajax Amsterdam Junior di London, Inggris.[3]
Inter Milan
Saat yang bersamaan dengan kemenangan di NextGen series, tim utama Inter Milan kalah 2-0 dengan Juventus pada pertandingan lanjutan Liga Serie A, keesokan harinya 26 Maret 2012, Massimo Moratti[4] dan sebagian besar pejabat tinggi klub yang turut berpesta di London, memutuskan untuk memecat Claudio Ranieri dan mempromosikan Stramaccioni menjadi pelatih tim utama.[5]Penunjukan ini menjadikannya sebagai pelatih ke-6 termudah Inter Milan atau yang termuda dalam 65 tahun terakhir.[6] Stramaccioni menjadi pelatih klub sebesar Inter Milan saat berusia 36 tahun dan tanpa pengalaman menangani tim besar ataupun tim utama, menjadikannya sebagai pelatih tak dikenal (terbukti dari belum terdaftarnya nama "Andrea Stramaccioni" di web Wikipedia beberapa jam setelah diresmikan sebagai Pelatih Inter Milan). Karena belum memiliki lisensi kepelatihan Pro UEFA, saat ini Stramaccioni akan bekerjasama dengan wakil pelatih Giuseppe Baresi.
Debutnya memimpin Inter Milan berakhir dengan kemenangan 5-4 atas Genoa di Stadion San Siro, pertandingan ini diwarnai dengan 9 gol, 2 kartu merah untuk masing-masing tim, dan 4 penalti yang 3 diantaranya untuk tim lawan serta Hattrick dari Diego Milito.[7]
Penerapan Taktik
Skema formasi favorit yang dipilih adalah 4-2-3-1, meskipun di beberapa pertandingan Inter Milan Primavera juga dapat berubah menjadi 4-4-1-1 atau 4-3-1-2. Disesuaikan dengan karakteristik penyebaran pemain, tanpa pemaksaan bergerak. Perfeksionis, pekerja keras dan motivator ulung, dia juga maniak dalam penyusunan skema yang ditetapkan. Pengalaman sebagai pemandu bakat dan pemantau tim lawan membuatnya selalu bekerja secara sistematis dan tercatat seperti halnya sistem yang diterapkan José Mourinho.Statistik Manajerial
- Per 01 April 2012..
Klub | - | Dari | Sampai | Rekor | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
P | M | S | K | GM | GK | % | ||||
Inter Milan | 26 Maret 2012 | Sekarang | 7 | 4 | 2 | 1 | 12 | 11 | 57,14 | |
Total | 7 | 4 | 2 | 1 | 12 | 11 | 57,14 |
Klub | - | Liga | Rekor Liga | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
P | M | S | K | GM | GK | % | |||
Inter Milan | Serie A | 7 | 4 | 2 | 1 | 12 | 11 | 57,14 | |
Total | 7 | 4 | 2 | 1 | 12 | 11 | 57,14 |
Gelar
Pemain
Bologna- Serie C1 : 1 (1995)
Pelatih
AZ Sport Pelajar- Kejuaraan Provinsi Roma Amatir : 1 (2002)
- Kejuaraan Remaja Amatir : 1 (2003)
- Kejuaraan Junior Nasional : 1 (2007)
- Kejuaraan Kadet Nasional : 1 (2010)
- Turnamen Kota Arco : 1 (2010)
- NextGen series : 1 (2012)
0 comments:
Post a Comment