(untuk memperbesar foto dekatkan kursor ke foto)
Dulu saya pernah membuat catatan tentang tantangan guru dalam mengahdapai perubahan jaman yang berisi tentang begitu susahnya membuat murid bangga dengan gurunya. Dari sini saya akan menuliskan sedikit pengalaman selama mengajar bersama teman-teman yang begitu hebatnya sehingga siswa sangat bangga denga gurunya yang hal ini bisa kita coba dalam rangka untuk menjadi guru yang selalu mengistropeksi diri dan selalu merasa dirinya belum sempurna sehingga akan selalu berusaha menjadi guru yang lebih baik dan jika bisa menjadi guru keabnggaan muridnya.
Kali ini saya akan menuslikan cacatan pengalaman pribadi saya bertemu dengan seorang guru-guru hebat yang berusaha untuk membuat muridnya menajdi hebat, dan tentunya menjadi kebanggaan muridnya. Guru yang pertama adalah guru yang selalu memberi motivasi terhadap siswanya, jarang dia mengeluh dengan kondisi siswanya kecuali saat memang diluar batas kewajaran. Sehingga banyak siswa yang mengidolakannya, bukan berarti guru ini tidak tegas dalam mengajarnya justru sebaliknya beliau sangat tegas dalam mengajar bahkan kadang juga member sanksi jika ada anak yang memang tidak sesuai dengan aturan yang sudah di tentukan bersama. Dari dini saya berpikir betul juga bagaimna murid jadi hebat jika kita selalu mencemoohnya, merendahkannya jarang member motivasinya. Saya juga juga setuju guru harus tegas bagaimana kita bisa menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif jika gurunya tidak tegas.
Nah aku juga pernah bertemu dengan seorang guru yang selalu berusaha konsisten dengan yang diucapkan, terutama berhubungan dengan janji terhadap muridnya. Saya selalu berpikir betul juga sikap guru yang satu ini bagaimana bisa guru menjadi kebanggaan muridnya jika tidak pernah konsisten dengan apa yang diungkapkannya misalnya saja ketika guru menjanjikan kepada anaknya , “ besok ulangan ya anak-anak? Jangan lupa belajar lho . setelah ualangan langsung saya koreksi dan akan kubagikan kepada kalian dan jangan luapa minta tanda tangan orang tua kalian hasil ulangan itu!” . Setelah guru memberikan janji tersebut guru karena kesibukannya belum sempat buat soal selanjutnya guru bilang sama muridnya mohon hari ini tidak jadi ulangan, bisa dibayangkan bagimna murid yang sudah siap ulangan pasti deh jengkel, s etelah ulangan tak langsung dikoreksi lebih jengkel lagi bukan. Apakah guru seperti ini bisa menjadi kebanggaan muridnya tentu jauh dari harapan.
Lain lagi dengan temanku yang lain yang berusaha membuat bangga dengan cara mengajarnya. Beliau selalu menciptakan model-model pembelajran yang baru dengan metode yang aneh-aneh menurut teman mengajarku yang lain, kdang keluar kelas diajak kesungai, dengan menemoel kertas, pokoknya ada-ada saja idenya. Setelah saya Tanya dari mana dia daatkan itu semua, ternya ta kuncinya dari membaca selain bertukar informasi dengan guru lainnya. Betul juga pikirku, dengan menjadi guru sepert ini tentunya murid tidak akan bosan dengan gurunya , jika ditanya muridnya mengapa engkau memilih guru yang itu, pasti deh jawabanya “ gurunya asyik banyak variasi ngajarnya jadi tidak mbosenin!” pingin deh jadi guru seperti ini, walau tidak mudah karena harus mempunyai referensi yang banya dan tenaga yang ekstra untuk memepersiapkannya.
Masih ada lagi guru yang satu ini yang berusaha untuk membuat muridnya atau sekolahnya bangga dengan dirinya, guru yang satu ini selalu memilih jalur untuk menempuh jalur prestasi bagi muridnya , misalnya bisa membuay nilai UASBN/ UAN menjadi terbaik di lingkingan sekitanya, juara sains, tentunya guru yang satu ini untuk menciptakan anak yang berpretasi tidak seperti gguru biasanya , slalu berusaha kerja keras, dalam mencari bibit, membinanya, atau proses pendampingan dan komunikasi dengan orang tuas muridnya. Guru tipe yang satu ini juga tidak m au ketinggalan dengan muridnya untuk bisa selalu berprestasi bagi dirinya karena menurutnya dengan berprestasi dirinya secara otomatis akan memberikan contoh kepada muridnya. Bagaimana kita bisa mengajak murid “ Ayo anak-anak kalian harus berprestasi di jaman seperti ini, jangan sampai kalah dengan sekolah lain. Sedangkan guru yang ngomong sendiri belum bisa berprestasi.
Sedikit catatan ini tentunya menjadi motivasi bagi kita untuk berusaha menjadi guru kebanggaan muridnya, walau tentunya tidak bisa kita untuk memenuhi semuanya seperti yang diungkap di atas, kita memilki jalur sendiri sendiri karena kita juga manusia biasa yang pasti memiliki banyak kekuarangan dan hanya sedikit kelebihan. Namun dengan sedikit kelebihan tadi kita harus maksimalkna. Dan yang perlu diingat kita hanya manusia biasa bukan seorang “superman atau superwoman”.
0 comments:
Post a Comment