Monday, May 3, 2010

0 Gaji Guru di Malaysia 39 Juta



JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan merupakan aspek prioritas bagi Malaysia. Maka pemerintahnya pun tak main-main dengan kesejahteraan para gurunya.

Ketika berbagi dalam peluncuran Kongres Guru Indonesia 2010 di Sampoerna School of Education Building, Rabu (28/4/2010), Atase Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia Dato' Paduka Junaidy Abu Bakar mengatakan gaji guru mula di Malaysia berjumlah 1.405 RM ditambah tunjangan rutin 340 RM. Totalnya sekitar Rp 4.941.222,33.

Total gaji ini diberikan kepada guru muda lulisan Diploma 3 yang baru mengajar. Guru muda ini berada di grade DGA 29. Di tahap akhir grade ini, gajinya bisa mencapai Rp 10.682.685,36. Jika guru juga naik golongan atau grade, gajinya pun akan naik hampir Rp 2 juta.

Dalam kelompok guru lulusan D-3, ada tiga tingkatan, yaitu grade DGA 29, grade DGA 32 dan grade DGA 34. Ketika guru naik pangkat di akhir grade 34, gajiinya bisa mencapai hampir Rp 12 juta. Itu baru guru lulusan D-III.

Beda lagi dengan para guru dan dosen lulusan S-1 dan S-2. Dalam lima grade, rentang gajinya dari 1.695 RM plus 550 RM atau sekitar Rp 6.343.799,17 hingga 8.860 RM plus 2.200 RM dengan total hampir Rp 39 juta.

Selain gaji pokok ini, mereka juga berhak memperoleh tunjangan-tunjangan lain, seperti tunjangan perumahan sebesar 180 RM, laptop gratis, dan pinjaman mobil. Para guru dan dosen juga memperoleh insentif khusus jika mengajar mata pelajaran seperti Bahasa Inggris atau mengajar pelajar cacat.

Bagi mereka yang tinggal di kawasan pinggiran dan mengalami kesulitan transportasi juga memperoleh tunjangan antara 500 RM sampai 1.500 RM serta dana cuti belajar.

Tentu saja, para guru boleh tenang. Pasalnya, indeks taraf hidup pun hanya berkisar 750 RM-1.500 RM. Maksimal hanya terjadi di kawasan Bandar. Kesejahteraan ini pun berlaku pula bagi para guru swasta. Hanya bedanya, lanjut Junaidy, di Malaysia jarang terdapat sekolah swasta.

"Enggak ada beda guru pemerintah dan swasta. Justru kesejahteraan guru pemerintah lebih baik daripada guru swasta. Jadi enggak banyak sekolah swasta di Malaysia. Hanya banyak di Kuala Lumpur," tambahnya.

sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2010/04/28

Jika gaji guru di Indoensia seperti ini tentunya buanyak orang berbondong-bondong jadi guru dan pastinya orang yang jadi guru adalah orang pilihan bukan orang "turahan", karena dengan gaji guru besar otomatis banyak lulusan SLTA yang pingin ambil profesi ini akhirnya terjadi persaingan ketat di tingkat PT. Dan akibatnya orang yang terpilihlah akan maju menjadi guru.

Dengan orang pilihan yang menjadi guru, harapnanya dapat memajukan sistem pendidikan di Indoensia karena dengan guru pilihan pula diharapkan akan terwujud anak pilihan.

Walaupun itu masih berat bagi Indoenesia dengan anggaran yang ada saat ini , tapi harus dibuat wacana ke depan bagi pengambil kebijakan agar pendidikan di Indoenesia ini lebih maju dan tdk semakin ketinggalan zaman.

Meski kata orang tidak menjamin gaji guru besar terus kwalitasnya juga hebat, untuk saat ini mungkin iya!, tapi dengan seiringnya jaman dengan alasan yang saya ungkapkan di atas tentunya akan ada perubahan.

Sehingga kita setuju sekali, dengan adanya program sertifikasi ini ke depanya, walupun program ini saat ini belum mencapai sasaran yang diharapkan namun di sisi lain akan mewujudkan guru pilihan di 5 tahun yang akan datang, karena sekarang profesi guru di PT negeri sudah banyak di buru dan jadi rebutan . Bagi guru yang sudah menyandang guru profesional mari kita wujdukan kenyataan, agar program ini terus berjalan dan tidak berhenti kena arus zaman.

0 comments:

Post a Comment

 

Universitasku Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates