Senangnya jika kita melihat Anak bersemangat belajar di kelas. Namun semangat ini kadang masih kelihatan lokal saja, saat mereka melakukan hal yang mereka suka. (lihatlah senyuman Mas Kiki dalam foto ini)
Kemarin saat belajar Getaran Anak-anak saya ajak untuk mempraktekkan getaran dan saya suruh presentasi ke depan secara acak, mereka sanat antusias.Alhamdulillah dengan cara seperti ini hasilnya lebih baik pada indikatornya dapat tercapai hampir 90%.
Selanjutnya saya kasih soal berhubungan dengan menghitung salah satu besaran dalam getaran dan gelombang, Soal yang diberikan berhubungan dengan materi ayunan bandul dan dengan soal itu mereka agak paham dan dapat menyelesaikan soal yang ada. Ketika memberikan soal sambil saya demonstrasikan.
Selanjutnya ketika kembali ke masalah menghitung getaran yang ada dalam LKS berhubungan dengan soal cerita anak-anak menghadapi kendala. Dan setelah saya lihat pada sebagian besar siswa mereka ternyata kesulitan dengan matematikanya yaitu pembagian desimal atau pecahan. Dan tentunya masalah ini dialami guru fisika yang lain. Ketika saya konsultasikan kepada guru Matematika dan guru IPA yang lain ternyata kasusnya sama mereka belum "faseh"..perkalian dan pembagian dasar.
Untuk pembagian pecahan mungkin ini salah satu cara yang bisa saya lakukan yaitu cara manual.
0,25 : 5 caranya adalah dikalikan 100 semuanyya jadi 25 : 500 nah setelah itu baru di bagi secara manual dengan "poro gapit".
Untuk sementara ini cara di ataslah yang kelihatannya manjur bagi anak saya di bandingkan dengan bilanglangan perpangkatan. padahal dengan bilangan perpangkatan itu kan lebih mudahkan, itu bagi kita. (Maklum sekolah pinggiran)
Untuk mencoba memecahkan masalah ini saya mencoba untuk kembali menjadi Guru SD, seperti 5 tahun yang lalu, harus "sabar dan pelan-pelan", saya suruh maju kebanyakan anak yang tidak bisa.
Dan di kelas lainpun sama bahkan ada yang bilang :"Senangnya IPA saat Praktek .. Tidak senengnya IPA saaat ngitang-ngitung?"
1..2..3...hii...(deni)
Sebenarnya saya berpikir ini kan materi SD kelas 4 jika ndak salah, dan diulang-ulang pada kelas atasnya. Sebenarnya siapa yang salah dengan permasalahan perkalian dan pembagian dasar ini mengapa mereka belum menguasai,apakah guru nya, Apakah kurikulumnya, atau semuanya??
Mungkin jika ada yang bisa memberikan solusi masalah saya silahkan share disini. Terimakasih.
Senangnya jika kita melihat Anak bersemangat belajar di kelas. Namun semangat ini kadang masih kelihatan lokal saja, saat mereka melakukan hal yang mereka suka. (lihatlah senyuman Mas Kiki dalam foto ini)
Kemarin saat belajar Getaran Anak-anak saya ajak untuk mempraktekkan getaran dan saya suruh presentasi ke depan secara acak, mereka sanat antusias.Alhamdulillah dengan cara seperti ini hasilnya lebih baik pada indikatornya dapat tercapai hampir 90%.
Selanjutnya saya kasih soal berhubungan dengan menghitung salah satu besaran dalam getaran dan gelombang, Soal yang diberikan berhubungan dengan materi ayunan bandul dan dengan soal itu mereka agak paham dan dapat menyelesaikan soal yang ada. Ketika memberikan soal sambil saya demonstrasikan.
Selanjutnya ketika kembali ke masalah menghitung getaran yang ada dalam LKS berhubungan dengan soal cerita anak-anak menghadapi kendala. Dan setelah saya lihat pada sebagian besar siswa mereka ternyata kesulitan dengan matematikanya yaitu pembagian desimal atau pecahan. Dan tentunya masalah ini dialami guru fisika yang lain. Ketika saya konsultasikan kepada guru Matematika dan guru IPA yang lain ternyata kasusnya sama mereka belum "faseh"..perkalian dan pembagian dasar.
Untuk pembagian pecahan mungkin ini salah satu cara yang bisa saya lakukan yaitu cara manual.
0,25 : 5 caranya adalah dikalikan 100 semuanyya jadi 25 : 500 nah setelah itu baru di bagi secara manual dengan "poro gapit".
Untuk sementara ini cara di ataslah yang kelihatannya manjur bagi anak saya di bandingkan dengan bilanglangan perpangkatan. padahal dengan bilangan perpangkatan itu kan lebih mudahkan, itu bagi kita. (Maklum sekolah pinggiran)
Untuk mencoba memecahkan masalah ini saya mencoba untuk kembali menjadi Guru SD, seperti 5 tahun yang lalu, harus "sabar dan pelan-pelan", saya suruh maju kebanyakan anak yang tidak bisa.
Dan di kelas lainpun sama bahkan ada yang bilang :"Senangnya IPA saat Praktek .. Tidak senengnya IPA saaat ngitang-ngitung?"
1..2..3...hii...(deni)
Sebenarnya saya berpikir ini kan materi SD kelas 4 jika ndak salah, dan diulang-ulang pada kelas atasnya. Sebenarnya siapa yang salah dengan permasalahan perkalian dan pembagian dasar ini mengapa mereka belum menguasai,apakah guru nya, Apakah kurikulumnya, atau semuanya??
Mungkin jika ada yang bisa memberikan solusi masalah saya silahkan share disini. Terimakasih.