Tuesday, December 13, 2011

0 Guru terjangkit virus "SKS" tidak deh?

Kadang SKS yang masih menjangkiti mahasiswa ketika mau ujian akhir, namun kadang kala gurupun juga ada yang menggunakan model ini terutama dihari hari-hari akhir setelah menjelang UAS (ulangan akhir semester) guru juga masih melakukan sistem SKS (sistem kebut semalam) untuk mengolah nilai hasil ujian (guru lola tu..). Alasannya ya klasik "Maklum kadang nilai anak-anak banyak yang di bawah KKM, walau sudah di remidi masih aja di bawah KKM". Namun jika dipikir memang benar adanya bahkan ada guru yang berkelakar "Kadang anak sudah di remidi e..kok nilainya lebih jelek dari ulangan hariannya". Jadi mereka menunggu mengolah nilai setelah melihat hasil UAS yang sebagian soalnya dibuat oleh kab/kota masing-masing, lebih standar katanya. tapi bukankah kita sudah menggunakan kurikulum Katesiape eh..KTSP?
Untuk mengantisipasi sistem SKS sebenarnya ada sedikit solusi, di sekolah saya dibuat tim pengendali mutu yang tugasnya adalah mengontrol nilai-nilai guru dan juga mengentri nilai guru. Tim pengendali mutu ini hanya bertugas untuk membantu guru agar lebih disiplin dalam mengumpulkan nilai ulangan harian, ulangan mid semester dan sebagainya. Sehingga di akhir semester guru tidak lagi melakukan sistem SKS karena nilai-nilai sudah di cicil di awal semester, namun tugas utama guru tetap yang memberikan nilai kepada anak didiknya. Dengan adanya tim pengendali mutu ini ada efeknya bagi guru lho "jadi guru malu dong", karena karena kelihatan jika nilanya masih kosong "mlompong". Selain itu dengan nilai yang menyatu pada tim pengendali mutu, kendala perbedaan nilai pada guru yang mengajar kelas pararel sama bisa sedikit teratasi, karena guru yang berbeda namun pada pararel yang sama dapat mengecek langsung nilai di Dafnilport yang dapat dilihat oleh semua guru, hal ini dirasa lebih adil karena tidak ada kelas yang dirugikan karena standar nilai yang berbeda antara guru yang satu denganyang lain .
Namun yang menjadi catatan tim pengendali mutu tadi tentunya tidak boleh mengintervensi guru dalam memberikan nilai karena itu wewenang atau hak guru dalam menilai anak didiknya. Tapi boleh juga memberikan masukkan jika nilai yang diberikan kurang seimbang dengan guru lain yang mengajar pada pararel yang sama. Catatan yang lain adalah guru bidang studi masing-masing harus memililki file nilai yang sudah diserahkan.
Boleh juga guru bidang studi memiliki file sendiri Dafnilportnya, selanjutnya baru diserahkan ke tim pengendali mutu agar guru juga tidak "manja" selain lebih mengenal teknologi atau lebih profesional katanya???
Gambar di atas merupakan contoh gambar yang dijadikan di sekolah saya untuk mengentri nilai di buat dengan aplikasi exel oleh senior saya mas Tejo namanya. Dan tentunya di sekolah Bapak/ibu Guru ada yang ahli exel bukan, ? jadi mulailah sekarang membuatnya tunggu apa lagi. Apalagi sudah dapat sertifikasi? apa hubunganya..ya..? ada yang tahu??
Semoga bermanfaat tulisan ini dan silahkan mencoba jika hal ini berguna. Terimakasih jika berkenan memberikan komentaranya

0 comments:

Post a Comment

 

Universitasku Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates