Misi pembangunan Indonesia adalah pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan lingkungan dan tumbuh berkelanjutan.
Sebagai suatu unit usaha, maka aktivitas perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh variabelvariabel makro ekonomi. Variabel-variabel makro ekonomi yang sangat menentukan lingkungan bisnis misalnya: tingkat bunga, kurs dan tingkat inflasi (Damodaran 1997). Pada pertengahan 1997, banyak pihak memuji prestasi pembangunan ekonomi Indonesia, termasuk
salah satu High Performing Asian Economy Countries yang memiliki kinerja perekonomian mengagumkan, bahkan dianggap sebuah miracle (World Bank 1993). Namun, ternyata krisis ekonomi yang berawal dari krisis di Thailand melanda Indonesia dan berdampak terhadap perubahan aset perusahaan.
Pertumbuhan aset perusahaan tidak didukung oleh sumber daya domestik yang tangguh, tetapi karena investasi asing, bahkan kebanyakan berjangka pendek sehingga dapat sewaktu-waktu keluar dari Indonesia. Pembangunan nasional juga dibiayai dengan utang luar negeri, sehingga justru memberatkan kondisi perekonomian Indonesia yang telah terjerat pada lingkaran tak berujung pangkal dari utang (debt trap). Indonesia tidak dapat membiayai pembangunan tanpa utang.
Krisis ekonomi di negara-negara Asia, termasuk Indonesia disebabkan karena negara-negara ini mengalami over borrowing tanpa pernah meng-hitung biaya yang harus dibayarnya atau growth at any price (Henderson 1998). Pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan (Sharpie 1991) adalah tingkat dimana penjualan perusahaan dapat tumbuh tergantung pada bagaimana dukungan asset terhadap peningkatan penjualan dan bagaimana dana yang tersedia (berupa current liabilities, debt, retained earnings dan new sales) terhadap pertumbuhan asset, dengan asumsi bahwa perusahaan mau dan mampu menyediakan new debt dan new equity.
Asumsi ini untuk mengatasi keterbatasan financial terhadap pertumbuhan.
Download file: aku07090203_ok
Tuesday, December 16, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment