Saturday, May 8, 2010

0 Trik dan Tips Membeli Ponsel/Handphone Second atau Bekas

Saat ini, ponsel bekas atau second makin diminati oleh para calon konsumen. Karena, para konsumen mulai kreatif dalam berpikir. Daripada mereka membelanjakan uangnya untuk ponsel yang baru dengan fungsi yang 'standard', lebih baik yang bekas namun memiliki fitur 'di atas standard'. Nilai uang yang dikeluarkan memang hampir sama, namun 'kemampuan' yang dimiliki oleh handphone tersebut tentu berbeda.

Nah, berikut ini adalah Trik dan Tips Membeli Ponsel/Handphone Second atau Bekas, agar bisa mendapatkan barang masih sangat layak dan normal, dengan harga yang relative murah.

1. Kenali Jenis Ponsel yang Akan Dibeli

Sebelum anda berangkat ke outlet atau counter handphone, buatlah gambaran mengenai ponsel jenis apa yang akan anda beli, seperti: merk, type, dan jenis layanan komunikasi (GSM atau CDMA). Hal ini dilakukan, agar anda tak bingung dan mudah terpengaruh ketika dihadapkan dengan banyak pilihan di salah satu counter HP yang anda kunjungi. Atau bila perlu, carilah teman anda yang mempunyai ponsel yang sama dengan jenis ponsel yang anda inginkan. Sehingga anda telah mempunyai gambaran yang pasti mengenai ponsel tersebut.

2. 'Survei' Harga Pasaran

Carilah harga pasaran dari ponsel yang anda inginkan, baik baru maupun bekas, sebagai bahan pertimbangan dalam 'mengukur' nilai harga ponsel dengan masa pakai, nilai penyusutan, tren, dsb. Referensi mengenai harga ponsel bisa anda dapatkan melalui majalah atau tabloid mengenai ponsel, ataupun menanyakan secara langsung pada beberapa counter HP, sebagai bahan perbandingan.


3. Teliti Fisik dan Kelengkapan Ponsel

Yang namanya barang bekas, di mana-mana pasti memiliki cacat. Jangankan yang bekas, yang baru pun kadang juga telah memiliki 'cacat bawaan' alias 'cacat pabrik'. Tapi, paling tidak kita bisa mendapatkan barang bekas yang masih bagus, atau istilahnya 'BSB', yakni Bekas Seperti Baru. Kita mencari barang yang memiliki 'cacat' yang sesedikit mungkin, atau mungkin yang hampir tanpa cacat.

Teliti keutuhan fisik ponsel, baik itu casing, keypad atau tombol, LCD, baterai, charger, dos (samakan no. imei yang ada pada dos dengan no imei yang tertera badan ponsel bagian belakang) + buku manual, headset atau handsfree (optional), baut-baut, dan segel. Selain masalah keutuhan fisik, juga 'originalitas' atau 'keaslian' komponen luar (penampilan) dan dalam (hardware/perangkat keras) ponsel. Salah satu cara untuk mengenali keaslian ponsel tersebut, salah satunya bisa dilihat dari stiker yang ada pada ponsel tersebut, yang menunjukkan identitas dari distributor resminya. Hati-hati dengan penampilan yang 'Aspal' alias 'Asli tapi Palsu'.

4. Teliti Fungsionalitas dan Operasional Ponsel

Kenali menu standard dari ponsel, beserta keseluruhan isi dan fungsi dari dari ponsel tersebut. Cobalah untuk mengoperasikan ponsel tersebut, dengan terlebih dahulu mengisinya dengan berbagai macam SIM Card, baik yang berteknologi GSM maupun CDMA. Untuk ponsel berteknologi GSM, ada 3 frekuensi yang dipergunakan, yakni 900 MHz, 1800 MHz, dan 1900 MHz. Di Indonesia, yang saat ini dipergunakan adalah frekuensi 900/1800 MHz. Sedangkan frekuensi 1900 MHz dipergunakan pada ponsel berteknologi CDMA, disamping penggunaan frekuensi 850 MHz.

Telitilah pada kekuatan sinyal dan baterai, dengan mengamatinya pada indikator yang tertera di LCD atau tampilan pada layar ponsel. Jangan sampai nanti ternyata ponsel yang anda beli tersebut, baterainya nge-'drop' alias mudah habis, susah diisi ulang alias di-'charge' dan sinyalnya lemah sekali. Cobalah juga untuk mengoperasikan ponsel tersebut, dari kemudahan respon pada tombolnya, kekontrasan, gelap-terang, serta warna tampilan atau LCD ponsel, kondisi speaker beserta volumenya, microphone, vibrator alias menu getar ponsel, buzzer alias speaker yang mengeluarkan bunyi ringtones dari ponsel tersebut, beserta volumenya.

Kemudian untuk perangkat lunaknya, cobalah fitur-fitur dari ponsel (andai tersedia), seperti: perangkat konektifitas (IR – Infra Red, Bluetooth, kabel data), memori eksternal (MMC, RS-MMC, dll), handsfree, software-software aplikasi yang disediakan ponsel dan juga nomor kode standar atau phone code dari ponsel tersebut.

Pencet sembarang tombol dengan serampangan, anggap saja seperti anak kecil yang bermain-main ponsel dengan memencet tombol-tombolnya, sebanyak mungkin tombol dan selama mungkin. Perhatikan, jika kemudian ponsel tersebut hang atau macet, bisa dipastikan ponsel tersebut 'tak layak' pakai. Hati-hati dengan kamuflase yang dibuat oleh penjual ponsel yang 'curang', dari luar tampak bagus, didalamnya 'hancur lebur'.

5. Teliti Perjanjian Jual Beli dan Layanan 'After Sales'

Tanyakan mengenai garansi yang dimiliki oleh ponsel, apakah garansi dari distributor masih berlaku atau sudah kadaluwarsa. Kemudian, pastikan jaminan atau garansi apa yang diberikan oleh counter ponsel tersebut, garansi servis atau komponen, dan sampai berapa lama garansi tersebut berlaku.

6. Pilihlah Counter yang Profesional

Untuk menghindari 'penipuan' dalam jual beli ponsel, sebaiknya anda memilih counter yang professional dan terpercaya. Jangan tertipu dengan penampilan bangunan counter dan kata-kata dari si penjual yang manis penuh dengan 'rayuan'. Atau mungkin, anda meminta saran atau rekomendasi dari teman yang sudah pernah mendatangi counter tertentu. Dan jika anda tak menemui ponsel yang memenuhi criteria yang sesuai dengan yang anda inginkan, lebih baik pindah ke lain ponsel atau tunda dulu pembelian ponsel pada hari itu.

0 comments:

Post a Comment

 

Universitasku Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates